Cerita Horor - Gedung Asrama Perempuan Dihuni Oleh Mahkluk Halus

Gedung Asrama Terlihat Sangat Seram

Sebelum para mahasiswa dihebohkan dengan kisah cerita hantu seram di asrama perempuan milik Pak Hasan dulunya adalah orang terkaya di kampungnya. Namun perlahan kekayaannya habis terjual karena kejadian yang menggegerkan para mahasiswa yang mengontrak di asramanya. Peristiwa ini memang menjadi tamparan sekaligus musibah bagi Pak Hasan dan keluarga, pasalnya beliau sebagai seorang pensiunan PNS benar-benar mengandalkan penghasilan dari asrama tersebut.

Gedung asrama milik Pak Hasan kini terlihat sangat seram, terlebih semenjak setahun yang lalu ketika beliau jatuh sakit dan tidak lagi bisa bersih-bersih di asramanya. Kini gedung yang dulunya menjadi asrama favorit bagi para mahasiswa baru, yang berada di salah satu perguruan tinggi swasta tersebut sama sekali tidak ada penghuninya. Bangunan megah itu seolah terlihat sangat tua seiring memudar nya cat dinding bangunan.

Gedung Asrama Perempuan Dihuni Oleh Mahkluk Halus

Selain tidak terawatnya bangunan tersebut, makan para mahasiswa penghuni asrama memilih pindah dari tempat tersebut karena banyak yang mengalami kisah seram di asrama perempuan itu. Para mahasiswa yang keseluruhannya adalah seorang perempuan banyak yang mengatakan pernah melihat berbagai macam sosok hantu di lingkungan asrama. Sosok makhluk halus yang kerap menampakan diri biasanya berwujud seorang perempuan seperti kuntilanak, pocong yang bergelantungan di atas pintu kamar mandi, sosok anak kecil berwajah pucat, sosok lelaki dengan kaki buntung, dan lain sebagainya.

Salah satu kejadian paling menyeramkan pernah dialami oleh Ratna, meskipun dia telah beberapa kali melihat penampakan sosok kuntilanak di lorong tengah namun peristiwa kali ini membuat Ratna benar-benar takut bahkan pingsan tidak sadarkan diri.

Cerita hantu seram di asrama perempuan yang dialami oleh Ratna bermula sewaktu ia pulang dari kegiatan ekstra di kampusnya yakni ekstra seni tari. Sekitar pukul 22:00 waktu setempat Ratna diantar pulang oleh temannya sampai depan pintu gerbang asrama.

Perasaan merinding dan takut memang sedikit dirasakan oleh Ratna, terlebihnya dulu semenjak penampakan kuntilanak beberapa waktu, sebelumnya dia jadi sering bengong dan melamun.

Pada malam itu suasana asrama sedikit berbeda dari sebelumnya, selain hujan yang barusan mengguyur seluruh daerah tersebut rupanya selepas Ratna berangkat mengikuti kegiatan kampus, tiba-tiba saja lampu asrama sempat padam, tidak heran jika teman-teman dia banyak yang sudah terlelap.

Ratna bercerita sewaktu melewati lorong tengah yang hanya diterangi oleh bolam remang-remang sekitar 10 watt dia melihat ada sekelebat sosok kuntilanak yang tempo hari dia lihat.

Perasaan was-was serta takut secara otomatis menghantui Ratna, dia berusaha untuk bergegas menuju kamarnya yang berada di lantai 3. Namun sewaktu dia menaiki tangga di sebelah lorong yang berbatasan langsung dengan pekarangan belakang, seolah-olah matanya tertuju pada salah salu pucuk pohon pisang.

Nahasnya dia kembali melihat penampakan menyeramkan, kali ini bukan sekedar kuntilanak akan tetapi dia melihat sosok hantu pocong berada di ujung daun pisang. Saking takutnya Ratna menjerit hingga pingsan sampai-sampai helm yang dia tenteng terjatuh dan membangunkan seluruh penghuni asrama.
Setelah Ratna siuman baru dia bisa berceritakan perihat apa yang barusan dialaminya, Semenjak itu Ratna memilih untuk pindah ke sebuah asrama perempuan yang letaknya tidak jauh dari kampusnya.

Tidak hanya Ratna yang menjadi korban kejahilan kuntilanak penghuni asrama perempuan milik Pak Hasan dan kemudian Beberapa teman yang lain juga mengalami hal serupa setelah kejadian pertama yang dialami oleh Ratna. Secara perlahan pula seluruh mahasiswa memilih meninggalkan asrama Pak Hasan untuk pindah ke tempat lain.
 
Meskipun Pak Hasan telah berusaha membujuk mereka dengan berbagai cara termasuk memberikan discon biasa asrama namun rupanya ketentraman dan kenyamanan menjadi pilihan utama para mahasiswa tersebut. Hingga akhirnya cerita hantu seram di asrama perempuan itu berdampak pada para penghuni asrama yang tidak lagi mau tinggal di sana.