Kumpulan Cerita Horor Di Dunia Nyata Dan Dunia lain.

Agenreferralpoker | Kumpulan daftar nama agen judi domino poker online terpercaya

  • Cerita Mysteri

    Kumpulan kisah nyata yang terbaru. Pernah mengalami kejadian nyata? Bagikan pengalaman kisah mysteri anda yang pernah di alami dan baca juga cerita-cerita nyata yang sudah ada. "Ingat, jika anda takut jangan membaca cerita horor dan misteri ini sendirian karena mungkin saja dia di belakang anda..

  • ASALQQ

    asalqq.com adalah situs judi online terpercaya di-indonesia dan merupakan website judi online agen domino, domino online, dominoqq, agen bandarq, agen sakong, dan juga agen bandar poker yang akan menyediakan pelayanan 24/7 non-stop, dijamin proses transaksi cepat dan tidak bertele tele, minimal deposit tergolong ekonomis sebesar 15.000 kamu sudah bisa menikmati ke-7 game yang tersedia, rasakan sensasi dan keseruan bermain di asalqq sebagai kumpulan situs domino sejak tahun 2014 ini.

  • Enter Slide 3 Title Here

    Woody Magazine is a free premium blogger template. This is free for both personal and commercial use. However, you are required to keep the footer links intact which provides due credit to its designers and authors.
    This is slide 3 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.





Jumat, 30 Juni 2017

Dewi memang tidak terlalu akrab dengan Bagus yang bekerja di meubel baru didirikan ini, tahun 2006 silam. Tapi ceritanya yang lucu dan seram cukup menggemparkan masyarakat desa kami. Malam itu adalah malam jumat, Bagus sudah tidur sejak sore hari karena kelelahan. Dia tidak sendiri di tempat itu, di ruangan khusus karyawan beristirahat sekaligus rumah yang tidak terlalu besar hanya di tempati Bagus dan 1 kawan seprofesinya. Jam 01.00 malam tiba-tiba Bagus terbangun dan ingin buang air kecil.

Dia sadar malam ini sendirian di rumah meubel, karena temannya ijin pulang ke rumah entah dimana. Jadi mau tidak mau dia berjaga sendirian. Pas Bagus mau balik ke kamarnya,tiba-tiba dia melihat miss kunti yang sedang duduk di hadapan cermin, karena lemari hasil dari meubel yang sudah jadi di taruh di dalam rumah. Miss kunti itu sedang menyisir rambutnya yang indah nan panjang hingga sepaha.

Karena Bagus sendirian melihatnya, akhirnya dia tidak berminat untuk masuk rumah itu dan malah lari ke rumah jaya dan jaya adalah teman sekolahku. Dia menggedor-gedor pintu rumah jaya yang jaraknya di seberang jalan depan meubel yang dia tempati. Karena gedoran itu akhirnya seisi rumah hayah kaget dan membuka pintu rumah. Setelah melihat wajah agus yang pucat dan nafas ngos-ngosan akhirnya dia di tanya oleh orang tua jaya yang saat itu belum tidur karena nonton televisi, lalu agus bercerita yang di alaminya.

Pas mau di antar pulang oleh bapaknya jaya, bagus tidak mau dan meminta untuk tidur di kursi rumah jaya saja katanya. Dan hari berikutnya, bagus sering melihat sosok miss kunti itu dan bahkan ketika tidur sering di keloni sama kunti. Agus juga bilang bahwa wajah miss kunti cantik, setiap bagus bercerita dengan keluarga jaya dan teman-teman di desa kami yang sering nongkrong di depan rumah jaya. Mereka malah tertawa dan menanggapi bagus, bahwa itu miss kunti cantik jatuh cinta dengan bagus.

Karena cuma bagus yang melihatnya dan terus di ganggu. Memang bekas tanah kosong itu masih terkenal angker, dan banyak orang yang mengalami hal aneh di area tanah itu. Kadang ada balok yang baru di tata rapih tiba-tiba jatuh sendiri, padahal masih ada orang disitu. Kadang ada kursi yang sudah jadi dan menggunakan busa terlihat ada orang yang duduk dan membekas lekukanya, padahal tidak ada yang duduk disana.

Tapi penampakan miss kunti cantik dan sampai di keloni saat tidur hanya bagus yang mengalaminya, hingga dia tidak betah dan berhenti kerja. Sekian cerita hari ini, apapun yang terjadi tetaplah membaca doa, supaya tidak di ganggu oleh mereka. (Klik Disini)
Read More

Sebuah rekaman video memperlihatkan algojo ISIS yang dijuluki The Bulldozer ditangkap oleh militer Suriah.

Dalam video, anggota ISIS bertubuh tambun tersebut terlihat dinaikkan ke mobil pick up dalam keadaan telentang dan setengah telanjang. Sementara tangannya diikat ke belakang.

Orang-orang tak mau ketinggalan momen langka tersebut. Mereka berkerumun untuk mengambil gambar militan kelompok teroris itu, sebelum ia dibawa pergi oleh Angkatan Bersenjata Suriah.
The Bulldozer memiliki reputasi sebagai militan ISIS yang bengis dan kejam. Dia adalah salah satu algojo ISIS yang masuk dalam kelompok Komite Jagal.

Tak tanggung-tanggung, sudah puluhan tahanan yang tewas ditebas pedangnya. Sementara banyak anak-anak remaja yang kehilangan anggota badannya karena dipotong oleh The Bulldozer.

Selama menjalankan tugas mengeksekusi tahanan, dia selalu mengenakan jubah hitam dan topeng sambil menghunus pedang sepanjang 91 cm untuk memenggal kepala korbannya.

Sama seperti Jihadi John yang tewas awal tahun ini, algojo ISIS yang belakangan diketahui bernama asli Mohammed Emwazi ini adalah sosok pengecut yang tidak pernah berani menunjukkan wajahnya di depan kamera.

Emwazi pertama kali muncul pada Juni 2014 ketika berpose dengan beberapa anggota militan lainnya sambil mengangkat senapan mesin Browning seberat 52 kg dan mengenakan rompi anti-peluru.

ISIS juga pernah merilis foto Emwazi yang sedang bersiap memenggal dua pria yang dianggap tidak sejalan dengan pandangan kelompok teroris tersebut di hadapan ratusan warga, termasuk anak-anak, di Provinsi Anbar, Irak.

Tahun lalu, seorang remaja Suriah berusia 14 tahun menceritakan bagaimana ekstremis tambun itu mengamputasi tangan dan kakinya karena menolak untuk bergabung dengan ISIS.

Omar, yang tertangkap ISIS setelah berjuang untuk kelompok pemberontak, disiksa selama lebih dari satu bulan.

Dia mengatakan Emwazi sengaja mengumpulkan anak-anak remaja agar menyaksikan proses amputasi berdarah terhadap dirinya.

Omar menyimpan foto pria yang memotong tangan dan kakinya itu di ponselnya.

Foto itu menunjukkan Emwazi, berpakaian serba hitam dari kepala hingga kaki, bertumpu pada pisau yang dia gunakan untuk melukai anak-anak tak berdaya.

Pada Maret lalu, foto seorang militan ISIS bertubuh gemuk kembali muncul yang menyebabkan spekulasi bahwa wajah pria itu adalah wajah Emwazi alias The Bulldozer.
(Klik Disini)
Read More

Bagi Abdelrahman al-Azy, tugas yang perlu dilakukannya sebagai anggota ISIS sangat brutal. Tanpa mengetahui alasan tugas tersebut, dia harus mengikuti instruksi komandannya. Yaitu, membunuh seorang lelaki.

Sesuai perintah, Al-Azy diantar sesama anggota militan ISIS ke rumah seorang anggota SWAT Iraq. Itu adalah pasukan elit pemberantas teroris pemerintah Iraq. Dengan tenang, pemuda 23 tahun itu keluar dari mobil, dan menembaki Korbannya hingga mati. Saat itu, Al-Azy merasa sangat bangga tindakannya. Tetapi, saat ini, dia mengaku sangat menyesal dan menyakini apa yang dilakukannya salah.

Al-Azy adalah seorang anggota ISIS yang dari penjara yang lokasinya disembunyikan di Iraq. Penjara itu menampung tahanan pria yang terlibat dalam serangan ISIS ke Kota Kirkuk, Iraq, pada Oktober lalu.

Kisah Laith Ahmed tidak berbeda jauh. Ahmed bekerja sebagai tukang kayu ketika ISIS menguasai desanya di dekat Kota Hawija yang didominasi Sunni pada pertengahan 2014. 3 hari kemudian, seorang anggota ISIS menjanjikan akan memberinya gaji jika dia masuk ISIS.

Miskin dan tidak berpendidikan, Ahmed setuju untuk menandatangani berkas tanpa tahu konsekuensi tindakannya. ”Saya melakukan kesalahan. Saya tidak bisa membaca dan menulis. Semua yang saya lakukan salah,” katanya sambil mengusap-ngusap tangannya dengan gelisah.

Lelaki 26 tahun itu berambut pirang sebahu, janggut panjang, bermata hijau, dengan bekas luka di jidat dan hidungnya. Dari latar belakangnya, Ahmed ideal sebagai kacung ISIS. Sikapnya penurut, tidak berpendidikan, dan terbentuk dari kawasan radikal Sunni.

”Saya bersumpah kalau mereka semua membohongi kami. Saya tidak tahu apa-apa. Kami berjalan kaki sampai Kirkuk dan mereka memberikan kami senjata AK. Kemudian, mereka langsung menempatkan kami di lokasi spesifik kemudian meninggalkan kami semua”.

Otoritas Kurdi mengatakan kalau Ahmed adalah Inghamisi(anggota bom bunuh diri). Dan dia memimpin 5 anggota lain yang menyerang Kirkuk. Namun, Ahmed mengaku tidak tahu kalau dia Inghamisi(anggota bunuh diri). ”Saya berharap ini segera usai. Saya tidak tahu nasib saya sekarang. Namun, saya akan diadili dan semoga nanti bisa bertemu kembali dengan istri dan anak saya”.

Penyesalan juga datang dari Akram Ahmed, 20. Dia bekerja di toko resparasi ponsel sebelum seorang anggota ISIS menawarinya pekerjaan. Ahmed mengaku, iming-iming pembentukan negara di bawah bendera Islam sangat menggodanya. ”Mereka membujuk kami dengan agama. Saya mahasiswa hukum syariah di kampus. Jadi ide tersebut cocok untuk saya".

Ahmed bertugas untuk mengawasi tempat-tempat strategis yang akan diserang di Kirkuk. Menggunakan ponselnya, dia merekam gedung-gedung pemerintahan dan kepolisian. Banyak lokasi yang Ahmed ambil gambarnya diserang ISIS. ”Semua yang terjadi adalah tanggung jawab saya. Semua yang terjadi adalah kesalahan saya,” katanya dengan bibir bergetar.

”Saya selalu memikirkan itu semua. Padahal, dulu saya punya banyak teman di pasukan militer Iraq,” sambungnya. Ahmed mengaku kalau dia tidak memahami secara keseluruhan horor di bawah kekuasaan ISIS. Dia merasa ISIS jauh dari pembunuhan, perbudakan, dan penyiksaan yang selama ini ada di video propaganda.

Sekarang dia menyesal atas tindakannya dan sadar apa yang sudah dilakukannya bakal menghantuinya seumur hidup. ”Saya harap saya punya tempat di lingkungan suatu saat nanti,” katanya. Ahmed mengatakan, sekarang jika dia berjalan di jalan, orang berteriak kalau dia membunuh anak mereka.

”Kalau saya ke masjid, orang berkata akan membunuh anak saya. Jika saya nanti menikah, mereka mengatakan akan membunuh anak-anak kami". (Klik Disini)
Read More


Perempuan muda mantan budak seks militan bejat dari kelompok yang menamakan diri Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) berhasil melarikan diri setelah 2 tahun diperlakukan “seperti binatang” di Mosul, Irak utara.
Farida, salah satu perempuan tersebut, mengaku ia disembunyikan sebagai budak seks oleh salah seorang pejuang ISIS yang telah berkeluarga dan memperlakukan dirinya ibarat seekor binatang.
Harian Mirror, Inggris, melaporkan, mantan budak seks militan ISIS berusia 27 tahun itu diculik 2 tahun silam di kampungnya, tepatnya ketika Farida berusia 25 tahun.

Setelah militer Irak semakin kuat menekan pemberontak ISIS, Farida memanfaatkan peluang untuk melarikan diri ke arah tentara Irak yang sedang mengepung para bandit tersebut.
Ia diam-diam mengendap keluar dari mobil penyanderanya saat tentara Irak yang didukung Amerika Serikat melancarkan serangan udara di Mosul barat.
Menurut Farida, istri dari militan ISIS itu "juga ingin melarikan diri", sehingga mereka bersama-sama bersekongkol dengan tentara Irak untuk membunuh militan bejat tersebut.
Menurut 2 wanita itu, mereka berhasil berkomunikasi dengan tentara Irak dan menggambarkan posisi yang tepat tentang posisi mobil militan ISIS itu.
Serangan udara pun menyasar mobil itu setelah keduanya bisa melarikan diri ke arah yang mendekati posisi tentara Irak.
"Kami bersembunyi selama 8 hari, sehingga orang-orang berpikir kami telah tewas di dalam mobil itu," kenang Farida, yang baru saja kembali ke rumahnya di wilayah Kurdi.

