Cerita Horor - Di Ganggu Oleh Hantu Mayat Dari Tempat Yang Angker

Hantu Mayat Yang Ingin Membunuhku

Satu cerita seram yang sangat menakutkan dan menyeramkan, di ambil dari pengalaman dari seorang yang berjumpa dengan mayat yang berasap. Cerita ini bermula ketika aku masih duduk di SMP yang pada waktu itu berumur 15 tahun. Peristiwa ini berlaku pada suatu malam yang hening dan juga banyak mengundang unggas-unggas bermain pada masa waktu ketibaannya tapi bukan makhluk kerdil ini saja yang hadir pada waktu seperti ini tetapi ada juga makhluk lain yang suka berkunjung pada waktu itu.

Seperti yang di katakan oleh almarhum nenekku, makhluk yang sering berkunjung adalah makhluk Jin dan setan yang di laknati allah. Ketika saat aku baru selesai mengaji Al-Quran dari rumah Muhammad yang tidak lain adalah guru yang mengajarkan tentang agama. Ketika itu aku pelajaran yang terakhir yang menyelesaikan pembelajaran pada saat itu, karena aku terpaksa kembali ke rumah sendirian yang teman-teman ku yang lain telah lama meninggalkan ku. Selepas mengucapkan terima kasih kepada guru ku, aku pun berjalan pulang dengan malam yang semakin gelap dengan perasaan takut yang menyelubingi diriku.

Cerita Horor - Di Ganggu Oleh Hantu Mayat Dari Tempat Yang Angker

Kini aku yang merentasi kawasan perkuburan yang selalu di ceritakan oleh masyarakat setempat sebagai kawasan yang sangat angker. Jantung ku mulai berdebar kencang dan mulai berpikir tentang cerita-cerita seram yang sering di ceritakan oleh masyarakat kampung. Tiba-tiba ada satu kuburan berasap, aku mulai berkeringat dingin dan kemudian aku mulai satu mayat yang berasap keluar dari kuburan tersebut. Aku mulai terkejut dan menjerit ketakutan, kemudian pikiran aku mulai kacau, hantu itu semakin dekat kepada ku, ingin aku meninggalkan tempat itu tetapi aku tidak dapat menggerakkan anggota tubuhku.

Tubuhku seperti terpaku di bumi yang di mana aku berpijak, mayat berasap itu meulai mengeluarkan bunyi yang menyeramkan. suaranya sungguh nyaring dan menyeramkan kepada sesiapa yang mendengarnya dan dalam keadaan yang samar-samar itu aku dapat melihat wajah hantu tersebut. Wajahnya sunggu menyeramkan dengan anggota tubuhnya yang di baluti kain kafan dan wjahnya yang menyeringai memandang tepat ke wajahku.

Melihat hantu itu mulai mendekatiku, aku mulai mengumpulkan seluruh tenaga untuk berlari meninggalkan kawasan angker tersebut. Aku seperti mendapatkan semangat yang baru,setelah itu aku mulai berlari untuk meninggalkan kawasan tersebut, kemudian dari kejauhan masih terdengar suara tertawa mayat tersebut. Aku berlari sehinggal aku kecapekan, kemudian saya pun berhenti di bawah pohon besar, tanpa menyadari keadaan sekeliling aku pun melepaskan lelah di bawah pohon besar tersebut. Sewaktu aku beristirahat di bawah pohon besar, aku merasa ada sesuatu cairan yang menitik jatuh yang mengenakan pada bajuku.

Cairan yang terkena baju ku itu yang tidak lain adalah tetesan darah, yang kemudian melihat ke kanan dan kiri tapi tidak ada bukti darah tersebut. Dalam ketakutan aku memberanikan diriku melihat ke atas pohon tersebut, mayat yang berasap masih ingin menggangguku. Dalam kegelapan malam aku dpat melihat 2 buah bola mata yang bersinar terang berwarna merah yang sedang memandangimu. Tangan dari mayat tersebut mulai ingin memegang leherku, yang ingin merengut nyawaku pada malam itu, dalam kejadian itu berlaku aku terus menjerit ketakutan dan tanpa mengingat apa yang terjadi pada malam yang menyeram itu.

Ketika aku mulai membuka mata, aku menyadari kalau sedang berada di rumah guru agama aku dan kemudian aku bertanya kenapa aku bisa berada di sini dan apa yang terjadi dengan aku? Guru agama aku pun menjawab "Mengucapla dan tenang Pak Kasim itu sudah tidak akan menganggumu lagi".

bagi aku pertanyaan dari Guru masih membawa seribu pertanyaan kepada ku yang menjadi misteri kepada diriku, kemudian di benakku masih bertanya-tanya siapakah hantu mayat yang berasap dan siapakah Pak Kasim? Hubungan guru dengan Pak Kasim dan mengapakah aku menjadi mangsa dari gangguan Pak Kasim?

Peristiwa yang telah lama berakhir dan Muhammad guru agamaku juga telah meninggal dunia, tetapi aku masih tidak dapat melupakan peristiwa yang menakutkan dan yang masih menghantui pikiran ku yang menjadi suatu pengalaman yang menyeramkan dalam hidup ku sampai saat ini.