Cerita Horor - Akibat Melanggar Pantangan Ilmu Hitam

Separuh Manusia dan Separuh Hantu

Siapa yang tidak kenal mengenai sosok hantu parakang ini dan Hantu Parakang adalah merupakan manusia jadi-jadian yang konon setengah manusia dan setengah hantu. Urban legend berikut ini sangat dikenal oleh orang-orang bugis pada umumnya, maupun di daerah Makassar. Parakang adalah orang yang menganut ilmu kebatinan, namun dalam kenyataannya ada sebuah pantangan yang harus dihadapi, dan jika pantangan itu dilanggar maka hasilnya adalah menjadi sosok parakang selama hidupnya.

Hari yang paling menyenangkan bagi anak-anak sekolah, ialah waktu hari libur tiba dan Libur selama sebulan, semua anak-anak asrama pulang ke rumahnya masing-masing, ada yang tinggal di perkampungan dan ada yang tinggal di Kota. Danu adalah salah satu anak SMP yang tinggal di Kota, yang jauh dari perkampungan. Danu berharap libur kali ini memberi makna dan manfaat dan Rasa gembira di hati yang masih berkobar-kobar karena Ibu Danu sedang hamil 8 bulan dan tinggal menunggu beberapa minggu saja lagi, untuk melahirkan.

Cerita Horor - Akibat Melanggar Pantangan Ilmu Hitam

Ibu Danu yang bernama Sinta, Danu adalah anak pertama yang sudah lama menunggu adik dan ibu Danu sudah 13 tahun tidak mengandung. Danu pulang ke kampungnya tidak sendirian tetapi bersama sahabat-sahabatnya yang tinggal di kota, sahabat Danu yang bernama Riki dan Aji. Riki dan Aji tidak pernah ke kampung karena keluarga dan saudara-saudara mereka semua tinggal di kota besar, Jadi ini kesempatan Danu untuk membawa sahabat-sahabatnya merasakan hidup di perkampungan yang jauh dari Kota.

Perjalanan dari kota ke kampung memakan waktu hingga 10 jam, Jadi Danu dan sahabat-sahabatnya naik bus yang mempunyai Fasilitas mewah agar tidak membosankan. Yang membuat Danu khawatir adalah sahabat-sahabatnya tidak pernah hidup di perkampungan, apakah sahabat-sahabat Danu akan terbiasa? Tetapi Danu merasa gembira karena bisa bersama-sama berlibur dalam kehidupan perkampungan dengan sahabatnya. Sebelum pulang kampung Danu, Riki dan Aji sibuk mengemasi barang-barang untuk keperluan mereka masing-masing.

Kepulangan Danu ke kampungnya tidak di ketahui oleh orang tuanya, Danu sengaja tidak ingin memberitahu tentang liburan kali ini, Karena Danu ingin memberi kejutan kepada orang tuanya dengan membawa 2 orang sahabatnya. Ayah Danu adalah seorang petani, yang  bernama Bagas Dan dari hasil bertanilah Danu bisa sekolah, Karena ayahnya tidak mau Danu hidup seperti ayahnya, hanya seorang petani seumur hidup. Jadi ayah Danu rela bekerja seharian demi anaknya, dengan harapan suatu hari nanti Yusuf bisa mengubah nasib keluarganya dan Kehidupan keluarga Danu di kampung serba kekurangan, kadang makan saja susah apalagi sekolah.

Di kampung Danu hanya ada sekolah TK, dengan di kelilingi hutan rimba yang jauh dari kota, kemudian Setelah tamat TK, Danu sempat tidak bersekolah selama 1 tahun karena ayah dan ibu Yusuf bingung harus mencari Sekolah Dasar yang terdekat dengan kampung mereka. Pada akhirnya ayah Danu yang terpaksa membawa Danu ke kampung sebelah, sekaligus kampung paling dekat dengan kampungnya. Perjalanan dari kampung Danu ke kampung sebelah menghabiskan masa 3 jam untuk sampai.