"Kemudian kami melarikan diri," kata Farida yang mengalami luka batin dan beban psikologis setelah mengalami apa yang dia lalui dalam situasi yang ia sendiri sebut “seperti binatang” itu.
"Saya mencoba untuk menjaga kehormatan saya, tapi saya tidak berhasil. Mereka melecehkan dan memukul saya, memperlakukan saya seperti binatang. Saya hampir tidak memiliki kata-kata untuk menggambarkan apa yang terjadi pada saya."
Wanita muda itu kini tinggal di sebuah kamp pengungsi dekat Erbil, Irak utara, di mana dia juga menemukan suaminya, yang sedang bertugas sebagai polisi ketika dia diculik.
Dia adalah salah satu dari dua budak seks ISIS yang berani melarikan diri dan berbicara tentang penderitaan yang dialami selama di Mosul.

Perempuan lainnya, Waheda Musa, juga disandera di Mosul, di mana pasukan Irak sekarang membuat kemajuan besar dengan merebut kembali kota itu dari ISIS.
Waheda 32 tahun, dan putranya, Matu 7 tahun, baru-baru ini kembali berkumpul bersama keluarga mereka untuk pertama kalinya dalam 2,5 tahun dalam penyanderaan ISIS.
Setelah lebih dari 2 tahun dari kengerian yang tak terbayangkan, mereka berhasil melarikan diri dari wilayah ISIS menuju kota asalnya.
Namun, Matu juga mengalami trauma berat karena sempat hendak dijadikan sebagai calon pengebom bunuh diri. Dia pernah menjalani pelatihan untuk peran tersebut.
Waheda mengatakan kepada wartawan, "Mereka telah menyiksa anak saya, melatihnya untuk menggunakan senjata dan sebagai hukumannya, dia disekap di kandang."
Matu dan ibunya adalah warga Yazidi, sebuah komunitas agama di kalangan etnis Kurdi, yang menggabungkan aspek keyakinan Islam, Kristen, Yahudi, dan Zoroastrianisme.

Karena itu, mereka dilihat sebagai bidaah di mata pejuang radikal ISIS, yang merasa layak untuk membunuh, menangkap, dan memperbudak kaum Yazidi.
Waheda tinggal di sebuah kota dekat Sinjar, Ninive, Irak utara ketika dia ditangkap dengan anaknya pada tahun 2014. Semua pria di kota itu dibunuh, perempuan dan anak-anak diculik.

Perempuan muda dan cantik dijadikan budak seks, yang tua dibunuh, dan anak laki-laki dijadikan tameng di medan perang atau dijadikan pengebom bunuh diri.
Menurut Waheda, dia sempat dijual kepada banyak orang dengan cara memamerkan dirinya di pasar, seperti di pasar ternak.
“Orang pertama yang membeli saya adalah laki-laki dari Arab Saudi, kemudian pejuang Jordania," kata Waheda dengan nada sendu.

Waheda katanya berhasil menarik perhatian dari tetangganya, seorang pejuang perempuan Tunisia yang datang secara sukarela ke Irak.

"Aku bercerita kepada dia dan dia telah melakukan segalanya untuk saya, dia membayar untuk lalu lintas saya keluar dari daerah tersebut," katanya.
"Saya hampir tak percaya, bahwa anak saya dan saya benar-benar masih hidup," katanya.
Diperkirakan saat ini ada sekitar 3.000 perempuan Yazidi masih berada dalam penyekapan militan ISIS di kota yang kini sedang terkepung, yakni kota Mosul.

Tidak ada yang mengetahui secara pasti berapa banyak lagi perempuan dan anak-anak Yazidi yang masih berada di Mosul atau juga ke kota-kota lain di Suriah.
(Klik Disini)
Namun, di tengah pertempuran untuk merebut kota itu sedang berlangsung, yang didominasi pasukan Irak, banyak warga Yazidi sekarang bisa melarikan diri dari para bandit ISIS.
Read More

Kamis, 29 Juni 2017



Salam sejahtera teman-teman, perkenalkan nama saya Jimmi lokasi ada diluar negeri, tepatnya di Vancouver, Canada. Ini adalah kisah nyata dan bukan karangan belaka tentang sosok hantu seperti sadako. Cerita berawal waktu saya masih kuliah, yaitu tahun 2005. Waktu itu saya tinggal dirumah tetapi bulan april pindah gara-gara ditempat saya kost ada tikusnya. Setelah pindah saya menemukan roommate untuk tinggal baru di 2 kamar apartement.

Teman saya bernama Donny yang akan tinggal bareng bersama saya. Apartementnya saya sebut Wilson Ave karena itu nama jalannya, ceritanya nanti berawal dari perkenalan, penampakan dan akhirnya perpisahan. Pada bulan april 2005 saya pindah ke apartement baru bersama teman saya yang satu kampus bernama Donny. Kita mengambil jadwal kuliah yang sama, kebanyakan kuliah dimulai pada pagi hari yaitu jam 08.30 pagi. Biasa kita berangkat bersama jam 08.00 pagi dari rumah.

Karena dia membawa mobil dan saya tinggal satu rumah, ya enakan kalau saya bisa nebeng. Awal semester kuliah kita bulan akhir april. Pada bulan juni, yaitu musim panas atau hampir akhir semester, saya lupa hari apa, saya bermimpi kalau saya berada dikamar mandi umum, bertemu cewek duduk diatas closet toilet. Rambut cewek itu panjang, dia menunduk dan memakai baju putih, banyak darah banget.

Saya bilang lebih mirip Sadako ya atau mungkin orang bilang mbak kunti, terbangun dari mimpi itu jam 07.00 pagi. Hawa dikamar saya rasanya dingin sekali, saya menggigil, saya pakai selimut beberapa lembar tetap menggigil. Saya benar-benar ketakutan saat itu. Saya berpikir mau pindah dikamar sebelah mau tidur sama teman saya, soalnya saya belum melihat jam, setelah agak sadar sedikit saya lihat jam eh ternyata sudah jam 07.00 dan saya dengar si Donny sedang berbicara ditelepon.

Jadi saya berpikir tidak jadi pindah, bentar lagi waktu mandi dan sekolah. Perasaan saya benar-benar shock dan takut pagi itu. Pada waktu kita berangkat sekolah jam 08.00 pagi, kita didalam mobil pada diam, tiba-tiba Donny menyeletuk “saya barusan bermimpi setan, seram sekali” kata si Donny. Saya cuma iseng asal tebak “ah pasti setan kamu kayak sadako, cewek, rambut panjang, baju putih, seram banyak darah”.

Ternyata tebakan saya betul, Donny bilang kenapa tepat sekali, saya bilang kalau saya juga mimpi yang sama. Dalam hati saya berpikir kalau ini ada yang tak benar, tidak kita bahas pembicaraan ini lagi soalnya saya takut kalau anak-anak nanti takut kerumah saya dan kalau semakin diceritakan saat waktu saya tinggal sana, si dia bisa muncul. Berganti bulan saya sering merasa diawasi kalau dirumah sendirian, atau waktu buang air kecil.

Saya berasa dikaca ada orang tetapi saya tak berani lihat kaca. Suatu saat jam 12.00 malam saat dirumah sendirian saya pingin lihat film horor judulnya “inner sense” waktu saya menikmati filmnya, saat adegan setannya keluar dan teriak tiba-tiba lampu diruangan saya meledak, saat itu sudah jam 01.00 malam. Langsung saya telepon Donny tanya dia dimana? Tetapi saya tak bilang kalau ada kejadian seram. Dia ada dirumah teman nongkrong and saya takut tunggu dia pulang, and saya tonton tetap film setannya pake PIP mode atau sangat kecil diujung

Setelah kejadian itu, pada musim dingin, karena saya selalu pakai perapian, pemanas dikamar tidak saya nyalakan karena terlalu panas, jadi saya kalau tidur tidak pernah tutup pintu, dari situ saya mulai tahu kalau tiap jam 02.00 malam ada orang mondar-mandir didepan kamar saya dan ada suara orang membuka dan menutup microwave didapur dan ditekan-tekan tombol yang ada di microwave atau buka tutup dengan suara keras. Akhirnya saya mulai biasa dengan kejadian itu.

Setelah setahun tinggal disana pernah sekali pacar teman dan teman berkunjung, pada saat itu si angelia nama pacar teman saya kecapekan dan tidur dikamar saya beberapa kali. Suatu saat saya keceplosan sama si Angelia kalau saya pernah bermimpi Sadako dengan Donny, pada saat itu Angelia langsung berteriak dan bercerita kalau si Sadako duduk diujung ranjang saya saat dia tidur dikamar saya. Dia langsung baca doa dan keluar tetapi tak berani bercerita karena takut dianggap gila.

Berhubung saya gak mau rumah saya angker, saya sangkal cerita itu terus ganti topic, dalam hati saya (celaka dia sudah menampakan diri). Saya tinggal dirumah itu selama 2.5 tahun, hawa rumah itu dingin, sejuk, dan kadang saya stres sendiri tanpa sebab, tapi semua kerjaan lancar, mungkin dipengaruhi hawa orang dari dunia luar tak bagus. Setelah itu saya pindah ketempat baru karena Donny memutuskan pulang ke Indonesia, dan saya tinggal sendiri diapartement 1 kamar.

Saya tinggal diapartement tua berumur 50 tahun, tetapi cuma seminggu disana soalnya ada yang menggangu saya dan saya merasa selalu diawasi oleh makhluk halus tersebut. Saya pun baru bisa tidur jam 06.00 pagi dan setiap menyalakan air, tercium bau busuk, semua makanan keluar kutu. Suatu saat saya pulang ke Indonesia bertemu keluarga saya yang bisa lihat dan punya kelebihan, saya kasih alamat rumah saya yang ada diluar negri.

Saya bayangin apartement dan rumahnya, dan saya minta tolong terawangkan apa yang ada didalam rumahitu. Untuk apartement pertama ada 3 hantu, cewek yang kayak sadako itu ternyata cantik dan suka melihat saya, dia tak suka ada cewek tidur dikamar itu, ada yang suka jalan-jalan kalau iitu cowok, dan ada yang usil suka mengintip. Yang cewek katanya pernah bunuh diri ditanah itu. Sedangkan diapartement yang satunya lagi itu hantunya jahat dan untung saya cuma 1 minggu disana. Karena saya sering asal memilih apartement dan Sejak kejadian itu saya mau cari apartement mesti hati-hati dan tidak mau salah memilih lagi. Sekian.(Klik Disini)
Read More


Kejadian peristiwa ini banyak hal yang tak masuk akal mengitari orang-orang terdekat bahkan jauh sekalipun. Sebut saja Arifin, dia adalah anak dari sahabatku yang bernama mbak Weni. Dulu mereka adalah tetanggaku yang paling dekat denganku.

Arifin ini sering sekali bermain kerumah tetangga depan rumahku yang ada dicerita diatas. Maaf, nama keluarganya akan saya sembunyikan. Nah bahkan hampir setiap hari arifin dan Aditia (adiknya) datang kesana. Karena keluarga itu masih mempunyai anak sebayanya dan masih single semua. Otomatis setiap hari selalu berkumpul dengan keluarga tersebut. Tidak jarang berbagai acara mereka diikut sertakan oleh keluarga itu, misalnya lomba 17 agustus dan bakar ayam dimalam Tahun Baru. Nah usai tahun baru 2016, barulah terjadi sebuah peristiwa yang ada dicerita tersebut.

Saat itu aku sedang bekerja lembur bersama mbak weni dan suaminya serta lainnya, disebuah pabrik nugget rumahan diceritakan yang “bau misterius“. Tapi tiba-tiba si aditia datang, biasanya dia menjemput orang tuanya karena bosan dirumah. Si aditia tiba-tiba bilang, “mah, bude usi sekarat mah, sekarang dia lagi dibawa kerumah sakit” kata aditia Ya kami pikir, dia cuma bercanda. Lalu bilang “oh mungkin penyakitnya kambuh, karena dia sering pusing” kataku.

Lalu aditia bilang lagi yang membuat kami agak terkejut. “Bukan lho, tadi banyak darahnya kemana-mana, dan gak ada yang tahu kenapa, digotong sama orang-orang terus dimasukan kedalam mobil” kata aditia menjelaskan sedikit. Sontak kami penasaran bahkan tak percaya. “Memang kenapa dengan bude usi, de?” kata mbak weni.

“Gak tahu mah, tadi waktu ada lewat dan mau nyari kakak arifin malah sudah banyak orang dirumahnya bude Usi , terus ade lihat banyak darah kemana-mana dan bude usi lagi digotong mau kerumah sakit, karena ade takut jadi kesini” kata aditia pada mamahnya. Mendengar penjelasan aditia, kami penasaran. Terlebih lagi rumah kami dekat dengan bu usi. Iya, aku panggil dia dengan bu usi, sedangkan mbak weni memanggilnya mbak usi. Mungkin karena usia kami berbeda.

