Kumpulan Cerita Horor Di Dunia Nyata Dan Dunia lain.

Agenreferralpoker | Kumpulan daftar nama agen judi domino poker online terpercaya





Selasa, 11 Juli 2017


Seperti biasa pada pagi hari semua penghuni bedeng sibuk dibelakang mandi, mencuci. Perlu diketahui bahwa kondisi di rumah ini memiliki 5 kamar mandi terpisah dari rumah dan 2 buah sumur dan air harus diangkat ke kamar mandi, karena yang punya rumah belum punya mesin air. Aku yang sudah terbiasa mandi paling pagi sedang duduk santai sambil nonton TV. Lagi asik nonton terdengar olehku gemercik air seperti orang sedang mandi.

Mulanya sih biasa saja, tapi lama kelamaan penasaran juga aku dibuatnya. Aku mencoba melihat dari balik celah pintu belakang rumahku, dan aduh!! betapa kagetnya aku ketika melihat Mbak Susi yang sedang mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Aku tidak tahu mengapa ia begitu berani untuk membuka tubuhnya pada tempat terbuka seperti itu. Mbak Susi yang sedikit kurus ternyata memiliki payudara sekitar 32B dan sangat seksi sekali, Dengan bentuknya yang kecil beserta puting warna merah jambu untuk orang yang sudah menikah bentuknya masih sangat kencang.

Aku terus mengamati dari balik celah pintu, tanpa kusadari batang kejantananku sudah mulai berdiri. Sudah tak tahan dengan pemandangan tersebut aku langsung melakukan onani sambil membayangkan bercinta dengan Mbak Susi ditempat terbuka tersebut. Semenjak hal itu, aku jadi ketagihan untuk selalu mengintip jika ada kesempatan. Keesokan harinya, aku masih sangat terbayang-bayang akan bentuk tubuh Mbak Susi. Hari itu adalah hari minggu, dan aku sedikit kesiangan. Ketika aku keluar untuk mandi, aku melihat Mbak Tuti sedang mencuci pakaian. Dengan posisinya yang menjongkok terlihat jelas olehku belahan payudaranya yang terlihat sudah agak kendor tapi berukuran 34B. Setiap kali aku memperhatikan pantatnya, entah mengapa aku langsung bernafsu dibuatnya mungkin pengaruh film BF dengan doggystyle yang kebetulan favoritku. Kembali batang kemaluanku tegang dan seperti biasa aku melakukan onani di kamar mandi.

Dua hari kemudian terjadi keributan di tetanggaku, yaitu Mbak Tuti yang sedang bertengkar hebat dengan suaminya yang seorang agen. Ia menangis dan kulihat suaminya langsung pergi entah kemana, Aku yang kebetulan berada disitu tidak bisa berbuat apa-apa. Yang ada dipikiranku adalah apa sebenarnya yang sedang terjadi. Keesokan harinya Mbak Tuti pergi dengan kedua anaknya yang katanya kerumah nenek, dan kembali sorenya.

Sore itu aku baru akan mandi, begitu juga dengan Mbak Tuti, Setelah selesai aku langsung buru-buru keluar dari kamar mandi karena kedinginan. Diluar dugaanku ternyata aku menabrak sesuatu yang ternyata adalah Mbak Tuti. Keadaan waktu itu sangat gelap dan mati lampu sehingga kami saling bertubrukan. Menerima tubrukan itu, Mbak Tuti hampir jatuh dibuatnya. Secara reflek aku langsung menangkap tubuhnya. AduH! Ternyata aku tanpa sengaja telah menyentuh payudaranya. ” Maaf.. Aduh maaf mbak, nggak sengaja” ucapku. ” Nggak, nggak pa pa kok, wong saya yang nggak liat” balasnya.

Sejenak kami terdiam dikeheningan yang pada saat itu sama-sama merasakan dinginnya angin malam. Tanpa dikomando, tubuh kami kembali saling berdekatan setelah tadi sempat malu karena kecerobohan kami berdua. Aku sangat degdegan dibuatnya dan tidak tahu harus berbuat apa pada posisi seperti ini. Sepertinya Mbak Tuti mengetahui bahwa aku belum pengalaman sama sekali. Ia kemudian mengambil inisiatif dan langsung memegang kemaluanku yang berada dibalik handuk. Est ..est.. auw ..aku mengerang keenakan. Belum selesai aku merasakan belaian tangannya, tiba-tiba ujung kemaluanku terasa disentuh oleh benda lembut dan hangat. Mbak Tuti sudah berada dibawahku dengan posisi jongkok sambil mengulum kemaluanku. Aduuhh .. nikmatt.. terus .. Akh ..est .. Sekarang aku sudah telanjang bulat dibuatnya.

