Kumpulan Cerita Horor Di Dunia Nyata Dan Dunia lain.

Agenreferralpoker | Kumpulan daftar nama agen judi domino poker online terpercaya





Rabu, 12 Juli 2017

Rabu, 28 oktober 2016. Tepat pukul 22.00 malam aku pulang dari rumah teman yang terletak di Lippo, Cikarang. Aku pacu pelan kecepatan bebek hitamku. Tiba dijalan Cilampayan, desa Pasir Tanjung, gerimis menemaniku. Tak ada niat untuk terburu sampai dirumah, Basah tak apa pikirku.

Dengan kecepatan yang stabil aku menikmati gelapnya jalan, Hanya ada lampu penerang jalan yang sling berjauhan. Bukan aku tak tahu ada cerita apa disepanjang jalan ini. Cerita yang telah menjadi buah bibir orang-orang sekitar Cikarang. Bahwa sinden yang dibegal dan diperkosa belasan tahun lalu menguasai jalur ini, Tapi selama ini aku selalu aman, Bahkan saat pemakaman umum yang dikelilingi sawah digusur untuk dijadikan lapas, aku dan teman-teman sering nongkrong disini.
Cerita Horor - Hantu Sinden Berkebaya
Cerita Horor - Hantu Sinden Berkebaya 
Bahkan terkadang menginap dibedeng para pekerja yang tengah membuat pondasi aku sering, Maklum tetanggaku salah satu bagian dari kuli ini. Kini, jalan semakin terang dan Lapasnya pun telah resmi dibuka awal tahun ini. Sampai didepan lapas dan Di bawah lampu jalan aku berhenti, karena takut rokok dan ponsel basah terpaksa aku masukkan kedalam jok maticku, Setelah kurasa aman dari air hujan, aku kembali meneruskan perjalanan. Lapas kulewati Sambil mengingat lirik lagu reagge yang tengah kuhafal, aku berhenti kembali 100 meter dari lapas.

“Buset deh. Kenapa gak dari tadi sih Sekalian” aku ngedumel sendiri, Buang air, ya aku kebelet buang air. Terpaksa aku buang air kecil saja dipinggir kali disamping. Setelah selesai aku sadari Ternyata diseberang ada orang yang memperhatikanku. Seorang wanita sepertinya, “Mau boker kali” pikirku. Karna memang banyak jamban yang berdiri diatas sungai.

Wanita itu tak juga kunjung pergi dan Dia terus memperhatikanku, Aku pun jadi penasaran siapa dia??. Mengapa begitu terpaku?? Otak ngeres pun keluar apa Jangan-jangan dia salah satu PSK (Pekerja Sex Kormersial) yang sedang sepi pelanggan Atau ibu-ibu yang sudah lama tak terjamah “Maaf bu numpang buang air kecil” kataku dari kejauhan mencoba memancing. Wanita yang baru kusadari, berkebaya kuning itu hanya tersenyum.

Bukannya senang karena pancingan berhasil aku malah merinding, “Sinden” pikirku Lidahku kelu Langkahku berat Wangi melati semakin membuat bulu romaku berdiri. Aku tak tahu apa yang tengah kurasakan dan Jantungku mengencang lalu Seluruh tubuh seperti kesetrum. Pelan sekali rasanya langkahku, Berat sekali kaki ini. Sinden kebaya kuning yang terkenal sebagai ratu sinden 98-98.

Yang meninggal karena dibegal dan diperkosa itu, Dia kembali tersenyum, Senyumnya semakin lebar Membuatku merasa ketakutan berlipat-lipat dari sebelumnya. Gugur sudah kamusku yang mengharamkan takut Kini aku merasakan juga takut itu. Tiba-tiba saja dia menghilang dan Membuat suaraku keluar dan langkah menjadi ringan.

“*Arght” aku menaiki maticku “Allahuakbar” lanjutku saat melihatnya tepat didepan motorku. Seketika lenyap Aku tarik gas dengan kencang dan Aku rasakan ada yang mendekap tubuhku Erat sangat erat. Melati yang begitu semerbak Menangis, dia terisak dibelakang telingaku, Tangan pucatnya melingkar dipinggangku, aku semakin berat. Nyawaku bagai terlepas.

“Tolong aa” bisiknya, Membuatku membabi buta lalu Aku tarik lebih kencang dan diluar kendaliku. Motorku membelok kearah kali Aku nyemplung kali. Terakhir yang kudengar hanya tangis dan tawanya yang menyayat kulit ini, Beruntung aku bisa selamat. Warga yang tengah nongkrong di pos ronda, melihatku langsung Mereka membantuku dan menaikkan motorku. Hampir satu jam mengangkat motorku Karena tidak menggunakan alat berat lalu  Aku pun diantar pulang Karena motor mogok dan sedikit memar dikaki akibat benturan.

“Makanya lain kali jangan suka buang air disembarang tempat” ujar pak RT, yang selalu aku ingat sampai kini. “Buang airnya berdiri sih Makanya jongkok, Pahala dapat, kita pun gak pamer aurat kepada yang halus” lanjut pak RT, yang tak pernah aku tinggalkan.

Juli 12, 2017   Posted by Anonim in with No comments

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search