Jam 22.00 malam, akhirnya selesai juga pekerjaan. Kami membereskan semua lalu pulang masing-masing. Saat masuk gang Kampung Baru tempat tinggalku, aku melihat masih banyak warga sedang berkerumun didepan rumah bu usi bahkan sampai didepan rumahku, maklum lokasi padat. Aku semakin heran, saat sudah sampai didepan teras rumahku sambil turun dari motor. Tiba-tiba mbak tuti tetanggaku menghampiriku.

“Baru pulang wen?” sapa mbak Tuti.
“Iya mbak, biasalah pulang malam terus” kataku.
“Ada apa sih mba? Kok banyak orang” kataku pura-pura tak tahu.
“Itu, mba usi meninggal, dan jasadnya masih dijalan menuju kerumah” jawabnya.
“Apa? Innalillahi, tadi aditia ketempat kerja bilang lagi sekarat, kupikir cuma sakit biasa” kataku.

“Bukan,tapi meninggal karena melahirkan” katanya yang membuatku semakin terkejut.
“Apa? Memangnya bu usi sedang hamil?” kataku.
“Itu dia, tidak ada yang tahu kalau dia hamil. Makanya kami semua pada kaget” kata mbak tuti.

“Eh bentar-bentar mbak, aku mandi dulu, ceritanya dilanjutkan nanti saja ya. Dari pada aku takut mandi” kataku sedikit nyengir.
“Eh benar wen, ya sudah buruan mandi. Nanti aku ceritain saja malah kamu gak jadi mandi, aku saja takut, makanya dari tadi aku gak berani dirumah sendiri” katanya sambil tersenyum.

Lalu aku berpamitan meninggalkan mbak tuti diluar rumah untuk mandi, karena sangat tidak nyaman seharian berkeringat. 15 menit berlalu, usai mandi dan pakai baju beserta hijab tanpa bedakan, aku pun langsung keluar rumah lagi. Tapi tidak berani kerumah bu usi, karena banyak orang diluar. Aku mencari mbak tuti, tapi dia dirumah seebelah tempat bu Ijah. Lalu aku menghampiri mereka, yang ada disitu Untuk mengetahui info selanjutnya.

Dan setelah tahu kronologis beserta alibi mereka, aku mengernyitkan dahi dan menghela nafas dalam-dalam. “Astaghfirullah” kataku. Kami hanya mengelus dada masing-masing. Setelah peristiwa itu dan pemakaman bu usi selesai, banyak cerita aneh. Apa kalian penasaran? Sama aku juga.

Setelah jasad bu usi dimakamkan di TPU kota Madya Metro atas permintaan keluarganya. Dan setelah beberapa hari, tidak kerja karena diliburkan. Aku main kerumah mbak weni jika ada waktu senggang. Rumahnya pojok depan rumahku, jadi tidak memerlukan waktu lama untuk kesana. Saat sudah sampai dan masuk rumahnya. Tanpa basa-basi saya disuguhkan cerita aneh oleh mbak weni.

Iya, setelah meninggalnya bu usi, mbak weni jadi semakin takut terlebih lagi susah tidur. “Kenapa?” kataku. Bagaimana tidak? Meninggal dengan cara tidak wajar dan terkesan dadakan, terlebih lagi arifin anaknya tidak bisa tidur, kalaupun bisa tidur sering mengigau dan tidur sambil berjalan “katanya”. Aku pun hanya membalas dengan tertawa, “masa iya sampai segitunya” kataku.

“Ih benaran tahu” kata mbak weni yang tidak terima atas perlakuanku.
“Dari kemarin saya gak bisa tidur jagain arifin, dia ngigau sambil bilang, awas! Jangan duduk disitu, itu bayinya!” kata mbak weni.

“Lalu dia bangun, terus pindah kamar sambil matanya terpejam seolah-olah sedang bermimpi melakukan aktivitas, kadang dia keluar rumah tanpa sebab, kadang ketakutan” timpal mbak weni lagi.
“Karena itu sekarang aku sering ronda malam, dan mengunci pintu, biasanya pintu gak pernah saya kunci takut suami pulang aku ketiduran gak dengar, dia marah, jadi aku pilih jaga anak-anak, terutama jaga arifin, takut dia tidurnya sembarangan dan kabur keluar rumah lagi” katanya panjang lebar.

Gara-gara arifin juga, aku jadi tambah penakut karena dia bilang itu bayinya, saat paginya aku tanyakan, ternyata dia bermimpi lagi mengurus jenazah dan si temannya mau duduk, tapi mau dudukin bayinya. Jadi dia ngigau begitu” kata mbak weni yang lanjut cerita.

“Saat aku tanyakan, kenapa kamu tidur sambil berjalan atau kabur keluar rumah, tapi jawabannya ternyata dia gak melakukan itu semua, bahkan dia merasa masih tidur dikamarnya” kata mba wie yang membuatku hanya terbengong mendengar ceritanya.

Aku juga kasihan melihat arifin ketakutan begitu, bahkan keluarga bu usi dan anak-anaknya juga merasa takut dirumahnya sendiri. Terutama anak bu usi yang sering main bersama arifin, dia tidak berani tidur sendirian. Jadi dia minta ditemanin oleh arifin, tentu saja arifin juga takut. Tapi demi sahabat dia rela, tentunya di hari ke 3-7 dia baru berani menginap dirumah bu usi.

Hingga terjadi cerita lain. Yaitu, dari anaknya bu usi yang perempuan bernama Suci. Dia akan kekamar mandi. Tapi saat itu dia merasa aneh, saat lagi buka pintu kamar mandi. Dia melihat penampakan ibunya sedang menggendong bayi/adiknya. Penampakan itu menatap suci lalu tertawa dan menghilang. Sontak suci menjerit ketakutan, dan keesokan harinya dia tidak berani tidur atau kekamar mandi sendirian.

Dan ada lagi, yang dialami oleh salah 1 warga yang tidak tahu bahwa ibu usi sudah meninggal. Dia hendak lewat dan tidak sengaja bertemu ibu usi yang sedang duduk sendiri didepan rumahnya. Tapi setelah disapa, ibu usi hanya terdiam dan bermuka pucat. Setelah dia bertanya pada warga setempat,sontak dia terkejut setelah mendengar bahwa ibu usi sudah meninggal seminggu yang lalu.

Ibu usi ini dulu semasa hidupnya sangat ramah dan pandai bersosial seperti suaminya. Namun entah mengapa, sejak dia hamil mungkin karena malu sudah tua dan punya 4 anak bujang dan gadis, masih bisa hamil diusianya yang berkisar 40-an lebih jadi dia mengurung diri dirumah. Bahkan menghindar jika ada ibu-ibu ramai berbelanja sayur langganan didepan rumahnya, termasuk padaku. Dan saat mau melahirkan bayinya. Dia melahirkan sendiri dikamar mandi tanpa seorangpun tahu, bahkan keluarganya.

Dan waktu suci anaknya memergoki ibunya mengerang dikamar mandi. Ibu usi hanya menyuruhnya untuk diam dan melarangnya untuk membantunya atau memanggil orang rumah. Tapi si suci tidak tahu, kalau ibunya sedang berusaha melahirkan sendiri dikamar mandi. Jadi saking lamanya dan panik karena suara erangan bercampur rasa kesakitan, akhirnya dia beranikan diri memanggil bu ijah dan membujuk ibunya supaya mau membuka pintu kamar mandi.

Tapi ibu usi tetap bersikukuh melarang mereka mendekat. Saat suara erangan dan kesakitan berhenti, barulah bu ijah dan keluarga bu usi berani mendekati pintu kamar mandi lalu mendobraknya. Dan ketika mereka melihat apa yang terjadi. Bu usi sedang terkapar bersimbah darah dengan keadaan tidak mengenakan sehelai kain. “Astaghfirullah aladzim, dosa apa yang kau lakukan istriku” kata pak asep/suami bu usi.

Lalu mereka segera mengeluarkan bu usi dari kamar mandi dan memakaikan pakaiannya lalu bergegas menuju rumah sakit. Namun pak asep telah menitipkan sesuatu yang didalam ember yang ditutupin dengan kain pada bu ijah untuk mengurusnya. Awalnya bu ijah tidak mengerti, dan ketika tidak sengaja mau mengambil ember itu karena mau mengepel darah keseluruh ruangan rumah. Dia malah terkejut bukan kepalang.

Bahwa embernya berasa berat, padahal cuma kain isinya. Tapi setelah dibuka, ternyata ada sosok bayi laki-laki yang baru saja dilahirkan. Barulah dia lemas dan sadar dengan ucapan pak asep sejak mendobrak pintu dan menitipkan embernya kepada bu ijah. Sekian (Klik Disini)

Read More


Perkenalkan nama saya Fitria dan saya berasal dari kota batam dan ini adalah kisah nyata yang saya alami di depan mata saya sendiri, oke langsung aja kita mulai kisahnya yang masih membuat saya merinding sampai sekarang dan ingat “jangan pernah membaca ini sendirian”.

Ini terjadi pada hari sabtu di malam minggu pacar kakak saya datang kerumah saya untuk kencan dengan kakak saya, malam minggu itu saya tak pergi keluar saya menjadi obat nyamuk di antara mereka yang sedang berpacaran kami sedang duduk diruang teras entah kenapa saya berpikir saya ingin melihat hantu dan saya pun berkata kepada pacar kakak saya oh ya nama pacar kakak saya Rizal (Nama samaran).

Saya: Bang Rizal Uji nyali yuk bang Rizal kepengen lihat kuntilanak.
Bang Rizal: Nanti kamu takut fit, Jangan deh jangan cari bahaya
Saya: Enggak bang, saya tidak takut saya Cuma penasaran aja mau ya bang?.
Bang Rizal: Yaudah deh kalau gitu, ntar jam 21.00 kita ke rumah kosong ya.
Saya: Oke bang.

Akhirnya pukul menunjukan Jam 21.00 malam, Bang Rizal jadi ngak kita uji nyali udah jam 21.00 nih? “oke jadi fit yuk kita pergi”, saya dan bang Rizal pun pamit dengan kakak saya. Setiba di lokasi rumah itu sangat gelap, rumah kayu yang sangat mengerikan, dengan pintu yang sudah tidak ada. Jendelanya pun sudah pada jebol dan plafon atap rumahnya sudah pada lapuk, dan lebih ngerinya lagi rumah itu di kelilingin pohon-pohon pisang, nangka, semak-semak dan tumbuhan liar lain nya.

Di tambah lagi suasana nya yang sangat dingin dan sangat sepi membuat saya sangat ketakutan tapi saya berlagak seperti orang yang berani padahal nyali saya sudah sangat down, tiba-tiba bang Rizal berkata kepada saya “Fitria coba kamu lihat ke rumah kosong itu nampak ngak ada hantu?”. Saya pun jawab “Tidak bang saya tidak nampak apapun”. Bang Rizal pun memajukan motornya agak ke tengah rumah itu jadi saya bisa melihat seisi rumah tersebut karena saya takut.

Saya mengalihkan pemandangan saya ke arah bukit yang berada di sebelah kiri saya sedangkan rumah itu berada di sisi kanan saya. Tiba-tiba suara bang Rizal berubah seperti agak berbeda dari sebelumnya. “Fitria coba kamu lihat lagi rumah itu ada gak Kuntilanaknya?” (Rizal).

Dan saya pun melihatnya, saya melihat rumah itu dari yang gelap menjadi agak terang saya memfokuskan mata saya ke ruang tamu rumah itu kok sepertinya ada karung di gantung ya padahal tadi ngak ada. Saya turun dari motor dan agak maju sedikit lalu saya melihat dengan jelas kalau itu bukan karung tapi itu adalah kuntilanak dia jelas terbang, rambut nya kribo dan acak-acakan. Mata melotot lebam melihat ke arah kami, dan dia pun tersenyum sangat menakutkan dan anehnya lagi dia seperti tembus pandang.

Baru kali ini aku melihat kuntilanak di depan mataku, kuntilanak itu pun tertawa menyeringai tertawa nya sangat keras dan dia memutarkan kepalanya sambil melotot melihat kami, dan dia pun mulai mendekat kepada kami. Aku ingin lari tapi aku tidak bisa, aku tak bisa menggerakan kaki ku dan bang Rizal pun menepuk pundak ku dan anehnya aku bisa bergerak lalu kami pun bergegas meninggalkan tempat tersebut. Kuntilanak tersebut telah mengikuti saya sampai kerumah Dan tiba saat yang membuat saya lebih merinding lagi, saya sedang tidur dengan rasa ketakukan saya tidak akan pernah melupakan kejadian tersebut.

