Kumpulan Cerita Horor Di Dunia Nyata Dan Dunia lain.

Agenreferralpoker | Kumpulan daftar nama agen judi domino poker online terpercaya





Jumat, 26 Januari 2018

HANTU NANG NAAK YANG TERKENAL MENYERAMKAN DI THAILAND

Tidak satu pun orang Thailand yang tidak tahu tentang legenda horor Mae Naak (Nang Naak -  perempuan). Banyak desa yang berada di tahiland bahkan ada permainan namanya "Nang Nak" dan ketika namanya di sebutkan, anak-anak kecil pasti lari berhamburan, menjerit histeris dan kemudian bersembunyi, para ibu di negara Gajah Putih itu juga sering menggunakan nama Nang Naak untuk mendiamkan anak-anak mereka yang sedang rewel, kalau tidak dian juga hantu Naak akan mengejar kalian dan memakan kepalamu memakai sambel" begitu la para ibu menakuti anak-anak mereka untuk berhenti menangis.

Mengenai keberadaan legenda Nang Naak di lahirkan di Phra Khaning sebuah daerah di Bangkok sekitar 130 tahun yang lalu kurang lebih pada masa-masa terakhir pemerintahan Raja Rama IV(1851-1868) dan kemudian meninggal 18 tahun kemudian di saat persalinannya pada masa rezim Raja Rama ke V(186-1910). Konon, legenda ini di awali dengan kisah cinta 2 remaja dan seorang gadis bernama Nang Naak jatuh cinta pada seorang pemuda tampan bernama Nai Maak. Mereka tumbuh bersama di desa yang sama, namun hubungan sepasang kekasih ini mendapat tentangan dari keluarga sang pemuda, Nai Maak, yang di kasihkan berasal dari keluarga yang berada (Kaya). Sedangkan si gadis, Nang Naak, hanya berasal dari keluarga sederhana.
Cerita Horor - Legenda Tenta Hantu Thailand Nang Naak
Cerita Horor - Legenda Tenta Hantu Thailand Nang Naak

Tidak peduli pada kerikil atau lancarnya hubungan itu, mereka berdua akhirnya menikah dan hidup bersama. Tidak lama setelah pernikahan itu, Nai Maak kemudian menjadi sukarelawan wajib militer berperang melawan China, ia pun meninggalkan istri yang sedang mengandung anaknya dengan kesedihan dan ketakutan yang mungkin akan muncul. Karena luka parah yang di derita Nai Maak akibat peperangan, ia kemudian mendapatkan perawatan yang cukup lama di sebuah kuil. Sebagai istri yang setia, Mae Naak selalu hadir menantikan saat-saat kembalinya sanga suami, namun hari tersebut tidak pernah ada hingga akhir hayatnya.

Berbulan setelah kepergiannya, hari itu Nai Maak kembali ke desanya, sungai yang membelah daratan di mana di tepian sungai tersebut rumahnya berada, telah di susurinya. Kampung itu nampak sepi dan sunyi, ada rasa ragu di hatinya, kemana penduduk desanya? Namun keraguan itu tidak berlangsung lama ketika sosok perempuan yang sedang duduk di muka rumah panggungnya di tepi sungai. Ia duduk menimang bayinya dan kemudian ia yakin itu adalah Mae Naak, istrinya dan bayi itu pastilah yang lahir ketika ia pergi berperang. Perahunya mendekat, ia tidak sabat ingin segera menyapa istri dan anaknya yang telah ia tinggalkan berbulan-bulan lamanya.

Nai Maak menyapa dan memeluk istri dan bayi mereka dengan suka cita, namun istrinya tidak banyak bicara, hanya sorot matanya yang sayu melukiskan kerinduan yang amat dalam kepada suaminya. Pertemuan yang agak aneh itu terjadi sangat cepat, namun mengesankan keluarga itu kembali berkumpul dan berbahagia. Kehiduapan selanjutnya bukanlah hal yang mudah bagi suaminya, hari-harinya penuh dengan mimpi buruk karena trauma perang. Namun demikian, sebagai istri yang baik, Nang Naak selalu melayani suaminya dengan sebaik-baiknya.

Hari berganti hari, bulan berjalan, suatu pagi terlihat oleh Nai Maak kepala biara datang bersama beberapa pendeta muda lainnya untuk menuju rumahnya. Kepala pendeta itu melihat suasana rumah Nai Maak yang lusuh, berdebu dan penuh dengan sarang laba-laba, seperti rumah yang tidak berpenghuni sekian lama. Kepala pendeta telah mendengar kembalinya Nai Maak selesai berperang, namun yang membuat kepala pendeta tersebut cemas adalah cerita penduduk yang dulu pernah menjadi tetangga dekat di kampung yang sama dengan Nai Maak. Bahwa mereka meninggalkan kampung Nai Maak di sepanjang tepian sungai karena hantu Nang Naak yang sering bergentayangan menyebar terror di kampung mereka.

Mai Naak sebetulnya telah meninggal berbulan-bulan yang lalu jauh sebelum suaminya kembali dari perang dan sesungguhnya Nai Maak telah pulang kerumah yang tidak berpenghuni. Kemudian siapa yang selama ini menemani dan merawat dia? Apakah betul istrinya Mae Naak? Pada saat hatinya galau, kepala pendeta itu menyuruhnya untuk meihat Naak yang saat itu sedang memasak di belakang rumah, dengan cara membungkukkan badan dan melihat siapa Naak sebenarnya di antara kedua kaki yang di bentangkan.

Kemudian yang terlihat oleh Nai Maak adalah peralatan memasak itu bergerak sendiri, tidak ada seorang pun di sana. Jadi selama ini hantu Nang Naak telah mengelabui penglihatan suaminya. Rumah yang selama ini dia lihat begitu bersih dan sejuk tiba-tiba nyata terlihat seperti yang di saksikan kepala pendeta itu.

Saat hari bersalin tiba, dalam badai Naak berusaha melahirkan bayinya, namun persalinnan itu berakhir dengan kematian, bayi itu mati bersama ibunya. Nang Naak meninggal dalam kesedihan dan kerinduan. Para tetangga yang bersimpati menguburkan mereka secara baik-baik, tapi arwah Naak tetap bergentayangan, ketika Maak kembali dari perang, hantu Nang Naak menjelma menjadi manusia.

Begitu mendengar kenyataan yang telah di kisahkan kepala pendeta, Nai Maak lari dan tersadar bahwa selama ini ia telah hidup bersama hantu istri dan bayinya. Hantu Nang Naak terus mengikuti kemana pun suaminya pergi. Selama perburuan itu hantu Nang Naak berlaku brutal dan tidak segan membunuh siapa saja yang menghalanginya. Penduduk desa kemudian mendatangkan dukun, para pemuka agama bahkan pengusir setan yang dari berbagai penjuru di Thailand untuk melawan hantu Nang Naak, namun usaha itu sia-sia. Hantu itu terus membunuh siapa saja yang menghalanginya bahkan para pendeta yang sedang mengamankan suaminya di dalam kuil.

Akhirnya seorang pendeta muda yang datang dari daerah yang cukup jauh berhasil mendamaikan arwah penasaran Naak, beberapa versi legenda ini percaya. Kabarnya pendeta muda tersebut menggali kembali kubur dari Naak dan memberik semacam pasak yang konon di tinggalkan oleh Pangeran dan pasak bertali itu kemudian di lilitkan di kepala Naak dan lenyap ke dalam tengkoraknya. Kini Suami dari Nang Naak kini berduka dan kemudian memutuskan untuk menjadi seorang pendeta.
Januari 26, 2018   Posted by Unknown in , with No comments

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search