Kumpulan Cerita Horor Di Dunia Nyata Dan Dunia lain.

Agenreferralpoker | Kumpulan daftar nama agen judi domino poker online terpercaya





Jumat, 16 Juni 2017



Hingga kini pihak kepolisian Polres Binjai, belum mampu membuka mengungkap pelaku pembantaian sekeluarga yang terjadi di Jalan Bangau, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, tepatnya di atas lahan eks HGU PTPN II.
Dalam insiden berdarah itu, sedikitnya 4 orang mendapat luka bacok masing-masing:Samsul Bahri ketua ( Koperasi Anugerah Jaya), Abdul Rahman dan Jaimin serta Syahminan.
Sayangnya, meski petugas kepolisian menduga motif dibalik penyerangan sekelompok pria berkelewang dan mengenakan topeng dilatar belakangi perebutan lahan. Tapi, petugas belum juga berhasil mengamankan para pelaku yang diduga mencampai puluhan orang ini.

Disisi lain, beberapa jam sebelum kejadian warga disana sempat melihat sekelompok pemuda bersenjata kelewang berpakain hitam kompak berjalan di areal tempat pembuangan akhir sampah (TPA) menuju perkampungan warga. Mereka terus menyelusuri jalan setapak diperkebunan sayur mayur dan umbi-umbian yang ditanami kelompok tani dilahan seluas 40 Hektar persegi.

"waktu sebelum kejadian, pas sore memang ada kulihan beberapa orang berpakaian hitam dan menenteng kelewang diangkut naik dump truck mengarah ke perkampungan warga. Tapi satu pun wajah mereka yang ku kenal,” ucap seorang warga yang tengah mengumpuli barang bekas di TPA yang berjarak sekitar 200 meter dari perkampungan.

Selain itu, warga juga melihat sebuah dam truk pengakut pasir berhenti di kegelapan sekitar 100 Mtr dari kantor Koperasi Anugrah Tunggurono setengah jam sebelum pembantaian. Truk tersebut diduga mengangkut para pria bertopeng tersebut karena tak sampai 5 menit mobil tersebut berhenti langsung pergi.
"Malam itu saya lihat truk ukuran besar seperti truk-truk yang biasa melintas mengakut pasir berhenti hanya beberapa menit di kegelapan. Saya tidak perhatikan ada orang turun atau tidak, karena saya hanya melihat bagian kepala truk dan setengah baknya saja," ungkap warga.
Tak sampai disitu, usai melakukan pembantaian, para pelaku terdengar memamnggil para anggotanta. "Saya dengar mereka gunakan bahasa karo saat pergi meninggalkan lokasi kejadian. Cabut Min-Cabut Min," ucap warga yang mendengar teriakan pelaku saat hendak kabur dari lokasi.

Puluhan orang tidak dikenal (OTK) dengan menggunakan penutup wajah (topeng) mengamuk dan membantai satu keluarga di Jalan Bangau, Lingkungan II, Kelurahan Mencirim, Binjai Timur, Kota Binjai, Selasa (21/4) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
Akibat penyeranagan tersebut 4 orang mengalami luka serius, akibat sabetan kelewang. 3 orang yang mengalami luka serius langsung dilarikan ke rumah sakit Umum H Adam Malik Medan, sedang seorang lagi dirawat di rumah sakit umum Dr Djoelham Binjai

Saat ditemui di RSU Dr Djoelham Abdurhman (62) menjelaskan saat penyerangan terjadi saat itu, ia sedang duduk bersama Syamsul Bahri dengan dua orang keluarganya di atas lahan eks HGU PTPN II. Secara tiba-tiba, ada sekitar 15 an orang menggunakan topeng dan menenteng Kelewang langsung masuk ke pekarangan rumah.(Klik Disini)
Mereka langsung mengejar dan membacoki Syamsul Bahri dan Jaimin yang saat itu masih berada di halaman rumah. Sedangkan Abdul Rahman dan Sahminan saat itu berada di dalam rumah.
Syamsul Bahri yang merupakan adik kandung Abdul Rahman dan Jaimin, adik ipar Abdul Rahman mengalami luka parah. Tangan, perut, dan sekujur tubuh mereka ditebas pakai kelewang
.
Tidak puas membantai keduanya, beberapa Orang Tidak Kenal (OTK) masuk ke dalam rumah. Di dalam rumah, Abdul Rahman dan Sahminan juga ditebas 3 Orang Tidak Kenal(OTK) yang masuk ke rumah. Abdul Rahman menderita luka bacokan di wajah sekitar dagu, sedangkan Syahminan tangannya putus ditebas kelewang, perutnya ditikam, kakinya juga ditebas para pelaku.
Tidak lama, pelaku langsung meninggalkan para korban yang sudah bersimbah darah. Sementara itu warga yang mengetahui aksi penyerangan tersebut langsung berdatangan ke lokasi.

"Ngak tahu kami maksud mereka dan kami sebelumnya tidak punya masalah. Mereka tiba-tiba saja masuk bawa kelewang dan langsung membacoki kami. Saya saat itu pas keluar rumah langsung diparang orang itu dibagian mulut dan saya terus lari dari rumah belakang”.Klik Disini)

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search