Tiba-tiba hp saya berbunyi  dengan suara ketawa kuntilanak padahal saya tidak pernah menyimpan suara ketawa kuntilanak didalam hp saya, dan saya bergegas bangun dari tempat tidur untuk mematikan suara mp3 tersebut tetapi hp saya malah tidak bisa dimatikan. Suara ketawa itu malah berlanjut semakin seram. Saya langsung membuka baterai hp saya dan langsung berlari menuju kamar orang tua saya, di saat saya ingin menutup pintu kamar. Saya melihat sekilas bayangan kuntilanak itu, dia tersenyum mengerikan sambil memiringkan kepalanya. Saya berlari ke kasur orang tua saya dan tidur dengan rasa ketakutan.(Klik Disini)
Read More

Selasa, 27 Juni 2017



Di zaman modern ini, masih saja banyak orang yang menganggap dukun atau paranormal sebagai orang pintar untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan seperti meramal masa depan, menyembuhkan penyakit, melakukan pesugihan, dan lain sebagainya. Mereka yang pergi ke dukun adalah yang ingin mendapatkan sesuatu secara instan. Namun, jika teman-teman juga tertarik untuk pergi ke dukun, alangkah baiknya untuk menyimak beberapa kebohongan dukun yang sebenarnya sering kita jumpai ini.

1.Dukun sering Menggunakan Pasien Palsu

Salah satu kebohongan dukun yang paling sering kita temui adalah menggunakan pasien palsu. Saat kita pergi ke dukun, biasanya akan ada pasien yang sedang diobati atau meminta solusi kemudian dukun tersebut berhasil menyembuhkan pasien tersebut atau memberikan solusi. Tapi, tahukan kalian jika pasien tersebut adalah pasien palsu? Hal ini memang sengaja tujuannya untuk meyakinkan kepada kita supaya percaya dengan kemampuan dukun tersebut. Namun, ada juga dukun yang memang bisa menyembuhkan penyakit-penyakit tertentu dengan pengobatan-pengobatan tradisional atau menyelesaikan masalah teretentu.

2.Dukun Sering Menjual Jimat atau Pusaka Palsu

Jika teman-teman pergi ke dukun, pasti akan melihat banyak sekali barang-barang pusaka seperti keris ataupun jimat-jimat tertentu. Dukun biasanya bukan hanya mengobati atau menyelesaikan masalah pasien tetapi juga menjual benda-benda pusaka atau jimat. Namun, kalian harus berhati-hati karena ada banyak dukun nakal yang menjual pusaka atau jimat palsu. Dukun tersebut akan selalu meyakinkan jika benda pusaka atau jumat itu sudah diisi oleh kekuatan gaib namun sebenarnya hanya benda biasa. Tentu saja tujuannya untuk meraup keuntungan yang banyak dari pasien tersebut.

3.Dukun Sering Meramal Sesuatu

Yang tahu tentang masa depan hanyalah Tuhan. Tidak ada manusia yang mengetahui masa depannya sendiri, apalagi masa depan orang lain. Jadi, jika ada dukun yang meramalkan nasib ataupun kejadian-kejadian tertentu, maka hampir bisa dipastkan kalau itu adalah suatu kebohongan. Dukun biasanya meyakinkan pasien menggunakan sebuah bola atau baskom berisi air dan menerawang masa depan hingga benar-benar terlihat menyakinkan pasien. Meskipun memang ada orang-orang yang memiliki indera ke-enam, namun tetap saja yang bisa mengetahui masa depan hanyalah Tuhan.

4.Dukun Sering Memberi Syarat Amalan Tertentu untuk Berinteraksi dengan Khodam

Biasanya, dukun akan memberikan solusi kepada pasien dengan cara mengaitkan dengan khodam atau makhluk astral. Misalnya, untuk mendapatkan pesugihan, pasien diminta untuk berinteraksi dengan buto ijo. Namun untuk memanggil buto ijo maka harus melakukan puasa, sesajen, dan sebagainya. Hal ini tidaklah benar. Bahkan dukun sering mengatakan jika memanggil makhluk halus bukanlah perbuatan syirik karena itu seperti halnya berobat ke dokter. Ini adalah kebohongan yang sering terjadi di perdukunan.

5.Dukun Sering Mengisyaratkan Penyakit yang Mengada-ada

Banyak orang yang berobat ke dokter namun tak kunjung sembuh kemudian pergi ke dukun. Hal ini sering dimanfaatkan dukun yang mengatakan kalau pesien tersebut memiliki penyakit yang tidak biasa, misalnya diganggu makhluk halus, kena santet, dan sebagainya. Memang ada juga banyak kasus santet, kesurupan, dan lain lain yang benar-benar terjadi namun dalam beberapa kasus dukun sering mengatakan penyakit tertentu hanya untuk meraup keuntungan semata.

Itulah beberapa kebohongan paranormal yang sering kita temui. Dan masih banyak lagi kebohongan lain yang sering dilakukan, terutama dukun-dukun palsu. Jadi, setelah mengetahui banyaknya kebohongan dalam perdukunan, apakah teman-teman masih percaya dengan dukun?(Klik Disini)

Read More


Perkenalkan nama saya Dio dan umur saya 28 tahun. Dalam langkah-langkah kakiku yang tertatih serta pandanganku yang tenggelam dalam telaga lamunan. Sayup-sayup aku mendengar sebuah suara yang terdengar lirih berasal dari dekat pintu keluar rumah sakit. Suara itu memanggil-manggil namaku.

Mas Dio… mas Dio…

seperti itulah suara itu terdengar ditelingaku yang kehilangan, untuk menangkap suara dengan jelas karena pikiranku yang trus mencoba mencerna apa yang terjadi tadi malam. Namun perlahan, suara itu menjadi semakin dekat. Memekakkan telinga dengan disertai refleks tergemap yang kuperlihatkan setelah satu tepukan kecil kurasakan dibahuku.

“Hei mas Dio! Ngelamun aja, sampai nggak denger panggilan saya” – ternyata asal suara itu adalah Joni, Petugas keamanan rumah sakit ini.
“eh iya mas Joni, saya mau pulang nih… udah kerja shift malem tadi terus lanjut nyelesaiin laporan, ini baru selesai” – ungkapku dengan nada lemas.
“Mas Dio lagi latihan akting ya tadi malam?” tambah mas Joni menimpali dengan menunjukkan raut wajah penasaran. Aku mengernyitkan dahi, tidak menangkap apa yang maksud dari perkataan mas Joni. Aku tanya dengan kata: Maksudnya?
“Lah iya, saya lihat dari rekaman CCTV, tadi malam! Mas Dio kok seperti sedang ngomong sendiri gitu?” tandas mas Joni sambil menggaruk pelipisnya dengan telunjuknya.

Seketika jantungku kembali berdegup kencang. Aku baru bisa menangkap apa maksud dari perkataan mas Joni. Sejurus kemudian aku memintanya untuk menunjukkan rekaman CCTV tadi malam.

Orang-orang sering memanggilku akrab dengan sebutan Dio. Dan yang hendak aku ceritakan kali ini adalah pengalaman nyata dan cerita misteri yang kualami sendiri dimalam itu ketika aku melaksanakan shift malam di rumah sakit tempat dimana aku bekerja.

Anda salah besar bila hanya menyangka profesi dokter atau perawat saja yang ada di rumah sakit. Ada beberapa posisi penting non-vital yang harus ada untuk level rumah sakit yang ternama dikota Jakarta ini. Pekerjaanku adalah tim leader perusahaan outsource dalam satu perusahaan yang bergerak pada bidang facility service. Jangan salah, kebanyakan rumah sakit memang membutuhkan kami para outsource company. Salah satunya untuk tujuan memangkas pengeluaran rumah sakit.

Kebetulan malam itu aku dan ketiga anak buahku sedang bekerja untuk shift malam. Dan bisa dibilang tugas malam merupakan tugas yang super ekstra. Dan Seperti biasanya, menjelang tengah malam aku telah membagikan detail tugas kepada ketiga orang anak buahku untuk kemudian mereka kerjakan malam itu juga hingga selesai. Merekapun kemudian berpencar menuju spot masing-masing untuk menyelesaikan tugas mereka. Tertinggallah aku sendirian diruangan yang memang disediakan khusus untuk tim outsourcing.

Ruangan saya berada tepat disamping kamar mayat yang berhadapan dengan ruangan laundry dimana bayak diletakkan pakaian para dokter spesialis setelah operasi. Karena malam surah larut dan aku hampir mati oleh rasa bosan, akupun kemudian menghidupkan CPU untuk iseng-iseng menghabiskan waktu bermain game Mobile Legends. Game yang menurutku merupakan game yang paling seru dan di minati para gamers. Aku terus bermain game itu hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 01.00 dini hari.

DRIIIING… DRIING…

Aku dikejutkan dengan bunyi telepon disampingku. Seorang security yang menelepon memberitahukan bahwa beberapa saat lagi akan ada petugas datang ke kamar mayat. Akan ada mayat yang dimasukan kesana. Security yang meneleponku waktu itu meminta agar aku bersiap sedia merapikan serta membersihkan jalan yang akan dilalui petugas pengantar mayat tersebut. Membersihkan disini maksudnya adalah mengepel ceceran darah menetes disepanjang jalan yang dilalui tandu beroda menuju kamar mayat setelah petugas melewatinya.

Benar saja, tak berselang lama. Beberapa petugas pengantar mayat tiba. Mereka mendorong tandu roda dengan satu mayat yang tertutup kain. Aku hanya bisa stand by didepan ruangan menunggu pekerjaan mereka selesai. Setelah mereka petugas pengantar mayat itu selesai dengan tugasnya, aku mulai melaksanakan tugasku membersihkan ceceran darah yang banyak membuat cendala kemerahan dilantai rumah sakit.

Sebenarnya aku telah menghubungi anak buahku dengan HT untuk meminta bantuan membersihkan noda-noda darah ini. Namun ternyata mereka masih belum menyelesaikan tugas mereka masing-masing. Akhirnya aku berinisiatif untuk membersihkannya sendiri.

Suasana rumah sakit kala itu sangatlah sunyi. Yang terdengar hanyalah suara gemericik tetesan air dari keran wastafel ruang laundry yang bocor serta suara sapuan kain pel yang sedang kuayun-ayunkan. Terlebih ruanganku yang berdekatan dengan kamar mayat ini terletak di basemet 1 yang paling ujung. Sehingga hampir tidak mungkin orang mau iseng datang kesini. Aku terus membersihkan sepanjang lantai dari awal dimana ambulance yang mengantar mayat tadi terparkir hingga menuju kamar mayat.

Hingga akhirnya pekerjaan hampir selesai dan hanya tersisa sekitar 5 meter dari ruanganku. Namun terlihat ada seorang yang sedang berdiri tenang didepan ruanganku. Pikiranku merancu dan sempat menanyakan siapakah wanita ini yang mau datang ke ruanganku yang ada di pojokan ini.

“Ah mungkin dia tersesat” pikirku dalam hati waktu itu. Akupun masih melanjutkan pekerjaanku membersihkan noda darah disepanjang lantai hingga selesai. Wanita itu masih saja berdiri disana. Tanpa menaruh rasa curiga, aku mendekatinya sembari menyapanya.

“Ada yang bisa saya bantu mbak?” – tanyaku mencoba sopan.

Bila dilihat dari dekat, wanita itu terbilang masih muda. Mungkin sekitar umur 20an dengan memakai baju berwarna merah dan wajah yang sedikit pucat dan putih, namun wajahnya memancarkan kesedihan. Entah kenapa tiba-tiba pula ada angin semilir yang dingin menjalar disekitarku waktu itu. Padahal dibagian basement tidak ada pendingin ruangan.

Wanita itu hanya terdiam membisu. Tidak ada respon sama sekali dari tegur sapa yang kulayangkan waktu itu. Aku mulai memberanikan diri untuk bertanya kembali: “Mbak kesasar ya? atau lagi nyari toilet?” – tanyaku lagi.
Wanita muda itu kemudian menolehkan wajahnya kearahku. Tatapannya dingin dan hampa, lalu kemudian dia mulai bersedih dan menangis dengan sendu.

huuhuhuhu… huhuhuhu…

“Aduh, mbak kenapa kok menangis? tenang mbak, sebentar saya ambilkan kursi biar mbak bisa duduk” – tandasku cepat

Aku hanya bisa panik dan melongo pada kelakuan wanita itu. Aku kemudian beranjak kedalam ruangan sembari meminta dia untuk menunggu sebentar sedangkan aku mengambil satu kursi plastik yang ada didalam ruanganku agar dia bisa duduk, karena kupikir wanita itu sedang bersedih karena memiliki masalah.

Berselang beberapa detik, aku keluar ruangan dengan membawa satu kursi plastik untuk dipakai duduk wanita itu. Namun, ketika aku keluar ruangan. Aku tidak menemukan wanita yang tengah menangis tadi. Dia hilang begitu saja. Bodohnya aku masih belum menaruh curiga sama sekali pada kejanggalan itu. Aku berpikiran bahwa mungkin wanita itu telah pergi entah ke toilet atau kemanapun.