10 menit sudah kemaluanku dikulum oleh Mbak Tuti, dan Aku yang tadi pemalu sekarang mulai mengambil tindakan. Mbak Tuti kusuruh berdiri dihadapanku dan langsung kulumat bibinya dengan lembut. Est .. Ah ..uh ouw .. Ia mendesah ketika bibir kami saling berpagutan satu sama lain. Ciumanku sekarang telah berada pada lehernya. Bau sabun mandi yang masih melekat pada tubuhnya menambah gairahku. Est .. Ah .. teruss.. kepalanya tengadah keatas menahan nikmat, Kini tiba saat yang kutunggu. Handuk yang masih menutupi tubuhnya langsung kubuka tanpa hambatan, Secara samar-samar dapat kulihat bentuk payudaranya. Kuremas dan kukecup dengan lembut dan au ..est..nikmaat..teruss ..aow .., Mbak Tuti menahan nikmat.

Sambil terus mencicipi bagian tubuhnya akhirnya aku sampai juga didaerah kemaluannya, Aku sedikit ragu untuk mencicipi kemaluanya yang sudah sedikit basah itu. Seperti difilm BF aku mencoba mempraktekkan gaya melumat kemaluan wanita. Kucoba sedikit dengan ujung lidahku, rasanya ternyata sedikit asin dan berbau amis. Tetapi itu tidak menghentikanku untuk terus menjilatinya. Semakin lama rasa jijik yang ada berubah menjadi rasa ninkmat yang tiada tara. Est ..est ..teruuss ..tee..russ..auw ..nik, mat..mbak Tuti tak mampu menahan nikmat yang diterimanya dari jilatan mautku yang sesekali kuiringi dengan memasukkan jariku ke liang senggamanya. “Mbak mau .. kelu..ar ahh” racaunya.

Tanpa kusadari tiba-tiba keluar cairan kental dari vagina nya yang belakangan kutau bahwa itu adalah cairan wanita. Aku belum berhenti dan terus menjilati kemaluanya sampai bersih. Puas aku menjilati kemaluannya kemudian langsung aku angkat ia kedalam rumahnya menuju kamar tidurnya. Aduh .. benar-benar tak habis pikir olehku, wanita segede ini bisa kuangkat dengan mudah. Sesampai dikamarnya aku langsung terbaring dengan posisi terlentang. Mbak Tuti tanpa diperintah sudah tahu apa yang kumau dan langsung mengambil posisi berada diatasku. Oh ..ya pembaca, bahwa batang kemaluanku standar-standar saja untuk orang Indonesia. Aku yang berada dibawah saat itu sengaja tidak berbuat apa-apa dan membiarkan Mbak Tuti mengambil inisiatif untuk memuaskanku.

Mbak Tuti langsung memegang kemaluanku dan mencoba memasukkannya kedalam liang senggamanya. Blues..bleb.. tanpa hambatan batang kejantananku tenggelam seluruhnya kedalam liang kenikmatan Mbak Tuti. Est..es..auw..oh..ah..aku hanya terpejam merasakan kemaluanku seperti diperas-peras dan hangat sekali rasanya. Aku tak menyangka bahwa kenikmatan bersenggama dengan wanita lebih nikmat dibanding dengan aku beronani. Mbak Tuti mulai menggenjot pantatnya secara perlahan tapi pasti. Ah..ah..ah..oh..oh..nik..maatt..ahh.. Mbak Tuti terus melakukan gerakan yang sangat erotis. Desahan Mbak Tuti membuatku semakin bernafsu ditambah dengan payudaranya bergoyang kesana-kemari. Rupanya aku tak bisa lagi tinggal diam. Aku berusaha mengimbangi genjotan Mbak Tuti sehingga irama genjotan itu sangat merdu dan konstan. Tanganku pun tidak mau kalah dengan pantatku.

