Kumpulan Cerita Horor Di Dunia Nyata Dan Dunia lain.

Agenreferralpoker | Kumpulan daftar nama agen judi domino poker online terpercaya





Senin, 10 Juli 2017

Kejadian ini terjadi pada sepasang kekasih yang sedang berdebat disebuah taman kota. Malam itu terasa agak sunyi disebuah taman kota yang biasanya ramai, malam itu terasa lebih sunyi. Bram dan Siska duduk disebuah bangku disamping sebuah pohon beringin dan beberapa meter dari seorang penjual bakso. Mereka awalnya bercakap-cakap ringan sambil bercanda dan tertawa ringan.
Cerita Horor - Hantu Bercadar
Cerita Horor - Hantu Bercadar

Lama-kelamaan mereka mulai bercakap serius membahas tentang busana muslim yang cocok untuk seorang wanita. Siska berpendapat yang penting busana itu yang tertutup auratnya saja gak perlu pakai cadar penutup wajah karena menurutnya wanita boleh terlihat tangan dan wajahnya. Lain halnya dengan pendapat Bram, dia berpendapat kalau yang boleh melihat wajah istrinya atau wanita itu cuma muhrimnya saja, dia mencontohkan bahwa di negara Arab wanita-wanita disana kan memakai cadar jadi sebaiknya wanita yang ada disinipun harus mengikutinya.

Siska kembali mengelak dia kalau ditanah Arab itu mereka memakai cadar karena disana terbentur iklim dan karena disana sering terjadi badai pasir sehingga mengharuskan mereka memakai cadar. Perdebatan mereka sempat terhenti ketika penjual bakso mengantarkan pesanan mereka. Sambil menikmati bakso dan segelas teh panas mereka memperhatikan 2 orang anak yang bermain-main disalah satu sisi taman, kedua anak itu sedang bermain kejar-kejaran sambil tertawa riang.

Terkadang mereka terjatuh terguling direrumputan yang tumbuh ditaman itu yang tentu saja lucu dan membuat mereka berdua tertawa terbahak-bahak melihat tingkah anak-anak itu. Tak jauh dari anak-anak itu ada seorang ibu yang mengawasi mereka sambil memainkan ponselnya. Di tempat tak jauh dari pohon beringin itu disebuah bangku mereka melihat seorang wanita menggunakan jubah hitam dan memakai cadar hitam.

Melihat itu Bram kemudian kembali membahas tentang cadar yang sempat dibahas tadi bersama siska, tetapi sisi yang diajak berbicara tidak merespon. Bram yang merasa dicuekin kemudian memanggil siska dengan suara lebih keras tetapi siska masih saja mengacuhkannnya sambil menikmati bakso dan teh panasnya. Bram akhirnya diam dan membiarkan siska menyelesaikan makannya.

Setelah selesai makan kembali bram membahas tentang cadar merujuk kepada wanita yang duduk sendiri didekat pohon beringin itu. Dia berkata kalau wanita akan terlihat lebih menawan kalau seandainya berpakaian seperti wanita tersebut. Siska yang sadari tadi tidak menanggapi kemudian berkata kalau dia tidak ingin membahas itu lagi dan mengajak bram segera pergi meninggalkan tempat itu. Bram menolak dan terus saja membahas tentang si wanita bercadar tersebut.

Tanpa mereka sadari wanita yang mereka bahas ternyata sekarang sudah berdiri didepan mereka. Seketika wajah siska terlihat pucat dan segera memalingkan wajahnya kemudian berdiri dan segera meninggalkan tempat itu sambil mengajak bram. Toni mengelak dia berkata kalau tidak sopan meninggalkan orang seperti itu tanpa bertegur sapa dahulu. Akhirnya siska meninggalkan bram yang mencoba bersopan santun mengajak si wanita bercadar mengobrol.

Tetapi bram menjadi keheranan karena setiap ditanya si wanita bercadar cuma diam membisu, akhirnya bram dengan sedikit jengkel mengatakan apakah si wanita bercadar tidak punya mulut untuk sekedar menjawab tegur sapa yang diucapkannya. Tanpa diduga wanita itu kemudian membuka cadarnya yang mengagetkan bram setengah mati karena mulut wanita sangat lebar atau sobek sampai ke telinga dan memperlihatkan semua giginya sampai ke rahang.

Jantung bram terasa mau copot, hampir dia pingsan tapi kemudian segera tersadar dan berlari meninggalkan tempat itu walaupun si wanita bercadar itu telah menghilang. Dia baru ingat kalau siska pacarnya adalah seorang Indigo yang bisa membedakan makhluk gaib atau bukan. Menyesal rasanya dia tidak mengikuti ajakan siska. Sesampainya diparkiran ditempat siska menunggunya dengan nafas terengah-engah dia berkata kepada siska kalau “wanita bercadar itu ternyata hantu”. Sisi cuma mengangguk pucat sambil berkata “iya, aku sudah tahu”.
Juli 10, 2017   Posted by Anonim in with No comments

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search