Akupun kemudian kembali membawa masuk kursi plastik yang tadi kubawa keluar. Karena rasa kantuk yang cukup mengganggu, akupun kemudian menyeduh satu kopi tubruk dan menyulut satu batang rokok untuk menemani lemat malam itu. Aku mengangkat gelas dan satu batang rokok sudah terselip dibibirku, hendak bertandang kembali keruangan untuk melanjutkan game mobile legend yang tadi sempat terhenti. Sesaat sebelum aku sempat kembali duduk, seseorang mengetuk pintu ruanganku.

Tok.. Tok… Tok..

Ketika kubuka pintu, aku mendapati wanita yang tadi sempat aku sapa namun kemudian menangis beberapa waktu yang lalu. Dia berdiri tepat didepan pintu ruanganku dengan sisa-sisa tangisnya tadi.

Aku sedikit terkejut dengan wanita itu yang tiba-tiba muncul mengetuk pintu ruanganku waktu itu. Aku kemudian keluar ruangan dan hendak menanyakan apakah ada yang bisa kubantu untuknya. Namun sebelum aku sempat menanyakan maksud kedatangannya waktu itu, dia langsung memotong pembicaraanku dan berkata:

Terima Kasih ya mas” – ucapnya singkat

Aku terdiam, tidak mengerti maksud perkataan terima kasih dari wanita itu karena aku tidak merasa membantu atau memberikan apapun kepadanya. Namun belum sempat aku berkata “Terima kasih untuk apa?” kepadanya, Wanita itu sudah pergi beranjak dari hadapanku. Pergi menjauh dengan sedih dan wajah yang mengisyaratkan perasaan yang lebih lega daripada kali pertama kita tadi bertemu. Aku hanya tersenyum.

“Aduh kopiku jadi dingin nih… haha” gerutuku sendiri setelah kembali keruanganku.

Aku melanjutkan main game, namun entah kenapa udara menjadi sangat dingin hingga membuatku ketiduran dan terlelap begitu saja diatas kursi yang menyandar ditembok ruanganku saat itu. Hingga tepat pukul 06.30 pagi, aku terbangun oleh ketiga anak buahku yang masuk keruangan setelah menyelesaikan tugas mereka. Ada bau semerbak melati yang samar tercium ketika aku terbangun dari tidur nyenyakku waktu itu.

“Kalian pakai parfum melati ya?” tanyaku kepada ketiga anak buahku waktu itu.

“Enggak kok mas, saya kira mas yang pakai parfum aroma melati?” ucap salah satu dari mereka, mengira akulah yang memakai parfum beraroma melati. Kami saling melempar pandangan.

“sudahlah, kerjaan udah selesai. Mending kita sekarang nyari makan di warteg depan” – ucapku sembari menyuruh mereka untuk berangkat duluan karena aku ingin mencuci muka terlebih dahulu sebelum nanti menyusul mereka.

Setelah mencuci muka agar lebih fresh dan hendak pergi menyusul anak buahku di warteg depan rumah sakit. Aku berpapasan dengan Pak Rudi, atasanku yang kebetulan sedang memarkir mobilnya di basement 1. Aku menyapanya. Dia mengangguk dan bertanya “udah mau pulang nih mas Dio?”  kamipun mengobrol sejenak. Aku menceritakan kejadian janggal yang terjadi tadi malam kepadanya. Tentang wanita misterius yang datang menangis, kemudian mengucapkan terima kasih tanpa alasan.

“Mungkin dia suka sama mas Dio kali tuh” ucap pak Rudi sambil bercanda. Aku hanya membalasnya dengan gelak tawa.

Akupun kemudian meminta izin kepada pak Rudi untuk menyusul anak buahku di warteg depan. Ternyata beliau juga belum sarapan dan ingin bergabung makan di warteg depan bersama kami. Dan akhirnya kami memutuskan untuk pergi kesana bareng. Namun, ketika kita baru sampai di bibir pintu basement 1 dan kami beranjak keluar, muncul segerombolan orang yang tampak berlarian menangis histeris dari arah luar. Aku dan pak Rudi penasaran dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi diluar. Tampak pula beberapa petugas polisi berlalu-lalang disepanjang basement 1.

Satu petugas rumah sakit mendatangi kamar mayat dan membukanya. Beberapa petugas lainnya menghampiriku dan pak Rudi untuk meminta kami membantu memindahkan mayat dari lemari jenazah keatas tempat tidur untuk dilakukan otopsi. Aku dan pak Budi tanpa ragu bergegas membantu. Aku membantu mengangkat bagian kaki mayat yang masih tertutup kain dari lemari jenazah kamar mayat itu keatas tempat tidur.

Setelah kami berhasil memindahkan mayat itu keatas tempat tidur, seorang polisi kemudian dengan tiba-tiba membuka kain penutup mayat tersebut. Tampak satu raga yang telah berpisah dengan sukmanya tergeletak disana, dengan beberapa bercak darah diwajahnya. Aku terus memandanginya sampai kemudian aku terbelalak penuh perasaan terkejut tidak percaya.

Mayat wanita itu adalah wanita yang tadi malam sempat bertemu denganku didepan ruangan ini. Wanita yang berdiri dengan tatapan kosong yang terpasung perasaan pilu. Wanita yang kemudian menangis. Wanita yang kemudian mengetuk pintu ruanganku dan berterimakasih kepadaku atas suatu hal yang aku tak tahu alasannya. Aku terdiam.

“Ada apa mas? Kalau takut keluar saja mas… terimakasih bantuannya” tegas petugas yang tadi membuka kain penutup mayat wanita itu.

Dengan langkah penuh bimbang, aku berjalan kearah pintu keluar bersama pak Rudi. Tampak jelas wajah kebingungan yang tersirat pada roman wajahku saat itu. Pak Rudi yang memperhatikan gerak-gerikku kemudian menyiku lenganku.

“makanya kalau mas Dio takut, ya jangan dilihat mas” ucapnya, sembari kemudian melayangkan satu botol air mineral untuk menenangkanku. Aku meminumnya dengan sedikit tergesa.

Setelah aku berada agak jauh dari kamar mayat. Aku menceritakan kejadian yang sesungguhnya kepada pak Rudi. Dia bergidik ngeri, kemudian berkata agar aku tidak menceritakan kejadian ini kepada orang-orang di rumah sakit ini karena beberapa pertimbangan.

Usut punya usut, ternyata wanita itu adalah korban pembunuhan. Dia adalah pembantu rumah tangga di satu rumah besar di Gandaria, Jakarta Selatan. Dia dibunuh kumpulan perampok yang dipergokinya ketika sedang melangsungkan aksi perampokan dirumah tersebut. Nahas, wanita itu kemudian dibunuh dengan cara yang keji karena para perampok itu panik karena aksi kriminalnya diketahui.

Bibirku seketika menjadi pahit. Entah karena aku telah melihat mayat atau karena terjerembab perasaan yang takut kepada wanita itu. Aku mengurungkan niatku untuk makan di warteg depan rumah sakit dan memutuskan untuk langsung kembali pulang. Terhuyung-huyung menapaki pelataran rumah sakit dengan dipenuhi lamunan, hingga mas Joko menegurku kemudian.

Aku melihat rekaman CCTV yang ditunjukkan oleh mas Joko, petugas keamanan rumah sakit. Tampaklah dikaca monitor itu, aku sedang mengerjakan pekerjaanku mengepel lantai yang ternoda oleh bercak-bercak darah tadi malam. Hingga aku bertemu dengan wanita itu. Namun, dari rekaman CCTV itu, aku hanya tampak berbicara sendiri didepan selesa kosong didepanku. Wanita itu bukan manusia, karena dia tidak terekam dalam kamera CCTV itu. Dia adalah mayat yang bersedih karena harus berpisah dengan raganya.(Klik Disini)
Read More


Nama saya Faisal, Tidak biasanya memang, saya kembali ke kota pelajar dari kampung saya di Jakarta dengan naik Bus. Saya selalu jengkel dengan siapapun itu yang menciptakan alat transportasi ini. Kejengkelan saya itu tertuju dan beralasan pada konsep kapasitas dan desain kursi penumpang yang sangat sempit. Mungkin mereka yang menciptakan Bus adalah orang-orang yang berkaki pendek, karena mereka hanya menyisakan gap sempit yang tidak memungkinkan penumpangnya menyelanjarkan kaki.

Sialnya, hari ini saya harus menempuh perjalanan kembali ke Yogyakarta dengan menitih transportasi yang aku benci ini. Memulai awal semester 1(satu) setelah masa liburan yang cukup membosankan. Tapi memang apa daya, pada dasarnya kesialan ini adalah buah dari keteledoranku yang terlambat membeli tiket kereta api.

Sesampainya di Terminal aku menaiki 1 bus yang cukup terkenal akan pelayanan dan karakteristik “Horror”-nya. Jangan salah sangka, horror disini tidak ada sangkut pautnya dengan hantu atau makhluk halus lainnya dan Aku cukup skeptis akan hal itu. Label horror pada Bus ini adalah tingkat keugalan pengendaranya, yang beberapa kali sempat “membuat gila” penumpangnya. Ya, gila! Gila dalam ketakutan dan kegelisahan atas keselamatan mereka.

Namun kisah perjalananku kembali ke Yogyakarta dengan menaiki bus “Sumber Alam” ini ternyata tidak hanya merengkuh kehororannya dalam makna kiasan. Namun juga pengalaman misteri dan horror secara nyata.

Dalam keseruan ngobrol dengan bapak itu, sekilas tercium bau semerbak harum melati didalam bus yang membawa kami waktu itu.
Kira-kira, jam tangan yang kukenakan dipergelangan tangan kiriku waktu itu menunjukkan pukul 14:15 siang menjelang sore. Mataku sayu. Berkedip-kedip terbangun dari tidur yang paling tidak nyaman sepanjang sejarah hidupku. Para penumpang terlihat asyik ngobrol dengan penumpang lain. Akupun mencoba untuk membaur dan mencoba beramah tamah dengan seseorang lelaki separuh baya disampingku.

“ini sampai mana ya pak? Kebetulan ini kali pertama saya bepergian menggunakan bus antar kota” – Ucap saya membuka pembicaraan.
“Oh ini kita sedang di jalur alternative Brebes dik, sudah di Jawa Tengah” – jawab bapak itu sembari melempar pertanyaan khas penumpang Bus “mau kemana?”
“Oh, saya mau kembali ke Yogyakarta pak, saya masih kuliah disana” – Jawab saya dengan sopan.

Percakapan itu berlangsung cukup lama hingga saya bisa tahu bahwa perjalanan untuk sampai di kota Yogyakarta paling tidak akan berdurasi 5 sampai 6 jam lagi, tergantung situasi dan kondisi. Bahkan saya tahu bahwa supir bus tersebut ternyata mengambil jalan alternatif, karena menurut bapak itu, jalur yang seharusnya dilalui adalah Jalur Brebes dari arah Jatibarang. Namun pengemudi bus itu mengambil jalur alternatif dari belokan simpang  3(tiga) Gedung Nasional Brebes kearah Dusun Wangandalem. – Terus terang, saya cukup gelisah dengan pernyataan itu.

Dalam keseruan ngobrol dengan bapak itu, sekilas tercium bau semerbak harum melati didalam bus yang membawa kami waktu itu. “Ah, paling ada orang yang pakai parfum aroma melati” – pikir saya acuh.

Saya tidak sadar bahwa harum bunga melati yang muncul tiba-tiba seperti itu terkadang merupakan sebuah “pertanda” akan suatu hal menakutkan atau cerita mistis yang mungkin akan terjadi. Mungkin karena saya adalah orang yang cuek akan hal semacam itu, maka saya acuhkan saja tanpa terlalu memikirkannya.

maka melajulah sang supir bus itu tanpa mengetahui kejadian mistis yang akan menimpanya.
Cerita mistis yang akan saya ceritakan kali ini, telah membuat saya berhasil menciptakan satu kata mutiara yang pastinya akan melekat pada diri saya: Jangan percayakan dirimu pada mereka yang tidak tahu apa yang mereka lakukan. Tentu saya bisa katakan bahwa kata-kata bijak ini berlaku juga ketika anda melakukan perjalanan dalam bus.

Benar saja, kegelisahan saya semakin menjadi-jadi. Perasaan dalam diri saya berkecamuk bahwa sesuatu yang salah akan terjadi. Supir Bus yang mengendarai Bus sumber alam dengan Nomor Polisi AA 1701 BL ini memang tidak mengetahui medan yang dia tempuh.

Kesalahan fatal supir bus Sumber alam yang pada akhir cerita saya ketahui adalah melaju lurus kearah barat ketika sampai di tembusan Perempatan dusun Terlangu, Brebes. Sedangkan jalan yang seharusnya dilalui adalah mengambil belokan ke kiri kearah jatibarang. Tanpa sadar supir Bus ini mengarahkan saya dan puluhan penumpang lain menuju jalan buntu desa Terlangu.

Sebenarnya sebelum salah jalur itu, ada kejadian yang juga tak kalah aneh terjadi. Karena diliputi rasa bingung, supir dan kondektur bus Sumber Alam itu menghentikan laju bus yang dikemudikannya untuk bertanya kepada orang yang sedang duduk dipinggir jalan.

