Kumpulan Cerita Horor Di Dunia Nyata Dan Dunia lain.

Agenreferralpoker | Kumpulan daftar nama agen judi domino poker online terpercaya





Kamis, 12 Oktober 2017



Horor sering disebut-sebut sebagai salah satu bahan pembicaraan yang menarik dan tidak ada habisnya dan menumbuhkan banyak sekali cerita. Salah satu kejadian paling seram yang terjadi di sekolahku yaitu ketika aku duduk di bangku kelas 3 SMP. Cerita horor ini berawal ketika sekolahku mengadakan kegiatan perkemahan di pedopo kecamatan yang tidak jauh dari gedung sekolahku.

Saat itu kami sebagai anggota pramuka diwajibkan untuk ikut kegiatan perkemahan bersama dengan kelompok pramuka dari sekolah lain se-kecamatan. Namun cerita horor ini tidak terjadi di lingkungan kecamatan melainkan di sekolahku sendiri.
Cerita Horor - Kuntilanak Menganggu di Kelas ku Saat Melakukan Perkemahan
Cerita Horor - Kuntilanak Menganggu di Kelas ku Saat Melakukan Perkemahan
Kejadian paling seram ini bermula ketika Agus sadar bahwa perkakas miliknya lupa ketinggalan di laci bangku sekolah. Dengan alasan kelompok kami tidak dapat memasak karena perkakas kami tertinggal akhirnya kami diijinkan untuk mengambilnya di sekolah dengan catatan hanya berdua saja.

Kemudian segera aku dan Agus bergegas jalan untuk menuju bangunan sekolah yang memang tidak jauh dari tempat kami melaksanakan kegiatan perkemahan, dan kurang lebih 500 meter jaraknya. Seingatku waktu itu belum terlalu malam, sekitar habis magrib menjelang isak.

Cerita horor pertama terjadi ketika kami membuka pintu gerbang sekolahan yang terbuat dari teralis besi. Saat kami mendorongnya sebenarnya kami berdua sudah merasakan ketidaknyamanan dan sedikit takut melihat lampu di gedung sekolah yang tiba-tiba padam semua. Jika tidak karena keadaan yang memaksa tentu saja kami sudah pergi dari tadi, namun apa boleh buat akhirnya kami memberanikan diri untuk menuju pintu kelas yang terletak di lantai dua dan dengan bermodalkan senter kecil ditangan kanan Agus.

Saat melintasi tangga dari lantai satu menuju lantai dua kami mendengar seperti orang bersendawa di dalam toilet yang berada tepat di bawah anak tangga. Agus yang mulai panik kemudian berusaha menenangkan diri dengan berkata bahwa yang di dalam toilet itu Pak Parman yang tidak lain adalah tukang kebun di sekolahku. Kamipun segera menuju ruang kelas yang berada di ujung pojok bangunan. SIAL.! Teriak Agus melihat keadaan pintu yang terkunci.

Kami tidak banyak bicara lantas mencari keberadaan Pak Parman untuk meminjam kunci, segera kami berdua menuju toilet yang tadinya terdengar suara sendawa di dalamnya dan berfikir bahwa suara tadi suara Pak Parman. Namun ketika kami sampai di depan toilet ternyata tidak ada seorang pun yang di dalamnya. Justru di atas atap langit-langit dinding ada sosok bayangan putih yang melintas dan keluar melalui ventilasi dinding. Tanpa komando kami langsung lari tunggang langgang menuju halaman depan.

Tidak lama kemudian Pak parman yang rupanya mengetahui kedatangan kami menghampiri dari kamar pribadinya dan membawa kunci pintu kelas. Aku dan Agus hanya saling berpandangan dan membatin suara apa yang tadi kami dengar? jika Pak Parman berada di ruangannya? Cerita horor aku dan Agus belum selesai sampai disini.

Dengan nafas masih ngos-ngosan aku dan Agus sejenak untuk istirahat di depan ruangan Pak Parman sambil bertanya apakah beliau tadi berada di toilet ketika kami naik tangga? Namun pak Parman, menjawab bahwa dari tadi dirinya ke masjid dan baru saja pulang. Mendengar jawaban tersebut tentu aku dan Agus semakin ketakutan teringat kejadian seram yang berada di toilet tadi.

Pada akhirnya listrik yang tadi padam kini sudah menyala kembali dan lega rasanya melihat lampu seluruh bangunan kelas menyala, kemudian tidak lama aku dan Agus kembali naik ke lantai dua dan menuju ruang kelas. Namun kali ini kami memilih lewat anak tangga bagian lain karena takut kejadian seram tadi terulang kembali.

Sesampainya di depan kelas Agus mengunci pintu dan segera membukanya, namun belum genap 5 langkah kaki kami dari pintu masuk, tiba-tiba saja lampu kembali padam. Apesss bener nasib kami malam itu terlebih secara bersamaan angin bertiup kencang sekali yang menuju ruangan kelas kami. Bulu kuduk kami berdiri sangat mencekam menjadikan kami semakin ketakutan.

Agus kemudian menyalakan senternya dan menuju bangku dimana dia meletakkan perkakas yang berisi pisau serta alat lainnya. Aku juga berusaha berada sedekat mungkin dengan Agus agar tidak terlalu ketakutan dan tangan Agus mulai masuk ke dalam laci meja yang cukup panjang. Mungkin karena tangannya tidak sampai ke ujung laci makanya dia meraba-raba hingga akhirnya merasakan benda bulat yang dikiranya pegangan pisau. Tanpa berpikir panjang ditariknya dengan pelan benda yang terasa agak berat seperti ada yang menahannya tersebut.

Namun apa yang Agus dapatkan? Ternyata benda yang dikiranya pegangan pisau tadi adalah jari tangan hantu penunggu sekolah yang sangat menyeramkan. Sosok tangan keluar dari balik laci meja karena ditarik oleh Agus.

Kemudian teriakan kami berdua akhir nya menggema di seluruh bangunan sekolah dan kami pun lari terbirit-birit menuju pintu. Rupanya kejadian paling seram seumur hidupku itu belum juga usai, hembusan angin mendadak lebih kencang dan melemparkan pintu hingga tertutup dengan suara yang sangat kuat dan tepat sewaktu kami berada di depan pintu hendak keluar.

Gemetar, pucat, takut, deg-degan, merinding, dan juga gugup jadi satu padu disekujur tubuh kami. Tidak lama kemudian Pak Parman berlari mendatangi kami dan mengambilkan perkakas Agus yang tertinggal di meja akhirnya ketemu juga. Kemudian kami menceritakan semua kepada pengawas perkemahan dan pada saat itu tidak pernah mengikuti lagi acara perkemahan.
Asalqq Situs poker online, Kumpulan Situs Domino, Situs Poker Indonesia, poker online, domino online, agen domino qq, adu q, bandar sakong, sakong online

Oktober 12, 2017   Posted by Unknown in , with No comments

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search