Cerita Horor - Korban Kecelakaan Yang bergentayangan

ARWAH YANG BERGENTAYANGAN KARENA TIDAK DI JENGUK OLEH TEMAN-TEMANNYA

Kerasukan arwah ini kejadiannya sekitar 4 tahun yang lalu, ketika itu saya masih baru saja lulus SMA dan kalau tidak salah setalah acara penamatan  di sekolah. Pada waktu itu ketua kelas saya tawarin untuk buat acara kecil-kecilan sekelas di rumah wali kelas kami. Lebih dari 75% teman kelas saya hadir pada waktu itu dan acaranya mulai dari siang sekitar jam 11 hingga jam 12, makan-makan sambil tertawa bercanda dan membahas tentang apa saja. Rencananya kita mau menginap di rumah wali kelas dan kebetulan juga rumah wali kelas saya ini besar dan cuma mempunyai anak yang masih kecil, ada satu kamar yang kosong buat perempuan dan cowok-cowok tidur di depan TV.

Seharian penuh sebenarnya tidak ada kejadian aneh atau pun ganjil, kemudian ketua kelas saya kembali menawarkan buat bermain curhat-curhatan. Katanya, mumpung bisa ngumpul sebanyak ini dan keluarin semua unek-unek sambil melihat tujuan setelah lulus SMA ini. Tidak ada yang tidak setuju pada waktu itu, makanya di mulai la permainan ini yang permainannya semacam truth or dare, tapi ini cuma truthnya saja.

Cerita Horor -  Korban Kecelakaan Yang bergentayangan

Pada waktu itu jam sudah menunjukan pukul 00:20, kita semua (cewek dan cowok) duduk melingkar di depan TV, kemudian lampu di matiin dan wali kelas  saya sudah tidur sejak jam 21.15. Sesi curhat-curhatan ini di mulai dengan ketua kelas yang mengaku jika selama sekolah ternyata dia suka sama teman sekelas, dan kemudian di lanjutkan dengan teman saya yang lain, ternyata dia mengaku ingin memukul ku karena pernah merebut mantan pacarnya.

Semakin lama, semakin banyak rahasia yang terungkap dan ada yang menangis sehabis buat pengakuan. Masih dalam keadaan lampu yang mati ketika acara selesai, saya menghampiri teman perempuan yang bernama Tina dan pernah menjadi pacar saya, saya bilang sesuatu ke dia. .

Pada malam itu saya klarifikasikan kepada Tina, dia langsung merasa menyesal dan ingin meminta maaf ke teman saya yang bernama Bella yang sudah di fitnahnya. Tapi pada waktu itu sudah jam 2 pagi dan Bella tidak lagi di Makasar. Tina pun lari keluar ke jalan sambil teriak histeri dan pingsan di tengah jalan.

Karena dulu pada waktu sekolah tepatnya sebelum Ujian Nasional waktu itu, ada salah satu teman sekolah saya yang meninggal, karena kecelakaan motor. Namanya Susi dan dia cukup dekat dengan Tina dan Tina ini selama 3 tahun kita satu sekolah dalam sebulan paling tidak dia kerasukan sekali. Setiap tahun sebelum Ujian Nasional di sekolah saya memang selalu ada yang meninggal karena kecelakaan.

Pada waktu itu Tina Pernah menuduh saya yang tidak-tidak ke pacar saya, ketika saya pacaran di kelas, namanya Bella. Pada waktu acara curhatan itu Bella tidak hadir karena dia sudah balik ke kalimantan.

 Sekarang Tina pun menyesal, kemudian dia berteriak dan pingsan di tengah jalan, semua jadi panik dan membawa tina masuk kerumah, kemudian pada saat itu dia mulai kerasukan arwah dari almarhuma Susi. Ketika dia kerasukan saya tidak mendekat karena teman-teman bilang, kalau saya adalah penyebabnya jadi saya di suruh menjauh biar yang lain tanganin saja.

Dia berteriak-teriak tidak jelas sambil menangis, wali kelas saya sudah terbangun dan lagi keluar untuk mencari orang pintar. Sekitar 30 menit, orang pintar datang dan setelah itu Susi di bacakan mantara orang orang pintar tersebut, kemudian Tina mulai sadar. Tidak lama teman saya yang lain kerasukan juga dan tiba-tiba saja Tina kerasukan kembali dan saling melotot matanya seperti ingin berperang tapi mereka di pegangin sama teman-teman saya yang lain.

Teman saya satu lagi di bawa masuk ke kamar, dan Tina di ruang TV, sekitar jam 3 pagi keduanya sudah sadar dan kita semua kelaparan. Kebetulan masih ada banyak makanan yang tersisa, saya pun mengambil makan bersama 3 teman lainnya, dan Tina, teman perempuan yang lain ikut juga makan. Saya sedang duduk menghadap pintu samping rumah dan ari di depan saya seberang meja, ketika saya lagi asyik makan Tina melihat ke arah pintu yang tertutup rapat, sambil bilang "itu Susi"dan tangan menunjuk.

Sontak saya kaget dan saya lari kedepan untuk mencari teman-teman saya, dari pengakuan Tina, almarhuma mengenakan seragam sekolah yang berlumuran darah dan sedih karena tidak ada yang jenguin almarhuma ke makamnya. Saya yang tadinya lapar, sekarang jadi kenyang dan dalam ketakutan tiba-tiba saja teman saya nyaranin untuk ke makamnya untuk berikan doa. Jarak dai rumah wali kelas saya ke makam Susi sekitar 30 - 40 menit naik motor dan dini hari itu juga saya bersama 5 orang teman cowok datang ke makam Susi untuk mendoakan Susi agar di beri kesempatan di alam sana dan agar tenang disana.

 Sejak saat itu tidak ada lagi kejadian serupa dan sejak saat itu saya tidak mendengar lagi ada yang di gangguin ataupun jadi korban kecelakaan menjelang Ujian Nasioanl.