Ada keanehan dari sosok orang yang ditanyai arah jalan tersebut. Dia menggunakan jubah hitam yang membuatnya cukup misterius. Perkataan yang keluar dari orang itu juga terkesan datar dan tanpa ekspresi. Terlebih harum semerbak aroma melati kembali tercium oleh indera saya.

Karena tempat duduk saya cukup dekat dengan kursi kemudi supir, saya sedikit menguping pembicaraan mereka. Pembicaraan itu intinya adalah agar supir menepikan busnya terlebih dahulu dan “jangan tergesa-gesa” supaya bisa leluasa karena badan jalan yang ada disekitar tempat itu tergolong sempit.

Sejurus ketika supir bus hendak menepikan bus, ada dua penumpang dalam bus yang berkata kepada supir bus tersebut “lurus wae mas… ono jalan tol arah Jogja ng ngarep (lurus saja mas, ada jalan tol alternatif kearah Jogja didepan)” – kata mereka tampak yakin

Merasa aman karena ada penumpangnya yang ternyata mengetahui seluk beluk jalan alternatif tersebut, maka melajulah sang supir bus itu tanpa mengetahui kejadian mistis yang akan menimpanya.

Jalan semakin gelap, namun bus ini seolah tak kunjung menemukan penghujung jalan yang dilaluinya. Dia terus berjalan dan berjalan…
Kegelisahan para penumpang tampak jelas terlihat. Waktu sudah menunjukkan pukul 16:35 sore. Sore yang entah kenapa terlihat sangat sunyi. Hanya suara aliran sungai dan sedikit decit-decit badan bus yang tergoyang oleh sisi jalan menjadi melodi penawar sepi saat itu.

Cerita mistis dan kengerian yang terjadi itupun berlanjut ketika bus yang saya dan puluhan penumpang naiki itu kemudian mengambil jalan menanjak. Jalan itu adalah sebuah tanggul disisi sungai Pemali. Kami bertanya-tanya dalam hati dan banyak pertanyaan-pertanyaan dikepala kami “dimana ini?, apakah kita tersesat?, benarkah ini jalannya? Sampai kemana ujung jalan ini?” Hanya saja tak terlukis ekspresi cemas dari supir bus tersebut. Memang suatu hal yang anomali.

Adzan Maghrib terdengar sayup-sayup, Jalan semakin gelap, namun bus ini seolah tak kunjung menemukan penghujung jalan yang dilaluinya. Bus ini terus melaju melewati tanggul sungai yang cukup terjal itu. Dari kejauhan, ada temaram lampu jalan yang tidak terlalu terang. Diarahkanlah bus yang saya tumpangi itu kesana. Kearah jalan yang menurun.

“Grusakk!!” – terdengar suara nyaring dari sisi kanan badan bus. Saya dan penumpang lain kalut. Bus berhenti sejenak kehilangan kendali untuk melanjutkan perjalanan.

Beberapa penumpang menjadi panik. Beberapa mulai memanjatkan doa-doa. Tak berhenti sampai disitu, ketika supir bus Sumber Alam yang kami tumpangi tersebut, kemudian berkata dengan spontan “Lho, kok jalannya jadi kayak gini, ini dimana ya? Perasaan tadi lewat jalan tol deh” – ujar supir itu seolah-olah dia tidak pernah ada dibalik kemudi bus beberapa jam yang lalu.

Tergambar jelas raut wajah gamang pada supir itu. Kondektur berusaha tetap tenang dan memutuskan untuk memeriksa sumber suara tadi. Ternyata satu ban belakang bus terperosok kedalam sebuah selokan yang tidak terlalu dalam disisi jalan turunan tanggul tersebut.

Beberapa orang berinisiasi untuk membantu mendorong. Untungnya, tak lama kemudian bus sudah bisa melanjutkan perjalanan. Raut wajah supir bus terlihat berbeda dibanding ketika kita menyusuri tanggul tersebut. Dia lebih terlihat fokus dan berhati-hati. Bus melaju pelan sampai tiba dijalan alternatif yang seharusnya. Dalam perjalanan tersebut bahkan bus ini sempat menyerempet sebuah gapura bertuliskan “kampung gotong royong” yang kemudian rubuh karenanya.

Sesudah mencapai jalan alternatif, supir menepikan bus untuk break sebentar. Sejenak sebelum turun, supir itu menengok kanan dan kiri dibeberapa bangku penumpang. Wajahnya tampak bingung bercampur takut. Perlahan dia bertanya kepada kami para penumpang “mbak sama masnya tadi yang ngasih petunjuk jalan dimana ya?”

Saya dan para penumpang lain saling bertatapan. Tapi tidak ada yang menjawab, tidak ada yang merasa pernah memberikan petunjuk jalan kepada pak supir sebelumnya.

2(Dua) orang yang mengatakan kepada supir untuk melaju lurus kearah barat ketika sampai di perempatan dusun Terlagu secara misterius menghilang tanpa jejak.
Momen hening itupun berbuah bulu kuduk yang tidak bisa berhenti merinding bersama kucur keringat dingin yang memadah getar sekujur badan kami.

Sangat tidak masuk akal bila sebuah bus sebesar itu bisa melewati daerah tanggul disamping sisi sungai Pemali. Itu tidak mungkin, karena jalan itu terlampau sangat kecil, namun Supir bus mengaku bahwa sebelum ban bus terperosok dalam selokan jalan, dia ingat sedang melewati jalan tol yang mulus. Bahkan supir itu mengaku melihat beberapa buah restoran dikiri-kanan “jalan tol” tersebut.

Tidak ada yang tahu persis siapa sebenarnya 2(dua) orang penumpang misterius yang menunjukkan jalan kepada supir tersebut. Apakah mereka adalah hantu atau makhluk astral yang berniat untuk menyesatkan manusia? Tidak ada penjelasan yang bisa dinalar oleh logika atas hal itu. Yang ada hanya para penumpang yang menjadi saksi pengalaman misteri yang pastinya tidak akan pernah mereka lupakan seumur hidup.
Read More

Senin, 26 Juni 2017



Hai semua, selamat malam. Perkenal kan saya Fajar, saya ingin berbagi pengalaman saya pertama kali melihat hantu kuntilanak. Ini benar-benar saya alami sendiri, jadi waktu itu sekitar tahun 2016 terjadi banjir besar di rumah saya hingga masuk ke dalam rumah, karena banjir tersebut hanya beberapa keluarga saya saja yang dapat tidur di rumah saya, karena sebagian ranjang/kasur sudah dibongkar untuk tidak terkena banjir.

Lalu ibu saya menyarankan saya untuk menginap di rumah nenek saya, yang gak jauh dari rumah saya yang kebanjiran. Kebetulan daerah tempat nenek saya tinggal itu jarang terkena banjir dan bertingkat. Singkat cerita dan  saya langsung kesana, sampai di sana saya meminta ijin untuk menginap, lalu diperbolehkan, tetapi dilantai 1 karena dibawah sudah tidak ada kamar lagi, jadi rumah nenek saya itu unik didalam seperti ada taman gitu didalam rumah.

Kebetulan disitu ada pohon mangga besar dan lebat, tapi entah kenapa jarang sekali berbuah, kamar yang saya tiduri itu tepat sekali depan taman yang ada pohon mangga besar itu. Saya tidak merasa takut malahan saya penasaran dengan hal-hal berbau mistis. Saya tidak terlalu memikirkan hal-hal seperti itu karena saya sudah lelah sehabis membereskan barang akibat banjir, jadi saya langsung bergegas tidur.

Tiba-tiba saya terbangun sekitar jam 23.30 WIB gitu karena sudah  tidak tahan untuk Buang Air Kecil (BAK), namun saya tidak bangun sepenuhnya hanya sedikit sadar melihat jam dengan mata mengantuk, awalnya saya mau berdiri dan ketoilet tetapi alangkah terkejutnya saya, saya melihat sesosok wanita rambutnya sangat panjang memakai baju putih membelakangi saya, dia hanya berdiri didepan saya, saya masih rada ngantuk memperhatikan dia.

Saya sampai berkeringat dingin, anehnya saya seperti setengah sadar dan setengah tidur sambil menahan  ingin buang air kecil, lalu saya terus melihat sosok itu lalu tiba-tiba sosok itu duduk di depan kaki saya. Sosok itu masih menghadap kedepan membelakangi saya, setelah itu tiba-tiba saya entah itu pingsan atau tidur, saya terbangun. Setelah sadar saya lihat ada ibu saya, lalu bertanya “mak ngapain kagak tidur dirumah?”

Ibu: “itu ranjang jebol, akhirnya pada basah sudah tuh kasur, akhirnya gak bisa tidur dah. Mangkanya mama kemari”.
Aku: “oh gitu, lah memang ngapain bisa rubuh/jebol tuh ranjang?”.
Ibu: “tadi kan emak sama bapak lu lagi beresin barang, tahu-tahu tuh ranjang kagak kuat nampung perabotan akhirnya dia rubuh, makanya emak kemari”.
Lalu saya ingin mengetahui apakah sosok yang saya lihat tadi apakah ibu saya? “Emak kapan kemari?” tanyaku.
Ibu: “lah barusan, pas emak buka pintu dan gak berapa lama, kamu bangun, emak jadi ganggu kamu”.
Aku: “gak apa-apa kok mak, lagian juga Fajar takut sendirian tidur”.

Saya tidak menceritakan kejadian tadi ke ibu saya. Entah itu benar sosok kuntilanak atau ibu saya yang tiba-tiba sudah dihadapan saya. Tapi ibu saya datang dan pas saya terbangun, kebetulan saya bangun sudah jam 01.30 WIB pagi, tapi kejadian yang saya alami jam 23.30 WIB, saya tidak memikirkan lagi dan langsung buang air kecil lalu tidur kembali. Kebetulan kamar yang saya tempati itu sudah lama gak di tempati semenjak tante saya menikah 3 tahun lalu, kamar itu tidak di tempati.

Kecuali jika ada saudara yang menginap, sekian cerita saya, mungkin tidak terlalu seram dan terlalu banyak basa basi, tapi memang kenyataan yang saya alami seperti itu, terserah jika kalian ingin percaya atau tidak, saya sendiri pun masih bertanya-tanya tentang sosok kuntilanak itu sampai sekarang. Terima kasih yang sudah baca sampai habis, sekian dari saya dan selamat malam.(Klik Disini)
Read More


Kejadian ini sudah lama banget, berkisar tahun 2004. Ketika itu aku masih SD entah kelas berapa, sudah lupa. Dulu kami pernah liburan ke Jepang sekaligus sekalian kerumah sahabat papa, tepatnya di Kyoto. Maksud papa mengunjungi sahabat semasa kuliahnya dulu dan papa dulu kuliahnya di Jepang karena kangen berat. Ok, jadi singkatnya kami tiba di Kyoto, kalau gak salah saat sore hari sudah nyampai dirumah sahabat papa, karena kami perginya pagi waktu itu.

Kami pun rencananya bakalan menginap dirumah om Kazuo (sahabat papa) sekitar semingguan. Om Kazuo ini punya tiga orang anak yaitu:Natsuko,Jiro dan Kiyomi. Dari ketiga anak om Kazuo, hanya Jiro lah yang memiliki kelebihan melihat makhluk halus (indigo).

Ceritanya gini, aku sewaktu nginap sering mainnya sama Jiro dan Kiyomi. Jiro dan Kiyomi dulu sering ngajak aku kesebuah taman bermain untuk anak-anak didekat rumah mereka. Singkatnya, sewaktu sore hari kalau gak salah dihari ketiga aku menginap dirumah om Kazuo, aku, Jiro dan Kiyomi bermain ditaman anak. Kami main yang disediakan disana, saat sedang bermain ayunan, tiba-tiba Jiro pergi meninggalkan kami.

Awalnya aku dan Kiyomi gak ada yang tahu, tapi setelah kami sadar “where is Jiro?” (dimana Jiro?) tanyaku pada Kiyomi. “I don’t know. But, he was with us” (aku tidak tahu, Tapi tadi dia bersama kita) jawab Kiyomi. Kemudian kami mencari, tidak sengaja Kiyomi melihat Jiro. Jiro berada dibelakang taman, ditempat duduk tepat dibawah sebuah pohon dan kami lihat saat itu ia hanya bicara seorang diri.

“Jiro, what are you doing here? Who are you talking to?” (Apa yang kau lakukan? Kau bicara sama siapa?) tanyaku pada Jiro. Jiro hanya bilang kalau “I’m talking to a woman. She looks very sad. She doesn’t have any friends here. She wants me to be her friend” (aku bicara sama seorang wanita. Dia sedih. Dia gak punya teman disini. Dia mau kalau aku jadi temannya).

Aku dan Kiyomi mendengarnya sangat terheran-heran. Kami berdua sama sekali tidak melihat wanita yang dimaksud. Karena aku masih kecil, jadi aku bilang “You don’t make friends with ghosts. Later you’ll be a ghost as well” (kau jangan berteman dengan hantu. Nanti kau jadi hantu juga).

