Kumpulan Cerita Horor Di Dunia Nyata Dan Dunia lain.

Agenreferralpoker | Kumpulan daftar nama agen judi domino poker online terpercaya





Kamis, 10 Agustus 2017

Dongeng Asal Mula Buluh Perindu

Sampai sekarang diyakini kalau siapapun yang memiliki buluh perindu dapat di manfaatkan untuk sarana pengasihan, namun apakah kamu tahu bagaimana sejarah adanya buluh perindu? Mari kita simak sejarah pulau buluh perindu Pada Cerita kali ini akan saya share sejarah asal mula buluh perindu.

Tidak ada yang bisa menepis bagi mereka yang mungkin di bilangan Pulau Batam, maka, nama Pulau Buluh bukanlah sesuatu yang asing di telinga mereka. Betapa tidak, pulau yang tak jauh letaknya dari Pelabuhan Rakyat Sagulung, menyimpan banyak cerita yang sungguh menarik untuk disimak.

Cerita Misteri - Legenda Buluh Perindu Yang Diketahui Orang
Cerita Misteri - Legenda Buluh Perindu Yang Diketahui Orang

Salah satunya adalah legenda Buluh Perindu suatu piranti mistik yang diyakini mampu merubah suara seseorang menjadi merdu, merayu, penuh daya pesona dan berwibawa. OIeh sebab itu, buluh perindu yang asli,terus saja diburu dengan harga yang selangit.

Pada suatu zaman, demikian menurut tutur yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, dahulu, Pulau Bambu, karena hampir seluruh pulau yang satu ini ditumbuhi dengan tanaman bambu Atau, pulau hutan bambu. Maklum, di samping tanaman yang lain, bambu merupakan tumbuhan yang utama di pulau ini. Selain dikenal dengan hutan bambunya yang demikian lebat, pada masa kejayaan Kerajaan Lingga, pulau ini juga dikenal sebagai tempat untuk berburu pelanduk yang sejenis dengan kancil, bagi para petinggi kerajaan.

Terutama, para putra raja dan kemudian Salah satu putra raja dan Kerajaan Singkep ada yang begitu tergila-gila untuk selalu datang berburu ke Pulau Bambu dari pada ke pulau yang lainnya. Maklum, hasil yang didapat selalu lebih banyak, kemudian Di samping itu, kebanyakan, hasil buruan yang didapat bukan karena ketepatan anak panah atau lontaran pisau, melainkan, bisa ditangkap hidup-hidup dengan tangan kosong. Itulah sebabnya, kenapa sang putra raja lebih sering menghabiskan waktu luangnya untuk berburu ke Pulau Buluh atau bambu.

Mulanya, keadaan itu dianggap karena pelanduk dengan mudah beranak-pinak karena tak terganggu oleh ulah manusia. Akan tetapi, lama kelamaan, sang putra raja pun mulai berpikir, pasti ada sesuatu yang aneh telah terjadi....

Sehingga pada suatu malam, sang putra raja bermimpi bertemu dengan seorang gadis cantik yang mengenakan busana serba kuning, kemudian Setelah saling memperkenalkan nama, keduanya pun merasa cocok satu sama lain. Ya ... 2 remaja yang berlainan jenis ini saling jatuh cinta pada pandangan pertama. Jadi, selama ini, adik yang menolong abang berburu? Tanya sang putra raja dengan penasaran.

Betul, adik tidak sampai hati melihat Abang bersusah payah mencari pelanduk yang lincah dan pandai bersembunyi itu,” jawab gadis berbusana kuning yang akhirnya mengaku bernama Dewi Perindu. Sang putra raja hanya tersenyum, hatinya begitu damai, mendengar kata-kata yang meluncur dan bibir Dewi Perindu, kemudian Keduanya berjalan sambil bercakap-cakap. Sebelum meninggalkan sang putra raja, Dewi Perindu pun berpesan; “Abang, potonglah sebatang buluh kuning sepanjang 2 hasta, dan simpan baik-baik dan dengan itu, segala perkataan yang baik pasti akan segera diikuti oleh yang mendengarkannya.

Belum lagi sang putra raja sempat bertanya, Dewi Perindu pun menghilang Dan putra raja pun tersadar dari mimpinya....Paginya, sang putra raja tampak termenung memikirkan takwil mimpinya semalam. “Apakah aku bermimpi, ataukah memang kenyataan?” Demikian bisik hatinya.
Pertanyaan yang melingkar-lingkar dalam benaknya itu tak juga dapat dijawabnya, Ketika matahari mulai sepenggalah, Ia pun keluar dari istana dan berlayar menuju ke Pulau Buluh. Sesampainya di sana, tanpa berlama-lama, sang putra raja langsung menebang sebatang buluh kuning dan memotongnya sepanjang 2 hasta kemudian menyelipkan di pinggangnya.

