Cerita Horor - Gara-Gara Rumah Angker Seorang Pemuda Menjadi Gila

Benda Pusaka Yang Tertanam diBawah Rumah Angker

Rumah saya  yang sudah saya tinggal semenjak saya lahir, dan saya adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara. Selain itu saya juga punya adik angkat bernama Dimas, yang sekarang masuk RSJ. Nanti akan saya ceritakan mengapa bisa sampai masuk RSJ.

Saya dan 2 saudara saya saat ini tinggal di luar kota yang Hingga saat ini rumah itu masih ditempati oleh kedua orang tua saya. Kalau sedang libur, baru saya pulang, atau orang tua yang berkunjung ke tempat saya.
Di rumah itu, ada satu ruangan kamar di rumah itu yang saya tempatin dari kecil, dan terakhir ditempati adik angkat saya, Dimas. Karena saya dan adik kandung saya lanjut kuliah di luar kota, sekarang kamar itu sudah dibongkar. Mengapa dibongka?

Cerita Horor - Gara-Gara Rumah Angker Seorang Pemuda Menjadi Gila

Dulu waktu saya kecil yang masih duduk dibangku SD kelas 1 dan pada saat itu saya lagi asyik mengerjakan PR ditemani Ibu, kemudian pada waktu itu Ibu saya lagi mengoreksi hasil ujian. Maklum Ibu saya adalah guru SD dan mirisnya saya muridnya juga. Malam itu saya disuruh tidur, tetapi karena PR belum selesai, saya tidak mau dan pada Akhirnya jam dinding berbunyi pada jam 24:00 malem. Pada saat itu juga saya melihat tangan seukuran orang dewasa tepat di depan tembok kamar saya bagian luar, saya kaget dan menangis. Ibu saya sontak kaget dan langsung mengambil sapu di dekatnya dan langsung memukul tangan itu sambil baca doa, tapi tangan itu bertambah banyak hingga puluhan, setelah beberapa saat tangan-tangan itu mulai menghilang satu-persatu, trus saya langsung tidur meski sampai saat ini saya masih trauma…

Setelah kejadian itu, bapak saya sering banget ngamuk tanpa sebab, saya dan adik saya sering sakit-sakitan, sering mengalami kesialan, dan kepala saya sampai 3 kali bocor di rumah itu, suka kejang-kejang. Saya dan adik angkat saya juga pernah tidur berjalan, kesurupan dan yang paling parah kesiram air panas bersama adik saya dan waktu pembantu saya mengambil air dari teko yang sedianya mau disimpan di termos dan tiba-tiba Tidak ada alasan jelas mengapa pembantu melempar teko yang berisi ai panas itu ke kami.

Banyak kejadian mistis di rumah ini, Contohnya, pada saat kami sekeluarga keluar dan kemudian waktu saat kembali yang diceritakan oleh tetangga saya, yang katanya melihat maling hendak masuk kerumah. Tetapi tiba-tiba malingnya lari terbirit-birit setelah mencongkel jendela, Padahal rumah kami dalam keadaan kosong waktu itu. Maling itu ketakutan setelah berhasil membuka jendela, entah apa yang dilihatnya dan Saat lari pun si maling tiba-tiba terjatuh berkali2 seperti ada yang menendang..

Lama-lama keluarga saya mulai cemas dengan keadaan rumah ini dan pada Suatu hari keluarga saya kedatangan tamu dari Malang, beliau simbah saya yang tergolong orang pintar. Saat itu saya sudah duduk di bangku SMA, setelah berkonsultasi sama simbah, katanya disitu ada beberapa jimat atau pusaka yang tertanam di bawah pondasi rumah, entah dari mana datangnya, namun diperkirakan sudah ada sebelum rumah dibangun, dan kabarnya yang tinggal disitu banyak sekali. Termasuk salah satunya sosok orang tua bersorban putih yang konon penghuni rumah saya yang paling kuat.

Akhirnya simbah saya menyarankan agar setiap malam jum’at dibuatkan kopi hitam yang nantinya ditaroh di kamar saya, dan saya tetep nekat menempati kamar itu, meski keadaanya yang tidak beres, dan kemudian kopi tersebut paginya harus disiramkan di depan kamar saya. hari demi hari kami lalui seperti itu, bikin kopi, dibuang, bikin kopi lalu dibuang lagi. Yang pada akhirnya saat saya kelas 3 SMA, saya mulai menyarankan ke keluarga, kebiasaan buang kopi itu dihilangkan saja, karena bisa saja kita tergolong musyrik.