Aku rasa, karena aku bicaranya menyinggung hantu itu, jadi “you now make her go away. She isn’t ghost. She is beautiful woman” (kau sekarang membuat dia pergi. Dia bukan hantu. Dia itu wanita yang cantik). Wanita cantik? Dimana wanita cantik itu? Kalau memang itu manusia dan bukan hantu, kenapa kami tidak melihatnya? Ini kejadian real.(Klik Disini)

Read More


Perkenalkan nama saya Dedi biasa dipanggil Edi, ini kisah nyata saya dengan judul “aku tinggal di rumah hantu”. Kejadian ini seluruhnya menimpa keluarga saya, seluruh keluarga saya mengalami sesuatu hal yang tidak dapat dijelaskan. Waktu itu kurang lebih tahun 2011 saya dan keluarga memutuskan untuk pindah rumah dengan alasan agar berdekatan dengan sekolah, rumah ini beralamat dijalan Semeru Utama, nomor 5 Jember, Jawa Timur.

Rumah yang memiliki 2 tingkat lantai dan pekarangan yang luas dan memiliki 5 kamar tidur, 4 kamar mandi dan 1 gudang. Cerita berawal ketika keluarga saya pindah dirumah tersebut dan langsung merasakan hawa yang sangat dingin, padahal musim kemarau dan rasa ingin muntah. Kami datang dirumah tersebut untuk menaruh barang-barang digudang, nenek pun menyuruh saya untuk meletakan barang tersebut, setelah saya sampai digudang bulu tangan saya langsung berdiri, entah kenapa saya merasa diawasi. Kemudian saya cepat-cepat untuk meninggalkan gudang tersebut.

Keesokan harinya banyak saudara yang berkumpul untuk membantu membersihkan rumah. Salah satu dari keluarga saya mempunyai kemampuan untuk melihat hantu (Indigo) kemudian dia bertanya kepada saya “mas, mas, kamu ngerasa aneh nggak disini? Ngerasa ada apa gitu mas”. Kemudian saya menjawab “iya pit aku ngerasa aneh disini apalagi hawanya dingin padahal gak pakai AC”.

Kemudian pipit saudara saya menjawab “barusan ada orang mas dibelakangmu”. Saya pun menengok kebelakang dan tidak ada siapa-siapa, saya kira ada saudara saya yang lewat dan kemudian saya menjawab “haha jangan gitu pit hehe”. Setelah itu semua saudara saya telah pulang dan saya sekeluarga membersihkan rumah, kemudian saya menaruh piring kotor diwastafel dan entah kenapa mata saya melirik kesebelah gudang dan melihat sesosok bayangan hitam tapi memiliki mata merah, saya langsung kabur dari wastafel dan tidak menceritakan kepada ibu saya.

Seminggu berlalu, saya diajak ketua RW setempat untuk liburan bareng kepantai Pasir Putih bersama adik saya, kakek, dan nenek. Kakek pun menyiapkan barang-barang dikamarnya dan saya pun juga sibuk menyiapkan baju untuk berenang disana. Setelah semua siap kakek dan nenek pergi ke Indomaret untuk membeli cemilian, saya pun melihat televisi bersama mama, adik dan om. Tepat pukul 10.00 WIB ketua RW menyuruh untuk bersiap-siap karena bus akan datang, dengan secepat kilat saya mengambil tas saya dan kakek nenek menyiapkan keuangan yang akan dibawa.

Kejadian aneh pun kembali terjadi, uang yang telah disiapkan oleh kakek tiba-tiba hilang, nenek juga kehilangan ponsel, saya pun juga kehilangan ponsel, padahal saat keluar pintu kamar ditutup dan tidak ada siapa-siapa disana. Kecurigaan pun datang kedalam pikiran kami, setelah itu tanpa pikir panjang ibu dan om saya memberikan uang sebanyak 300 ribu, kepada nenek dan mulai berangkat. Kami menikmati banyak hal menarik disana, berjam-jam telah berlalu, kemudian kami pulang menuju rumah. Jujur pada saat memasuki rumah hawa diluar dengan didalam rumah sangat berbeda, saya mulai merasakan aura negatif disekitar rumah tapi saya tidak memperdulikan hal itu.

Ketika ingin tidur kurang lebih pukul 21.30 saya ingin buang air kecil dikamar mandi kamar saya. Kurang lebih 2 menitan saya didalam kamar mandi, saya melihat diatas kaca kamar mandi ada sebuah bekas tangan dengan 4 jari dan telunjuk tidak ada saya pun keluar dari kamar mandi dan langsung tidur. Keesokan paginya saya buang air kecil dicelana gara-gara semalam tidak selesai melakukan Buang Air Kecil (BAK).

Kemudian saya bersiap-siap berangkat sekolah, pada saat disekolah, saya diberi tugas kelompok dan saya mengusulkan agar teman saya (sebut saja ujang) kerja kelompok dirumah saya.  Pukul 14.00 WIB teman saya pun datang, kemudian teman saya bilang ke saya “Edi rumahmu kok dingin ya? Pakai AC ya?”. Kemudian saya menjawab “nggak jang", dimatikan kok AC-nya lagian kita diruang tamu, mana ada AC disini *hehe”.

Setelah Ujang merasakan keanehan kemudian Rahmat juga bilang “Edi bau apa ini? Kok nggak enak ya habis masak memang?”. Saya pun menjawab “nggak ada mat, nggak masak apa-apa kok, by the way aku juga nyium aroma yang gak sedap”. Rahmat kembali menjawab “sudah lah gak usah dipikirin, kerjaannya masih banyak ini”. Setelah teman-teman saya pulang dari rumah, saya bersiap untuk mandi kali ini bukan dikamar mandi kamar saya, saya takut untuk mandi disana.

Pada saat saya mandi saya mendengar dengan jelas suara ketukan dipintu, “*tok, tok, tok, tok” kemudian saya buka pintunya dan disana tidak ada siapa-siapa. Saya kira itu adik saya, karena dia selalu usil. Beberapa saat kemudian suara itu terdengar lagi “*tok, tok, tok”. Saya membuka pintu kedua kalinya dan hasil sama. Saya kemudian membiarkan pintu terbuka agar tahu siapa yang mengetuk pintu. Keluarga saya berada dipekarangan rumah tapi saya tidak tahu posisi adik saya jadi saya buka pintu kamar mandi dan melanjutkan mandi.

3 menit kemudian suara itu jelas terdengar kembali, saya pun bingung karena suara itu tepat berada disebelah saya. Dengan tergesa-gesa saya meninggalkan kamar mandi dan sejujurnya saya takut untuk bilang ke mama karena hal ini dengan terpaksa saya memendam perasaan takut saya.

Hari telah berlalu dan pada saat itu adalah hari minggu, seingat saya pukul 11.00 ada seseorang yang membuka pintu pagar saya, ketika dibuka pintu tersebut mengeluarkan suara yang sangat kencang. Tiba-tiba terdengar suara “*kriet” saya pun melihat kearah pagar dan tidak ada siapa-siapa. Om saya bertanya “siapa di?” saya pun menjawab “gak ada om gak tahu siapa, paling anak kecil om”.

Kemudian om menjawab “oh ya wes di”. Menjelang beberapa saat, pintu pagar pun berbunyi kembali dan saya kembali mengeceknya dan tidak ada siapa-siapa disana. Karena merasa dibodohi saya mengambil kursi dan duduk disana sambil mengamati pintu pagar tersebut, setelah itu terjadi suatu kejadian yang menurut saya benar-benar tidak bisa masuk akal, pagar tersebut bergerak dengan sendirinya padahal pagar itu bisa dibilang berat karena ada banyak karat dipagar tersebut.

Di dalam pikiran saya tidak mungkin itu ulah angin, karena angin kurang kuat untuk menggerakkan pagar tersebut. Saya pun bercerita kepada om saya bahwa pagar tersebut bergerak sendiri tetapi om saya tidak percaya dan mengaku itu ulah angin. Beberapa minggu kemudian kejadian aneh itu sudah tidak menyerangku lagi melainkan menyerang adik dan ibu saya.

Kejadian yang menimpa adik saya cukup mengerikan karena sosok hitam tersebut mendekati adik saya. Pukul 20.00 sehabis makan malam, adik saya membantu ibu saya untuk membersihkan piring adik saya bertugas untuk meletakan piring kedalam rak piring jarak rak piring dan wastafel tersebut cukup jauh, harus melewati gudang, sebenarnya itu garasi tetapi kami menggunakannya sebagai gudang.

Pada saat ingin meletakkan piring terakhir, tanpa sengaja adik saya melihat sosok tersebut, sosok itu mendekati adik saya, tetapi adik saya tidak dapat bergerak atau berteriak. Posisi saya berada diruang keluarga yang tidak jauh dari posisi adik saya, kebetulan saya ingin minum dan saya memutuskan untuk mengambil minuman, pada saat mengambil minuman saya melihat adik saya yang terpaku seperti melihat sesuatu.

Kemudian saya panggil “pik, pik” setelah itu adik saya menjatuhkan piring tersebut dan membuat kaget seisi rumah. Ibu saya yang waktu itu membersihkan panci dan wajan langsung menuju adik saya. Saat itu juga adik saya menangis dan menceritakan semuanya kepada keluarga saya. Dia bercerita “ma aku lihat orang, badannya besar rambutnya panjang sampai kekaki matanya merah” ibu saya langsung percaya dan saya pun mengakui bahwa saya juga pernah mengalaminya.

Keluarga saya pun bingung untuk mencari pertolongan dan akhirnya saudara saya membawakan seorang ahli (paranormal) berjumlah 3 orang. Kemudian orang tersebut bilang ke saya “barangmu apa saja yang telah hilang?”. Saya jawab “ponsel saya hilang mas”, paranormal “masih ingat nomornya?”. Saya “masih mas” setelah saya ketikan diponsel tersebut, kemudian diteleponlah dan tidak ada nada sambungnya (sudah dinonaktifkan).

Hal ini sama seperti ponsel nenek saya. Setelah itu paranormal tersebut mengeluarkan kertas yang isinya ayat Al Qur’an (jimat) dan kemudian dibacanya, setelah dibaca, kertas tersebut ditempelkan disudut rumah dan jujur saja pada saat semua kertas ditempelkan hawa rumah tersebut langsung berubah drastis, yang hawanya dingin mencekam sekarang telah berubah menjadi normal.

Setelah semuanya selesai saya menuturkan ke paranormal tersebut bahwa kejadian itu berada digudang (garasi) setelah diperiksa memang benar. Tercium bau tidak sedap di area tersebut. Paranormal yang lebih muda (usia sekitar 23-25 tahun) berusaha menangkap arwah tersebut dan menyuruhnya pergi, tetapi arwah itu tidak tinggal diam, arwahnya melawan dan saya melihat dengan mata kepala saya sendiri bahwa paranormal ditarik seolah-olah ada yang menariknya.

Di bantu dengan rekannya, rekan tersebut mengeluarkan kayu yang disimpan didalam tasnya (mungkin kayu tersebut memiliki kekuatan untuk membunuh jin atau sejenisnya). Rekannya memukul tanah berkali-kali menggunakan kayu tersebut (kalau dilihat mungkin itu bagian jantung arwah tersebut) setelah bertarung kurang lebih 10 menit, hawa disekitar rumah juga berubah, saat itu juga ada angin sepoi-sepoi yang menyejukkan, ini mungkin akhir yang bahagia menurut saya.

Setelah semua selesai paranormal itu berkata “ini rumah sudah ditinggal selama 5 tahun, dan didalam gudang tersebut ada suatu barang yang memiliki aura negatif. Jadi jin tersebut tidak ingin ada manusia disekitar sini, jadi dia berusaha untuk mengusir kalian dari rumah ini, karena jin sudah hilang dan hawanya sudah normal kami akan pulang” saya pun sangat senang karena hal mengerikan sudah selesai.

Berbulan-bulan kemudian sudah tidak ada lagi yang namanya hantu, mungkin penunggu rumah tersebut masih ada dan saya yakin penunggu rumah tersebut tidak akan menyerang kami lagi. Kami tinggal dirumah tersebut kurang lebih 6 tahun karena masa kontrak sudah habis. Saat kami akan meninggalkan rumah, saya berpamitan kerumah tersebut dan mengucapkan terima kasih, saat saya akan meninggalkan rumah tiba-tiba ada sosok kakek tua mengintip dari jendela lantai 2 dan melambaikan tangannya ke saya.

Saya pun membalasnya dengan senyuman walau sebenarnya saya takut. Akhirnya kami pindah dirumah baru dan alhamdulilah tidak ada kejadian kejadian aneh disana. Sekian dari saya, beginilah kisah nyata saya dan mohon maaf apabila kurang seram atau kurang seru, ini adalah pertama kali mengalami kejadian seperti ini.