Dalam waktu singkat, di depannya tampak rombongan pelanduk yang duduk dengan teratur seolah para rakyat yang sedang menghaturkan sembah. Sang putra raja terhenyak dan Setelah tenang, ia pun bertanya; “Siapa pemimpin kalian?”

Para pelanduk yang dapat berbicara layaknya manusia, dengan serta merta menjawab; “Tuan Putri.”
Sang putra raja langsung melayangkan pandang ke seluruh penjuru Tetapi, apa yang dicarinya tak juga terlihat dan ia pun Kembali bertanya; “Siapakah pemimpin kalian?”


Tuan Putri ..,“ demikian jawab pelanduk-pelanduk itu serempak.
Berulang kali pertanyaan dilontarkan, jawaban yang didengar tetap saja sama, Ketika sang Putra Raja mulai berputus asa, terdengar suara yang tak asing lagi baginya. Ya ... suara Dewi Perindu.
“Benar Abang, adik yang menggiring pelanduk-pelanduk itu.”

Dengan perasaan gembira yang teramat sangat, sang putra raja pun kembali melayangkan pandangannya ke segala penjuru, Tetapi gadis yang dimpikan tak juga terlihat. Melihat keadaan itu, akhirnya, terdengar kembali suara tanpa wujud.


Dewi Perindu : “Abang jangan cemas Sampai kapan pun adik akan ada di dekat Abang.”
Putra Raja : “Adik, janganlah engkau mengganggu jiwa yang rapuh ini,” 
Dewi Perindu : “Abang ... kita tak mungkin dapat bersatu. Adik di khayangan, sementara, Abang hidup di alam nyata,”
Putra Raja : “Lalu ... kapan kita bersatu?” 
Dewi Perindu :“Hanya di alam mimpi,” sahut Dewi Perindu.
Putra Raja : “Adik perkenankanlah abang melihatmu di alam nyata walau hanya sekejap".

Dewi Perindu berusaha terus untuk meyakinkan sang putra raja kekasihnya bahwa permintaannya itu tak mungkin dapat dipenuhi. Ratapan yang berulang dari sang kekasih, akhirnya membuat Dewi Perindu pun luluh. Ia pun maujud di depan sang putra raja....

Dewi Perindu : “Abang...,”

Putra Raja : “Adik...,”  dengan gugup sambil memeluk erat tubuh kekasihnya.
Rimbunnya hutan bambu dan kesunyian dan di sekitarnya membuat kedua insan yang ditengah mabuk asmara menjadi lupa diri. Entah siapa yang memulai, kini tak ada lagi canda di antara keduanya kecuali pagutan-pagutan panas dan desah tanda birahi yang memuncak.

Dengan cekatan, sang putra raja memacu kudanya mendaki gunung gemunung yang terjal...Ketika tiba di puncak.... Gelegak lahar yang semula tertahan, akhirnya tertumpah bersamaan diiringi desah tanda kepuasan dan disertai perubahan alam yang begitu dahsyat.

Sang putra raja hanya bisa tercenung dan Hatinya begitu murung, kini ia tak lagi berada di hutan bambu, melainkan, di tengah-tengah pepohonan lain. Tak ada lagi buluh kuning di pulau itu, bahkan para pelanduk dan Dewi Perindu pun menghilang bak raib ditelan bumi. Ia benar-benar sendiri dan Kini yang dia bisa dilakukan adalah penyesalan yang tak ada habisnya dan kemudian Dia mengutuki dirinya sendiri yang tak mampu menahan nafsu birahinya, Tetapi apa hendak dikata, nasi telah menjadi bubur.

“Maafkan abang yang tak mampu menjaga kehormatan adik,” bisiknya sambil berjalan menuju ke perahunya yang ditambatkan di pesisir pulau.

Dia tak memperhatikan jika di sebelah sana, awan hitam mulai bergayut menandakan sebentar lagi hujan lebat bakal turun Dan benar, di tengah pelayaran yang menuju ke Pulau Penyengat, perahunya pun dihantam angin ribut. Perahu sang putra raja bak sabut yang diombang-ambingkan oleh ganasny ombak di tengah laut yang luas. Akibatnya, tanpa sengaja, buluh perindu yang diselipkan di pinggang sang putra raja terlempar ke laut.

Itulah dongeng rakyat nusantara cerita asal mula buluh perindu Oleh sebab itu, bagi yang menggeluti dunia mistik, hingga kini, buluh perindu milik putra raja itu masih terus diburu banyak orang. Mereka meyakini, siapa pun yang bisa menguasainya dapat memiliki suara merdu layaknya suara Dewi Perindu, dewi khayangan yang telah melanggar sumpah itu.
Asalqq Situs poker online poker online, domino online, agen domino qq, adu q, bandar sakong, sakong online

Agustus 10, 2017   Posted by Anonim in , with No comments

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search