Cerita Horor - Hantu Mulut Robek

Hantu Berubah Menjadi Teman Ku

Aku anak indigo sejak aku lahir dan aku bernama Melisa, aku sudah biasa melihat orang tanpa kepala dan mahkluk-mahkluk seram lainnya, yang berlalu lalang di depan kau dan bahkan gangguin aku. Walaupun sudah biasa aku bisa melihat "Hantu" jelas sekali, sampai aku tidak bisa bedain mana manusia dan mana "Hantu" dan kemudian Teman-teman ku di kira gila karena ngomong sendiri.

Dulu sewaktu aku masih kecil, setiap siang aku berdua dirumah bersama pembantu ku, karena pada waktu itu kerjaanya sudah beres. Akhirnya aku dan pembantu ku tidur siang bersama dan kemudian sekitar setengah jam aku terbangun, kemudian pembantu ku masih tertidur disebelah ku. Aku melihat di sekeliling dan tiba-tiba saja pembantu ku berada di anak tangga yang sedang duduk, padahal pembantu ku ini brada disebelah ku sedang tidur.

Cerita Horor - Hantu Mulut Robek

Kemudian aku melihat kembali di anak tangga tersebut, pembantu ku senyum manis dan berwajah pucat, di tersenyum terus dan tiba-tiba saja bibirnya robek sampai ke mata. Darah yang menetes keluar dari matanya dan kemudian kakinya tidak menapak ketanah. Tiba-tiba saja dia melayang lambat kearah ku, dan di ngomong sesuatu" Sa, hidupmu tidak akan bahagia dan aku akan selalu menghantuimu".

Pada waktu itu aku langsung pingsan karena aku sangat ketakutan, kemudian pada sore harinya ibu ku pulang, setelah itu aku langsung bercerita kepada ibu. Ibu pada saat itu hanya bilang kalau aku hanya berhalusinasi saja, tapi ekpresi pada ibu waktu itu seperti menyembunyikan sesuatu yang tidak ingin ku ketahuinya.

Beberapa hari kemudian, setelah habis mandi aku pun keluar dari kamar mandi da melihat ibu yang sedang berjongkok ngebelakangi aku. Aku bertanya kepada ibu "kenapa cepat sekali pulang kerjanya bu?", kemudian ibu berdiri dan membalikan badannya sambil tertawa. Ternyata itu bukan ibu ku melainkan sesosok hantu yang menyeramkan, Mulutnya robek mengeluarkan darah, matanya tidak ada bola matanya dan tangannya banyak luka yang seperti disilet-silet, kemudian meneteskan darah.

Kemudian aku spontan teriak tapi suara ku tidak bisa keluar, seakan tenggorokan ku tersumbat sesuatu dan kemudian dia menghampiriku dengan bau yang amis darah itu. Dia berkata "Aku tidak akan membiarkan kamu bahagia, bagaimana aku membunuhmu? Agar kamu tau bagaimana rasanya menjadi aku". Kemudian tangannya yang dingin itu penuh dengan luka dan mengeluarkan darah yang bau amis, mencekik leher ku sehingga aku susah untuk bernafas.

Kemudian ketika aku lemas karena tidak bisa bernafas, dia menghilang dan aku pingsan dan kemudian aku sadar, dia masih melihatku dengan mata yang melotot yang berada disudut kamar ku. Lama setelah itu aku tidak kebayang-bayang lagi sosok hantu menyeramkan itu. Tapi setelah aku beranjak remaja, dia kembali menampakan diri lagi untuk beberapa kali, ternyata dia sering menyamar menjadi orang-orang yang aku kenal, kemudian dia berubah wujud hantu yang menyeramkan kembali.

Beberapa hari yang lalu, dia kembali menampakan diri lagi pada ku, pada waktu itu aku lagi jalan-jalan keliling komplek, tiba-tiba saja aku bertemu dengan teman ku yang bernama Lia. Ternyata dia juga lagi berkeliling komplek dan akhirnya aku berkeliling komplek bersama Lia, dan tidak lama berjalan aku bertemu dengan "seseorang" yang aku kenal, sebut saja Dian.

Dia nyapa aku “Hai Sa! Ikut keliling dong!, Karena aku sudah mulai terlatih ngebedain orang beneran dan "Hantu", aku tidak jawab apa-apa, karena aku takut nanti dikira gila sama Lia. Ternyata, Lia juga meliat "Dian" dan dia jawab: “eh Dian, ayo ikut lah. Sombong banget kamu Melisa, temen sendiri didiamin.” Sepanjang perjalanan, aku Cuma nunduk dan sesekali ngomong, karena takut dan sadar ada yg tidak beres. Tiba-tiba, Dian ketawa dan seketika pandangan aku jadi gelap, sekitar sedetik. Tiba-tiba gue ada di tempat lain, lumayan deket dari situ.

Dian : Disini aja, lebih sepi tidak ada orang”. Habis itu dia ketawa

Lia : tiba-tiba ketawa juga, dan suara ketawanya sama persis sama Lia dan aku jadi merinding setengah mampus, kemudian Lia dan Dian langsung mendekat, dan tiba-tiba badannya gabung menjadi satu orang. Wujudnya berubah, jadi hantu yang menyeramkan waktu itu lagi. Kemudian aku memberanikan diri untuk bertanya kepadanya

Aku : “Kamu siapa? Kenapa ganggu aku terus?”

Hantu : “Kamu akan tahu itu nanti. Ada yang lebih penting sekarang.”

Aku : “Apa? Cepet katakan"

Hantu : “Yah, begini.. *nunduk, nangis* Namaku sama dengan namamu, Melisa. Aku memilihmu karena nama kita sama.”

Aku : “Cuma karena nama yang sama? *ketawa* Kamu milih aku untuk apa?

Hantu : “Kamu bisa bantu aku? Aku ingin cepat tenang supaya tidak gentayangan lagi disini.”

Aku : “He? Bantuin? tidak salah pilih orang? Aku masih SMP, aku tidak bisa apa-apa”

Hantu : “Aku yakin kamu bisa. Paling tidak, tolong berdoa untuk ketenanganku.”

Aku : “Uh.. Oke deh.. Ada lagi? Aku mau pulang.”

Dia hanya tersenyum  dan terus berkata "Kamu, tidak akan bisa pulang.” Aku tiba-tiba saja berada di tempat lain dan aku lari tidak tau kemana, sambil memanggil hantu itu. Namun, dia tidak menampakkan diri dan pada Akhirnya aku lelah karena berlari, kemudian aku pingsan. Waktu aku tersadar, aku sudah berada di jalan yang tadi, tempat aku bertemu dengan Lia. Tapi aku lagi jalan sendirian, tanpa Lia. Aku takut sekali dan pada akhirnya aku langsung pulang kerumah, kemudian riba-tiba aku melihat HP aku menyala dengan sendirinya. Ternyata ada tulisan di notes nya. Tulisannya “Makasih, Melisa. Maaf ya kamu jadi bingung. Jangan lupa doakan aku ya. Dari Melisa.”