Mungkin para pembaca tidak merasakan seram, tetapi saya yang mengalaminya itu sangat menyeramkan. Terima kasih telah membaca cerita saya, terima kasih juga kepada blog ini yang memberikan saya kesempatan untuk bercerita kepada seluruh masyarakat indonesia.(Klik Disini)
Read More

Minggu, 25 Juni 2017



Hiruk pikuk suara warga kampung Blerang membicarakan teror hantu tanpa kepala membalas dendam yang sepekan terakhir ini membuat resah masyarakat sekitar. Hantu itu diyakini masyarakat sebagai arwah seorang lelaki yang menjadi korban pembunuhan di tengah lahan tebu (terbon) sekitar dua minggu yang lalu. Meskipun belum ada orang yang mengaku terluka karena ulah makhluk ini namun penampakan nya yang seram membuat orang yang melintasi jalan pinggir ladang tersebut ketakutan.

Awal kejadian bermula pada sebuah peristiwa pembunuhan yang terjadi karena sebuah dendam. Menurut salah satu warga lelaki berusia 34 tahun tersebut dibunuh lantaran masalah cinta segitiga.

Kisah Cinta Segitiga

Jauh sebelum peristiwa pembunuhan tersebut terjadi katanya korban dan pelaku sama-sama berteman bahkan bersahabat. Sebut saja nama mereka Agam dan Rendi, keduanya memang sejak masih sama-sama bujang telah akrab bahkan sudah seperti saudara kandung.

Namun pada pertengahan tahun 2012 yang lalu Agam yang telah memiliki pacar yang bernama Nurul memutuskan untuk berkeluarga meskipun belum memiliki pekerjaan tetap. Setahun setelah pernikahannya mulailah muncul masalah dalam keluarga mereka, hal ini karena dipicu masalah ekonomi di mana Agam tak laku bekerja hampir 2 bulan lamanya. Karena itu Agam memutuskan untuk merantau ke Kalimantan tempat pamannya untuk bekerja membantu mengurus lahan kelapa sawit milik pamannya.

Selain berpamitan pada istri dan orang tuanya Agam juga menyempatkan diri untuk berpamitan pada Rendi sang sahabatnya. Menjelang keberangkatannya Rendi pula yang mengantarkan Agam sampai ke pelabuhan tempat penyebrangan. Menurut penuturan warga sekitar Agam sempat menitipkan istri dan keluarganya untuk agar dijaga oleh Rendi selama dirinya merantau ke Kalimantan. Sebagai seorang sahabat sejati dan penuh amanah Rendi pun bersedia untuk menjaga istri Agam selama ditinggal pergi.

Hampir tiap seminggu sekali Rendi menyempatkan diri mampir ke rumah Agam untuk sekedar menanyakan kabar istri dan orang tua Agam. Namun lampat lahut bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun akhirnya tumbuh juga benih-benih cinta antara Rendi dan Nurul yang tak lain merupakan istri dari sahabatnya. Kini bukan sekedar datang untuk menanyakan kabar, bahkan Rendi dan Nurul kerap terlihat keluar berdua baik untuk mencari makan maupun bersenang-senang.

Hampir 2 tahun kepergian Agam dan jalinan asmara Rendi & Nurul berjalan, dari kecerobohan mereka berdua akhirnya keduanya kena getahnya juga, dimana karena suatu penyebab Nurul mengandung janin dari Rendi.

Pada awalnya Agam tidak mengetahui kasus yang menimpa istri dan sahabatnya di kampung yang telah ramai menjadi buah bibir Kampung Blerang dan sekitarnya. Hingga pada suatu hari Agam mendapatkan telepon dari keponakannya yang mengabarkan peristiwa tersebut. Agam yang telah lama memendam kerinduan serta bekerja keras di tanah perantauan sontak saja merasa tercabik-cabik hatinya. Tak lama kemudian Agam langsung memutuskan untuk pulang menuju kampung halaman dan mencari tahu kebenaran atas kabar yang ia dengar dari keponakan nya.

Sesampainya di rumahnya dan mengetahui perut istrinya yang telah membesar, ia tak banyak berkata. Ia langsung menemui Rendi dan mengajak nya ke suatu tempat dan berujung pada pembunuhan.
Agam yang merasa terhianati oleh istri dan sahabatnya tega melakukan pembunuhan secara keji, bahkan jasat Rendi ditemukan warga terpisah dengan kepala.

Sehari setelah kasus pembunuhan tersebut Agam langsung dapat disergap polisi dan masuk bui. Namun sebuah peristiwa lain justru menimpa warga di Kampungnya.

Teror Hantu Tanpa Kepala

Kejadian menyeramkan pertama kali dialami oleh seorang petani yang tengah ke ladang untuk mengairi sawahnya di malam hari. Sekembalinya dari sawah seorang kakek itu mengaku melihat penampakan sosok lelaki berjalan mengikutinya dari belakang. Lebih menyeramkan lagi lelaki tersebut terlihat tidak memiliki kepala, dan berwarna merah kehitam-hitaman terlihat mengerikan di sekujur lehernya yang buntung hingga ke badan.

Tak ada pilihan lain bagi petani yang tidak mau disebut namanya itu selain berlari menuju rumahnya. Masih pada malam yang sama rupanya salah satu tetangganya juga memergoki sosok hantu tanpa kepala dan terlihat berjalan sempoyongan menuju Kampung Blerang.

Berita heboh pun cepat tersebut ke seluruh kampung, bahkan selama seminggu berturut-turut ada saja warga Kampung Blerang yang melihat penampakan hantu serupa.

Warga meyakini bahwa hantu itu merupakan perwujutan dari arwah Rendi yang ingin membalas dendam terhadap Agam sahabatnya.

Selepas 7 hari kematian Rendi seorang pemuka agama di kampung Blerang akhirnya mengajak seluruh warga untuk melakukan doa bersama agar tidak lagi terjadi penampakan-penampakan sebagaimana yang dialami beberapa hari belakangan ini.

Acara doa dan tahlil bersama pun dilakukan di tengah jalan kampung yang berbatasan langsung dengan lahan tebu tempat peristiwa pembunuhan terjadi.

Sejak doa bersama yang dilakukan oleh warga tersebut rupanya teror hantu tanpa kepala membalas dendam sudah tidak terlihat lagi. Begitu pula dengan penuturan warga sekitar, baik itu para peronda maupun petani yang kerap ke sawah pada malam hari tak lagi melihat sosok hantu berkepala buntung yang beberapa waktu lalu kerap menampakkan diri.(Klik Disini)
Read More


Assalamualikum wr, wb
Dimanapun kalian berada, Makhluk halus menurut pengetahuan orang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan sesuatu yang sangat diyakini keberadaannya.

Di pulau seribu masjid ini mengartikan makhluk halus atau sesuatu yang terbilang astral, tidak hanya dituduhkan langsung kepada hantu-hantu dan arwah gentayangan lainnya. Melainkan perwujudan manusia akibat pengaruh ilmu hitam. Di sebut sebagai “Kampung Selaq”(Kampung Hantu Menyeramkan), sebutan untuk kampung hantu jadi-jadian, karena sejarah kelamnya yang masih melekat hingga saat ini. Seperti halnya dusun kilang kecamatan montong gading Lombok Timur,Nusa Tenggara Barat (NTB). Konon dikisahkan penduduk kampung kerap dilibatkan dalam peperangan perebutan wilayah kerajaan. Di mana penduduk dusun pada masa itu menekuni ilmu hitam sebagai bekal membela diri melawan musuh. Mereka yang dilibatkan dalam peperangan itu adalah rakyat yang mengabdi pada keturunan kerajaan, atau dalam istilah suku sasak Lombok keturunan raja disebut “Menak”.

Keluarga kerajaan tidak untuk berperang melawan musuh melainkan demi menjaga keberlangsungan garis keturunannya, mereka lebih banyak berperan sebagai mengurus pemerintahan dan kesejahteraan rakyat. Itulah mengapa mereka lebih memanfaatkan pengabdian rakyat untuk mengangkatnya sebagai pejuang perang. Pejuang perang tidak hanya dari kalangan pria saja. Seluruh penduduk, tanpa terkecuali wanita dan anak-anak, juga turut serta mengambil peranan menjadi pejuang perang. Karenanya ilmu hitam itu dibekali setiap pejuang sebagai perisai diri.

Antusias rakyat pejuang menekuni ilmu hitam berlanjut secara turun temurun. Tak dipungkiri setiap anak yang lahir dari keturunan para ahli mistis itu telah langsung disempurnakan dengan ilmu hitam. Hingga seiring perkembangan zaman ilmu hitam tersebut pasalnya masih melekat pada penduduk desa. Meski ada atau tidaknya ancaman yang kini mengitari desa tersebut, ilmu hitam itu tetap melekat pada pemiliknya dan ironisnya berlanjut secara turun temurun.

Pemilik ilmu hitam tidak bisa berpaling dari kebiasaan aneh yang mulai menyelimuti. Yakni terkadang berubah menjadi sosok menyeramkan atau biasa disebut “Selaq” (hantu menyeramkan) pada malam-malam tertentu. Menurut penuturan Yulia yang mengaku pernah beberapa kali melihat sosok menyeramkan tersebut. Makhluk itu biasanya banyak berkeliaran saat hujan pertama setelah musim kemarau. Makhluk-makhluk itu kerap terlihat berkawanan dijalan pada saat senja hingga subuh terbitnya matahari.

Dia melihat jelas makhluk itu berkumpul dengan bermacam gaya dan rupa. Tertidur berbantal lengan dengan beralaskan rambutnya yang terurai panjang. Ada yang berdiri dengan posisi kepala dibawah. Ada juga yang bersandar ditembok dengan kaki tergantung diatas tembok. “Dia tidak ganggu, cuma senang menakuti saja dengan menampakan dirinya. Kalau orang yang takut biasanya langkah kakinya itu dingin. Mungkin itu yang dirasakannya, jadi kalau takut semakin ditakuti” ujar Yulia. Namun, sejauh ini menurut cerita yang berkembang dimasyarakat dusun tersebut, belum pernah ada korban hingga meninggal dunia oleh makhluk jadi-jadian itu.

Adapun bagi orang-orang tertentu yang terlibat hubungan misalnya seperti: berpacaran dengannya, hingga faktor dendam karena terlibat perseteruan, bisa saja dihantui terus menerus bahkan sampai-sampai disakiti. Tokoh masyarakat setempat lalu Syahbul juga mengatakan, ilmu hitam yang seakan menjadi kutukan itu, bagi pemegangnya nyaris tidak bisa untuk dihilangkan.

Pasalnya, hanya kematian yang bisa menghentikan kutukannya. Di mana keberlangsungan ilmu hitam akan terus mengalir melalui hubungan pernikahan kemudian kelahiran anak cucu dan seterusnya. Bagaimana tidak, misalnya, calon istrinya itu dari keturunan selaq maka setelah menikah nanti, istri menjadikan suaminya sebagai tumbal atau calon selaq berikutnya.”Itu sudah jadi perjanjiannya dengan jin untuk melanjutkan penerus” kata Syahbul Yakin.

Padahal, lanjut Syahbul, prosesi untuk menjadikan selaq membutuhkan ritual khusus. Calon selaq harus direbahkan telentang, kemudian dilangkahi sebanyak 7 kali. Dengan catatan, calon selaq selama proses ritualnya itu tidak boleh mengangkat anggota badannya sedikitpun dari lantai. Proses ritual itu menurut sepengetahuan Syahbul sangat menyakitkan bagi sang calon. Seluruh badannya akan terasa sakit sebelum akhirnya sempurna menjadi selaq.

“Seolah pilihannya antara mati atau jadi selaq. Kalau dia tidak tahan sakit bisa saja yang dijadikan selaq meninggal dunia saat proses penyempurnaannya,” kata Syahbul. Begitupun saat ajal para pemilik ilmu hitam selaq ini, kematian yang sulit membayanginya. Pernah beberapa kali terjadi saat mereka diambang kematian, lidahnya harus dapat menyentuh lantai baru nafasnya bisa terhenti. Karena jika tidak, maut itu tetap akan dirasakannya dengan kesakitan. Tidak banyak orang yang bisa mengenali tanda-tanda orang penggelut ilmu hitam tersebut sejak pembauran warga pendatang mulai tinggal dan menetap.

Namun umumnya tanda yang lumrah yang hampir tidak bisa ditutupi keturunan mereka yaitu, dengan sinar merah dikening. Sinar merah itu biasanya akan muncul pada saat terbitnya matahari hingga menjelang siang. Akan tetapi tidak perlu takut ataupun khawatir, keramahan mereka saat tidak pada musim jelmaan patut diacungi jempol. Mereka menjalani hari-hari dengan normal sebagai warga pada umumnya. Beragama muslim, menjalani shalat lima waktu, makan dan minum juga bekerja, serta beraktivitas lainnya.

Hanya saja keanehan mereka biasanya akan tampak jika ada warga dari lingkungan dusun tersebut yang meninggal. Para perasuk ilmu hitam selaq ini akan berkumpul untuk mencari aliran air dari sisa pemandian orang yang meninggal. Atau yang biasa mereka sebut dengan “Sangkep”. Tidak untuk mengganggu, namun pertemuan itu untuk menghormati orang yang meninggal, juga untuk menambah kesaktian ilmu hitamnya.(Klik Disini)
Read More

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search