Sesampainya di kampung Polewali, Danu merasa ada yang aneh dengan kampung tersebut, Perkampungan yang sangat sunyi dan menyeramkan. Pada saat itu Danu masih kecil dan tidak tahu apa-apa, Tiba-tiba Danu melihat seorang nenek tua, lalu Danu menanyakan hal tersebut kepada ayahnya.

“Ayah, lihat tidak nenek tua itu?” tanya Danu dengan rasa ingin tahu.

“Mana? Ayah tidak melihatnya!”, jawab ayahnya dengan rasa keheranan.

“Itu, nenek tua itu memanggil Danu, ayah!”.

“Ah, kamu ini Danu ada-ada saja, mungkin itu hanya halusinasi kamu saja!”.

Danu merasa sangat heran kenapa ayahnya tidak bisa melihat apa yang dia lihat dan Tiba-tiba saja Nenek tua tersebut menghilang, dan Danu merasa sangat kaget dan heran. Lalu dia pun menanyakan lagi hal tersebut pada ayahnya.

“Ayah.. ayah, mana Nenek tua yang tadi ada di situ?”.

“Nenek yang mana? Dari tadi ayah tidak melihat siapapun disana termasuk nenek tua yang kamu katakan.” Jawab ayah Danu dengan suara yang agak lantang.

“Tapi tadi…” belum sempat Danu melanjutkan kata-katanya, ayah Danu langsung memotong apa yang Danu ingin katakan.

“Sudahlah, ayah sudah katakan kalau itu hanya halusinasi kamu saja. Begini saja, nanti ayah tanya sama paman Herman, adakah nenek tua yang tinggal di kampung ini. Sekarang sudah larut malam, kita harus bergegas sampai di rumah paman Herman” Kata pak Bagas sambil mempercepat langkahnya.

Sekitar jam 21:00 malam mereka sampai ke rumah paman Herman. Paman Herman adalah adik ayah Danu, dan paman Herman baru saja kehilangan istrinya. Kematian istri paman Herman masih menjadi misteri sampai sekarang dan kemudian Istri paman Herman mati dengan sangat mengenaskan dan sampai sekarang masih jadi teka-teki bagi orang kampung karena kematian istri paman Herman terjadi ketika mau melahirkan anak pertamanya.

Paman Herman tinggal bersama istrinya, dan setiap rumah berjarak 10 km dengan rumah yang lainnya dan Ketika istri paman Herman mau melahirkan kira-kira sekitar jam 24:00 malam, keadaan saat itu sangat panik karena ini adalah pertama kalinya paman Herman mengalami hal ini. Lalu paman Herman meninggalkan istrinya di rumah seorang diri, paman Herman bergegas pergi ke rumah dukun kira-kira jaraknya 15 km. Sesampainya paman Herman di rumah dukun tersebut, paman Herman langsung mengetuk pintu sekuat mungkin.

Nek Sun.. Nek Sun” Paman Herman berteriak sekeras-kerasnya.

“Ada apa nak Herman? mengapa malam-malam seperti ini kerumah? dan dengan wajah panik lagi, ada apa nak?” kata nenek Sun.

“Nek Sun tolong istri saya nek, istri saya mau melahirkan..” jawab paman Herman dengan wajah serius dan panik.

“Astaga!, mengapa kamu tinggalkan istri mu sendiri nak?” nenek Sun merasa khawatir.

“Nek Sun, cepat! Kita sudah tidak punya waktu lagi” Kata paman Herman pada nek Sun.

Paman Herman pun berjalan secepat mungkin, diikuti oleh nek Sun yang sudah tua dengan nafas terengah-engah dan kemudian Sesampainya, paman Herman dan nek Sun di depan rumah, terdengar suara orang menjerit. Ternyata orang itu adalah istri paman Herman dan kemudian setelah itu Paman Herman dan nek Sun pun langsung berlari masuk kerumah paman Herman. Sesampai di dalam rumah, ternyata pintu kamar terkunci, lalu paman Herman pun mendobrak pintu kamar sehingga pintu pun terbuka dan paman Herman melihat seorang sosok yang berbaju putih di penuhi darah, lalu paman Herman pun segera berlari ke dapur untuk mengambil parang.