Aku berusaha mencapai kedua payudara yang ada didepan mataku itu, “Wah ..indahnya pemandangan ini” ucapku dalam hati. Tidak puas dengan hanya menyentuh payudara Mbak Tuti, aku langsung mengambil posisi duduk sehingga payudara Mbak Tuti tepat berada didepan wajahku. Kembali aku melumat putingnya dengan lembut kiri dan kanan bergantian. Ahh..ah ..ah..oh.. Est..ss Mbak Tuti kelihatannya tak tahan menahan nikmat dengan perlakuanku ini. Lama kelamaan genjotan Mbak Tuti semakin cepat dan aku..a..ku.. kee..luuarr..ahh..ohh..nikmaatt Mbak Tuti akhirnya mencapai klimaks yang kedua kalinya. Aku yang belum apa-apa merasa kesal tidak bisa klimaks secara bersamaan, pada Akhirnya aku meminta Mbak Tuti untuk kembali mengulum kemaluanku. Mbak Tuti yang sudah mendapat kepuasan dengan semangat mengulum dan menjilati kemaluanku. Est..est..ahh..oh ucapku ketika Mbak Tuti semakin mempercepat kuluman dan kocokannya pada kemaluanku. Sepertinya ia ingin segera memuaskanku dan menikmati air kejantananku.

Selang 10 menit ah..auw..oh..nik..maatt..oh.. crot..crot..crot..semua air maniku tertumpah diwajah Mbak Tuti dan diseluruh tubuhnya. Saat itu Mbak Tuti tidak berhenti kulumannya dan menjilati seluruh air jantan tersebut. Aku sangat ngilu dibuatnya tapi sungguh masih sangat nikmat sekali. Setelah merasakan kepuasan yang tiada tara kami langsung jatuh terkulai diatas kasur. Mbak Tuti tampaknya sangat kelelahan dan langsung tertidur pulas dengan keadaan telanjang bulat. Aku yang takut nanti ketahuan orang lain langsung keluar dari kamar tersebut dan mengambil handukku menuju rumahku.

Ketika aku baru akan keluar dari rumah Mbak Tuti, alangkah terkejutnya aku ketika dihadapanku ada seorang wanita yang kuduga sudah berdiri disitu dari tadi dan menyaksikan semua perbuatan kami. Eh..mm..mbak..mbak ..Susi..ternyata ia tidak lain adalah Mbak Susi. “Permisi mbak, aku mau masuk dulu” ucapku pura-pura tidak ada yang terjadi. Sambil berjalan tergesa-gesa aku langsung menuju rumahku untuk menghindari introgasi dari Mbak Susi. Tiba-tiba “tunggu!!” teriak Mbak Susi. Aku langsung panas dingin dibuatnya. “Jangan-jangan ia akan melaporkanku ke Kepala Desa lagi” ucapku dalam hati.” Aduuhh gawat nih, bisa-bisa cuci kampung” pikirku. ” A..a..ada apa ya mbak” balasku. Mbak Susi langsung mendekatku dan berkata ” kamu akan aku laporkan kesuami Mbak Tuti dan kepala desa atas apa yang telah kamu lakukan” ucap Mbak Susi. ” Ta..tapi kami melakukannya atas dasar suka sama suka Mbak ” balasku dengan perasaan sedikit cemas. Tiba-tiba ” ha..ha..ha..ha.. ” Mbak Susi tertawa.

Aku semakin bingung dibuatnya karena mungkin Mbak Susi punya dendam dan sekarang berhasil membalaskannya. ” Nggak usah takut, pokoknya sekarang kamu tetap berdiri disitu dan jangan sekali-kali bergerak ok!” usulnya. “Mbak mau melaporkan saya atau takut saya lari” ucapku semakin bingung. Tanpa bicara lagi Mbak Susi semakin mendekatiku, Setelah tidak ada lagi jarak diantara kami tangan Mbak Susi langsung melepas handuk yang kugunakan tadi sehingga aku kembali telanjang bulat.”Mbak jangan dikebiri ya..” ucapku.”Nnggak..nggak pa pa kok” balasnya. Mbak Susi ternyata langsung berjongkok dan mulai mengocok kemaluanku.

