Cerita Horor - Arwah Gentayangan Yang Berdiri di Depan Pintu

Mati Karena Balapan Liar

Jika anda mendengar kata arwah gentayangan pastinya anda akan membayangkan seseorang yang meninggal dengan tidak tenang Atau ada bayangan lain yang anda pikirkan?

Kali ini blog Hororrealstory mendapat kiriman cerita yang cukup seram dari seseorang yang tidak ingin disebutkan namanya. Dan semoga pengalaman ini dapat dijadikan pelajaran bagi kita semua.

Kejadian ini terjadi 2 tahun yang lalu dan pada saat itu anakku masih remaja dan masih dalam masa pencarian jati diri dan tidak tau salah bergaul atau sedang menyalurkan hobinya. Anakku itu sering sekali pulang malam dan kemudian aku juga sering mendapatkan laporan kalau anakku sering mengikuti balapan liar.

Cerita Horor - Arwah Gentayangan Yang Berdiri di Depan Pintu

Awalnya aku masih bisa sabar mendengar informasi-informasi itu, Namun karena terlalu sering mendengar laporan dari tetangga dan bahkan sampai dijadikan bahan gosip, aku menjadi emosi. Ketika itu aku menegur dengan halus anakku yang pulang malam sekitar jam 23:30. "Kamu dari mana? Jangan pulang malam terus, tidak enak sama tetangga!” ujarku.

“Aku cuma ngumpul sama teman-teman pak!” jawab anakku. “Ya tidak apa-apa asal jangan sering pulang malam. tidak usah ikutan balapan liar, bahaya!” sambungku menutup pembicaraan.

Saat itu aku pikir anakku mendengar dan mematuhi nasehatku padanya dan kemudian aku juga berharap dia bisa pulang ke rumah dengan tepat waktu. Ternyata dugaanku itu salah dan Keesokan harinya, tepat pukul 02:00 malam aku mendapat laporan kalau anakku ditangkap polisi karena mengikuti kegiatan balapan liar. Aku datang ke kantor polisi dan menjemput anakku.

Ketika di rumah, aku sempat marah namun masih bisa meredam emosiku dan aku memarahinya agar dia bisa bergaul dengan teman yang baik-baik dan menjauhi kegiatan balapan liar. Aku melarang dia menggunakan motor sehingga dia terpaksa berjalan kaki untuk kemana saja termasuk ke sekolah.

2 hari berlalu anakku selalu pulang tepat waktu dan Aku berpikir anakku sudah berubah pada saat itu, namun kali ini aku masih salah. Hari itu aku menunggu anakku pulang hingga jam 01:00 malam namun dia belum juga pulang ke rumah. Sebagai orangtua aku cukup khawatir walaupun sebelumnya dia sering pulang malam seperti itu.

Tiba-tiba saja ada seseorang yang mengetuk rumahku, kemudian aku beranjak dari kursi dan membukakan pintu rumah. Seseorang yang berdiri di depanku itu adalah anakku.

Ayah : “Darimana kamu!”

Anak : “kumpul sama teman-teman pak”

Aku bertambah emosi ketika mencium bau alkohol dari mulut anakku.

Ayah : “Kamu mabuk ya? Semakin besar, semakin tidak bisa diurus kamu!”

Anak : “Gak pak, cuma ngobrol-ngobrol saja, temanku ada yang ulang tahun”

Ayah : “Praaakk…! Bohong kamu” aku menamparnya dan “Pergi kamu! kamu tidakk usah pulang lagi ke rumah ini!”

Anak : “Mayatku juga tidak boleh masuk ke rumah ini pak?” tanya anakku sambil menangis.

Aku hanya terdiam dan membanting pintu. Aku tidak tahu anakku kemana setelah itu dan keesokan harinya, pak RT datang ke rumahku dan dia mengabarkan kalau anakku meninggal. Aku sangat sedih dan juga merasa bersalah saat itu. Menurut informasi dari teman-temannya, semalam anakku hanya berkumpul di rumah salah satu temannya karena memang ada yang berulang tahun dan dia sudah 3 hari tidak mengikuti balapan liar.

Kemudian karena aku terlalu emosi hingga mengusirnya, dia pergi berkumpul dengan teman-temannya yang lain untuk menghilangkan stress dengan balapan liar. Namun naas ketika sedang balapan, motornya tidak terkendali dan menabrak pot tanaman hingga motornya terbakar. Anakku meninggal ditempat karena menabrak pot dan tanpa menggunakan helm, kemudian motornya terbakar saat itu juga.

Singkat cerita, sehari setelah anakku dikuburkan dan di rumahku sering terjadi hal-hal yang aneh, kemudian Aku sering mendengar ada seseorang di kamar anakku, padahal di rumah hanya ada aku dan istriku. Banyak tetanggaku yang sering bilang kalau mereka pernah melihat arwah gentayangan anakku berdiri di depan pintu rumah dan mengetuk pintu. Adik istriku juga sering melihat arwah gentayangan anakku kalau pada malam hari dia sering berdiri di teras rumah sambil menangis.