Cerita Misteri - Ruang Basement Berhantu

Ruang Basement Yang Berbau Aneh

Tahun lalu, keluargaku pergi berlibur di Bandung dan kami menyewa sebuah rumah kecil untuk tinggal selama 2 minggu dan Di lantai utama ada sebuah dapur dengan ruang tamu dan kamar mandi. Kamar tidur berada di lantai dua dan kemudian Ada sebuah ruang bawah tanah di lantai bawah dengan mesin cuci dan pengering. Pada tengah malam, kami semua dibangunkan oleh jeritan yang mengerikan dari kamar adikku dan Ketika ayahku pergi ke kamarnya dan menyalakan lampu, ia menemukan Ibuku sudah duduk di tempat tidur adikku, namun adikku tetap menjerit dan menangis.

Ibu dan Ayahku duduk bersama di tempat tidur dan menghibur adikku sampai ia akhirnya cukup tenang untuk memberitahu mereka apa yang telah terjadi sehingga dia merasa takut. Adikku mengatakan bahwa dia telah terbangun di tengah malam oleh sesuatu yang sangat mengerikan dan Ketika ia membuka matanya, ia melihat seluruh kamar tidur berlumuran darah. Ada darah di seluruh lantai, ada beberapa jejak darah tangan seseorang di dinding kamar. Kami semua berpikir bahwa dia baru saja mengalami mimpi yang buruk, tetapi ia menolak untuk kembali ke kamar tidurnya, dan karena dia masih takut, dia tidur di kamar Ibu dan Ayahku.

Cerita Misteri - Ruang Basement Berhantu 

Suatu malam, Ibuku sedang memasak untuk makan malam di dapur yang berada tepat di lantai atas, Ayahku sedang pergi keluar rumah karena ada tugas mendadak di kota. Adik dan Aku berada di ruang bawah tanah tepatnya di dekat ruang basement, kami sedang menonton tv. Ketika kami sedang asik menonton tv, tiba-tiba saja lampu di ruangan itu mati dan tv juga ikut mati, adikku berkata “Kakak, kenapa tiba-tiba lampu mati dan tv juga mati? Apakah ada gangguan listrik di rumah ini?” setelah itu karena kami sedang panik, kami berlari cepat-cepat di dalam ruangan yang gelap gulita.

Tiba-tiba lampu kembali menyala, dan kami melihat ada sebuah jalan ke bawah menuju ruang bawah tanah yang sangat gelap tepat di samping mesin cuci, aku dan adikku melihat ada ruangan dan ruangan itu memiliki dinding batu tua. Saat itu, kami terdiam dan melihat samar-samar seberkas cahaya berkelip di ruangan itu entah apakah itu? Dan kami mencium bau yang sangat tidak sedap dan sangat menusuk dihidung, entah apakah itu? Bau yang sangat aneh dan Aku sangat yakin sekali kalau ruangan itu penuh dengan misteri.

kemudian, kami mendengar suara aneh di ruangan basement itu, suaranya terdengar seperti ada sesuatu yang sedang menggaruk-garuk di dalam kegelapan ruangan misteri tersebut. Ada sesuatu yang sepertinya sedang menggaruk di lantai dan dinding, kemudian Setelah itu kami menjerit dan mulai berebut keluar dan menjauhi ruangan ini, kami mencoba untuk menemukan pintu. Pada akhirnya, kami berhasil membuka pintu dan berlari ke atas, berteriak kepada Ibuku. Sesampainya bertemu Ibu, kami terus bercerita tentang bau yang sangat aneh dan kami mendengar sesuatu yang sedang menggaruk-garuk di lantai basement di bawah sana.

Setelah kami bercerita panjang lebar mengenai keanehan diruangan basement tersebut, kemudian Ibuku akhirnya setuju untuk memeriksa ke ruang basement, Ibuku memeriksa box listrik cadangan di ruangan bawah. Dia hanya melihat ruangan basement yang gelap dan dia tidak berminat untuk memeriksa ruangan itu. Karena Ibuku sangat khawatir dengan ruangan itu, dia tidak berani untuk memeriksa sendirian ke ruangan basemant itu, dia bergumam “Seandainya Ayah tidak bertugas, mungkin aku berdua akan memeriksanya ke dalam ruangan itu, maaf anak-anak ibu tidak berani kalau sendiri, ibu juga sangat khawatir pasti ada sesuatu di dalam ruangan itu”.

Kami berdua pun mengerti kalau apa yang ibu katakan, namun saat itu rasa penasaran Ibuku semakin kuat dengan basement itu, kemudian Ibuku menghubungi polisi setempat untuk memeriksa ruangan itu. Ketika polisi tiba, Ibuku menyambut kedatangnya, polisi itu sedang berada di pintu depan dan mempersilahkan dia masuk. Kemudian tanpa berpikir panjang polisi itu langsung ke lantai bawah dan menuju ke ruang basement, ia membuka kunci pintu ruang bawah tanah dan menyalakan lampu ruang basement, ketika itu ruangan basement menjadi terang benderang dan tidak gelap, dia mulai turun dan menelusuri ruangan itu sambil memegang sebuah senjata.

Ia mulai menggeledah seluruh ruangan yang berada di ruang bawah tanah, tetapi ia tidak menemukan apapun Dan apabila ada seseorang di basement ini, tidak ada jalan keluar dari basement ini, karena basement ini tanpa jendela dan pintu. Saat polisi itu pergi, Ibuku mulai menjelaskanya kepada kami “Tidak ada lagi yang kalian khawatirkan di basement itu, karena di sana tidak ada apa-apa, mungkin itu semua hanyalah sebuah ilusi kalian, jadi sekarang lupakanlah ruangan itu, dan Aku membiarkan basement itu tetap menyala dan jangan mematikan lampu”.

Setelah itu kami sangat tenang mendengar apa yang dikatakan oleh Ibu dan kemudian Keesokan pada Malam itu, Ketika aku sedang sendiri menonton sebuah berita malam di tv, tiba-tiba saja bau yang aneh itu tercium kembali dari ruang basement, sungguh kali ini sangat menusuk di hidungku dan aku mulai merasakan keringat dingin mengucur di punggungku, aku mulai merasa ketakutan. Pada Saat itu aku melihat ke arah ruangan basement itu, apa yang aku lihat.

Tampak ada sesosok bayangan menyerupai figur seorang manusia di bawah sana, aku berteriak “Hey, siapa kau? Kenapa kau berada di ruangan basement ini, cepat katakan!”, Namun tidak ada balasan dari basement tersebut. Saat itu aku melihat bayangan itu tampak sangat jelas, sepertinya dia itu seorang wanita, namun siapakah dia? Kemudian aku mulai mengusap kedua mataku dan terpikir dalam benak, mungkin ini hanya sebuah halusinasi.

Kemudian dia menerima jawaban dari ruang basement itu, suaranya sangat dingin dan parau, suara ini seperti suara seorang wanita dan dia berkata “Hebat ya? Kau bisa merasakan kehadiranku, cepat pergi dari rumah ini SEKARANG!” Setelah mendengar suara darinya, aku langsung berlari dan memberitahukan kepada Ibuku bahwa kita harus cepat-cepat meninggalkan rumah ini. Ibuku langsung terbangun dan kaget setelah mendengarjeritanku, lalu ibu kembali untuk melihat basement tersebut, ternyata ibu juga ketakutan dan berlari kekamar bersama aku dan adikku. Keesokan harinya kami juga pindah kerumah yang lebih nyaman dan tidak ada ruang bawah tanah lagi.