Lalu mengejar dan melempar parang tersebut ke arah orang yang berbaju putih tadi, parang tersebut mengenai kaki kiri orang tersebut, Setelah itu, orang tersebut terbang dan menghilang. Paman Herman dan nek Sun pun langsung berlari melihat keadaan istri paman herman Tetapi sudah terlambat, istri paman Herman sudah meninggal dengan keadaannya yang sangat mengenaskan. Perutnya terobek-robek seperti di robek binatang buas. Istri dan anak paman Herman tidak terselamatkan dan Setelah kejadian tersebut banyak orang yang mengatakan bahwa yang paman Herman dan nek Sun lihat itu adalah hantu Parakang.

Parakang merupakan manusia jadi-jadian, separuh manusia dan separuh hantu dan jika mereka menjadi parakang semua itu di luar kesadaran orang itu. Hal itu terjadi diakibatkan oleh orang-orang yang mengamalkan ilmu hitam, lalu melanggar pantangan ilmu hitam tersebut. Jadi sebagai perjanjian mereka harus menjadi separuh manusia dan separuh hantu dan kemudian pada Siang hari menjadi manusia dan di malam hari menjadi hantu parakang yang memburu mangsa. Parakang lebih suka ibu-ibu yang sedang hamil dan bayi yang baru lahir dan Parakang bisa mencium darah dari jarak jauh sekalipun. Itulah kerja parakang setiap harinya.

Sulit untuk di percaya tapi itulah banyak kisah tentang hantu tersebut, misteri hantu parakang menjadi buah bibir penduduk kampung paman Herman pada waktu itu. Banyak orang yang mengatakan bahwa nenek Lia lah yang menjadi parakang tersebut. Karena setelah kematian istri paman Herman, nenek Lia tidak pernah keluar rumah Dan cucu nenek Lia bilang kaki kiri nenek Lia terluka dan karena itulah nenek Lia tidak pernah keluar rumah lagi. Jadi paman Herman teringat waktu dia melemparkan parang itu, terkena kaki kirinya juga. Paman Herman tidak bisa berbuat apa-apa, bisa dipercaya bisa tidak mungkin sudah ajal, istrinya.

Tidak semudah itu dimaafkan kejadian-kejadian aneh sering terjadi, setelah kematian istri paman Herman, anak baru lahir mati yang mengenaskan ketika ada bekas tangan di leher dan badan berwarna biru-biru, dan banyak yang mengatakan kalau ini kelakuan parakang, tapi antara percaya atau tidak percaya. Nenek Lia berumur sekitar 75 tahun dan pernah memberitahu cerita hidupnya ketika masih muda, nenek Lia mengaku pernah mengamalkan ilmu hitam tujuannya adalah untuk memikat lelaki yang dia cintai dan cepat kaya raya. tetapi dengan perjanjian kalau dia melanggar peraturan-peraturan yang diberi, dia akan berubah menjadi manusia jadi-jadian seumur hidup. Tetapi apa yang berlaku di luar kesadaran nenek Lia dan Dia sama sekali tidak merasa apa-apa ketika menjadi parakang.

Selama 6 tahun Danu tinggal bersama paman Herman, bermacam-macam kejadian aneh yang terjadi, karena Danu masih anak SD jadi Danu tidak terlalu berpikir tentang misteri hantu parakang. Apa yang membuatkan Danu merasa kebingungan karena, pada suatu hari, apa bila Danu dan paman Herman pergi ke mesjid untuk sholat berjamaah, Danu melihat nenek Lia yang sedang duduk di dalam masjid berada di baris depan. Danu berkata kepada paman Herman “paman, kenapa hantu bisa masuk masjid sih?”.

“Danu, kamu jangan sembarangan kalau berbicara, nenek Lia itu juga manusia seperti kita, kita tidak ada hak untuk menghakimi orang dan kalau memang nenek Lia itu hantu mana mungkin bisa masuk masjid. Kita sebagai manusia harus saling menghormati satu dengan yang lain, yah! Kalau memang nenek Lia itu benar-benar hantu parakang seperti yang kamu bicarakan tadi, itu semua terjadi diluar kesadarannya”. Jawab paman Herman dengan penuh penjelasannya.