Setelah rundingan lama, saya sok ceramah, akhirnya keluarga saya setuju untuk menghilangkan kebiasaan itu, TAPI… ini ternyata jadi masalah yang besar.. Masih ingat di awal adik angkat saya yang bernama Dimas masuk RSJ..??

Setelah saya melarang ritual kopi, saya jadi sering ngalamin kejadian-kejadian aneh seperti Rambut dijambak waktu tidur, terus terdengar tangisan cewek, muncul sosok puluhan wajah dari tembok kamar yang seakan mereka lagi berbincang-bincang. Penampakan tengkorak, puluhan kelelawar masuk kamar dan lain-lain, tetapi saya tetap nekat menempati kamar itu, karena itu kamar paling gede dirumah saya.

Sampai saya lulus SMA, saya lanjut kuliah di Semarang dan Kamar itu ditempati oleh dimas dan dimas tergolong siswa SMK yang rajin dan pintar, bahkan dia masuk rangking 3 besar di kelasnya. Suatu ketika, tidak tahu mengapa tanpa sebab Dimas jarang bicara, dan sesekali ketawa tidak jelas. Bahkan suatu malam sempat dia mengamuk, semua barang dikamar dibanting, waktu kejadian itu dirumah hanya ada adik kandung saya yang sendirian, adik kandung saya hanya bisa mengumpet di kamarnya karena takut. Maklum Dimas orang Flores yang badannya bongsor, bahkan kamar saya nyaris dibakar sama dia, semua pakaian dalam lemari dikeluarkanya lalu dibakar tepat didalam kamar yang dia kunci dari dalam.

Melihat asap keluar dari kamar, adik kandung saya langsung teriak “kebakaran-kebakaran” lalu kemudian Beberapa tetangga datang, langsung mencongkel pintu dan langsung memadamkan api itu. Yang bikin kaget lagi, setelah kejadian itu, Dimas malah jadi anak yang rajin ke masjid, shalat, puasa, dan suka ceramah sendiri, namun, suara yang keluar dari Dimas sudah berbeda, yang menyerupai orang tua dan wajahnya mirip orang sakit stroke, bibirnya susah buat ngomong.

Akhirnya setelah beberapa hari, tiba-tiba Dimas berubah karakter dan kemudian Dia jadi suka mengamuk, Sebelumnya memang pernah mengamuk, tapi ini berbeda, jauh lebih parah. Lalu keluarga saya mendatangkan kyai atau orang pintar dan Katanya Dimas kesurupan, dan mohon jangan sampai kabur, karena bisa membahayakan orang yang dibencinya.

Benar saja, suatu hari saat keluarga saya lengah, Dimas tiba-tiba lari, dan sudah tidak terkejar, karena larinya kenceng banget. Setelah seharian mati-matian mencarinya, keluarga saya mendapat kabar kalau Dimas masuk penjara, setelah saya liat berita diTV, yang diberitakan dan pada akhirnya setelah dilakukan pemeriksaan kejiwaan, Dimas dimasukkan ke RSJ, Sekarang kami sekeluarga kehilangan contact dengan Dimas, terakhir dengar kabar Dimas sudah di Flores.

Sampai saat ini rumah berhantu ini masih ditempati kedua orang tua saya yang Kemarin baru saja dijebol salah satu temboknya untuk digabungkan dengan ruang tamu dan kemudian Bapak saya tiba-tiba berubah menjadi seperti anak kecil, menangis karena kamarnya digusur. Jam 24:00 malam bapak saya kabur dari rumah, tidur di bekas reruntuhan tembok yang sudah difungsikan sebagai penutup lubang sampah yang berada di samping rumah, bahkan sebelumnya Ibu saya mau digerayangi sama setan.

Setelah kejadian itu, rencana tembok pemisah antara kamar dan ruang tamu mau dibangun kembali, sampai sekarang tiap malem dirumah saya diadain yasinan atau pengajian. Sebenernya saya ngeri pulang ke rumah Tetapi orang tua saya ngotot tidak mau pindah dari itu rumah.