Ah..ah..oh..oh.. aku yang tadi lemas kembali bergairah dibuatnya. Belum lagi aku selesai merasakan nikmatnya kocokan lembut dari tangan Mbak Susi, aku kembali merasakan ada benda lembut, hangat dan basah menyentuh kepala kemaluanku. Aku langsung tahu bahwa itu adalah kuluman dan jilatan dari mulut Mbak Susi setelah tadi aku merasakannya dengan Mbak Tuti. Kuluman dan jilatan Mbak Susi ternyata lebih nikmat dari Mbak Tuti. Aku bertaruh bahwa Mbak Susi telah melakukan berbagai macam gaya dan variasi dengan suaminya untuk memperoleh keturunan. Estt..ah..oh..oh..aduhh..auw.. desahku menahan hebatnya kuluman Mbak Susi. 15 menit sudah acara kulum-kuluman itu dan sekarang Mbak Susi telah berganti posisi dengan menungging. Pantatnya yang kecil namun berisi itu sekarang menantangku untuk ditusuk segera dengan rudalku. “Ayo..cepetan..kamu sudah lama menginginkan ini kan..Mbak tau kamu sering ngintip dari celah pintu itu..ayoo masukkan dong” ucapnya dengan mesra.

Aku jadi malu dibuatnya bahwa selama ini ia tahu akan perbuatanku. Tanpa pikir panjang aku langsung mencoba memasukkan batang kemaluanku ke liang kenikmatan Mbak Susi. “Aduh!!” meleset pada tusukanku yang pertama. Aku kembali mecoba dan bluess..akhirnya aku berhasil juga. “Gila nih perempuan “pikirku, “ternyata lubang kemaluannya masih sempit sekali” ucapku. Perlahan aku coba menggoyangkan pantatku mau mundur. Ah.ah..ahh..oh..oh..oh..ah.. Mbah Susi mulai mendesah menahan nikmat. Aku semakin mempercepat goyanganku karena memang ini adalah gaya favoritku. “Ayo..teruuss..ayo..” teriakku memberi semangat”. Ah..ah..ah..oh..desah Mbak Susi semakin terdengar kencang, Melihat payudaranya yang bergelantung dan bergoyang-goyang membuatku ingin mewujudkan impianku selama ini. Sambil terus menggenjot Mbak Susi, aku berusaha mencapai payudaranya dan Kuremas-remas dengan garangnya seolah meremas santan kelapa. Aw..sakiitt..adu..hh..ah..ah.. Mbak Susi tak tahan akan perlakuanku, Aku tidak memperdulikannya dan tetap menggenjot dengan cepat.

Kemudian aku mengganti posisi dengan menggendong Mbak Susi didepanku dan Bluess.. Kembali batang kejantananku kumasukkan kedalam liang senggamanya. Ahh..ah..ah..ah..desah Mbak Susi menahan nikmat. Kulumat bibir dan kuciumi seluruh leher dan kukecup kedua puting susunya yang merah itu. Adu..nikkmatt sekaalii ah..ah..ah..oh..oh.. Mendapat perlakuan demikian bertubi-tubi akhirnya Mbak Susi tak sanggup lagi menahan klimaksnya “Keeluuarr ..mau..ke..lua..rr akhirnya Mbak Susi mencapai klimaksnya. Aku yang sedikit lagi juga hampil finish semakin menggenjot dengan cepat.”Blep..blep..blep..bunyi hentakan sodokan antara kemaluanku dan kemaluan Mbak Susi yang sudah sangat basah tersebut. Tidak lama kemudian aku merasakan ada denyut-denyut di ujung batang kemaluanku dan:”Crot..crot..crot..tumpahlah seluruh air maniku kedalam liang senggamanya.

Setelah itu kami berciuman sambil merasakan sisa-sisa nikmat yang ada dan kembali kerumah masing-masing. Keesokan harinya ketika bertemu, kami seolah-olah tidak merasakan sesuatu terjadi. Pembaca sekalian rupanya Mbak Tuti tidak mau lagi berbicara denganku semenjak kejadian itu tapi aku terkadang masih melakukan hubungan sex ini hanya dengan Mbak Susi saja ketika saya sedang ingin atau ia sedang sangat ingin melakukannya. Sekarang saya sudah selesai kuliah dan tidak lagi tinggal dibedengan itu.
Juli 11, 2017   Posted by Anonim in with No comments

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search