Cerita Horor - Wewe Gombel Akan Muncul Jika Manusia Sedang Berbuat Dosa

Perempuan Berwajah Seram

Pada hari-hari liburan, dan arus lalu lintas yang menuju obyek wisata Baturaden, Purwokerto yang pada saat itu cukup padat dan tidak terkecuali pada malam hari. Namun pada hari-hari biasa, jumlah pengendara yang menuju ke arah kawasan wisata tersebut ini bisa dihitung dengan jari.

Ada banyak kisah misteri di lereng gunung Slamet ini, yang diantaranya tikungan maut yang masuk ke Desa Rempoah, Kecamatan Baturaden. Masyarakat setempat menyesebutnya tikungan maut, lantaran sudah banyak pengendara yang mengalami kecelakaan pada saat melintasi jalan tersebut.

Cerita Horor - Wewe Gombel Akan Muncul Jika Manusia Sedang Berbuat Dosa

Lokasi tikungan maut yang terletak di ujung utara Desa Rempoah atau sekitar 200 meter dari arah pintu gerbang masuk Mandala Wisata ini, dari kondisi keadaannya sebenarnya tidak lebih dengan tikungan pada umumnya. Hanya saja, tikungan ini memiliki turunan yang curam, dan beberapa petak sawah yang mengelilinginya. Jika di saat senja tiba, suasana sepi pun nampak jelas terlihat.

Banyak warga sekitar yang meyakini, bahwa penyebab kecelakaan yang terjadi di tikungan maut tersebut, disebabkan oleh makhluk penunggu tikungan marah dengan si pengendara. Menurut penuturan para warga, ekpresi kemarahan hantu tikungan maut biasanya kesal dengan ulah manusia yang melakukan hubungan mesum di kawasan tersebut.

Budi adalah salah seorang warga Rempoah yang menceritakan sekilas tentang tikungan maut yang dikenal sangat angker itu. Dikatakan, bahwa hampir tiap tahunnya, puluhan pengendara bermotor mengalami kecelakaan di kawasan itu. “Kebetulan saya pernah menolong sepasang laki-laki dan perempuan yang berboncengan sepeda motor dan mengalami cedera ringan, sehingga bisa bercerita.

Dua orang yang mengalami kecelakaan tersebut, mengaku ketika memasuki jalan raya Rempaoh sekitar pukul 01.40, bulu kuduk mereka berdiri. Awalnya keduanya hanya menganggap jika hal itu dikarenakan hawa dingin Baturaden. Namun pada saat sepeda motor mereka tepat melintas di tikungan tersebut, sebuah kejutan pemandangan mengagetkan mereka, manakala sesosok tubuh yang berpakaian serba putih dengan rambut panjang serta berparas cantik berdiri tepat di tengah-tengah jalan.

Kaget dengan munculnya sesosok tubuh tersebut, si pria langsung membanting sepeda motornya ke arah kanan bahu jalan. Akibatnya, motor pun masuk sawah, dengan tertatih-tatih bercampur ketakutan, kedua pasangan selingkuh ini mencoba berdiri kembali dan menuntun kendaraan ke jalan. Tapi alangkah terkejutnya mereka ketika si wanita berpakaian putih itu masih berdiri di tengah jalan sambil tertawa terkekeh-kekeh dengan wajah berubah menyeramkan. Spontan, si pria lari terbirit-birit sambil berteriak minta tolong, sedangkan si wanita langsung jatuh pingsan.

Kisah penampakkan hantu tikungan maut Rempoah juga sering menimpa para pengendara yang kedapatan mabuk minuman keras.  Ijal yang hampir tiap seminggu sekali menghabiskan malammnya di salah satu diskotik Baturaden, adalah salah seorang pria hidung belang dan pemabuk yang ‘dikerjain’ hantu tikungan maut.

Bermula usai lebaran kemarin, di suatu malam jumat kliwon, Ijal yang selama bulan Ramadhan juga puasa hiburan di Baturaden, dengan antusias menyambut kegembiraan hatinya yang cukup lama tidak tersalurkan, yaitu jajan perempuan dan minum miras.

Sekitar pukul 02.10, dia memutuskan untuk pulang kerumahnya dengan mengendarai sepeda motor miliknya, dengan terhuyung-huyung setengah sadar dan dia mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.

Pada saat memasuki tikungan maut, Ijal terkejut bukan kepalang ketika mendadak laju sepeda motornya terasa berat seperti ada yang menahannya. Begitu menoleh ke belakang, dilihatnya seorang perempuan berwajah seram menyeringai kearahnya. Melihat pemandangan aneh yang seumur hidupnya baru menimpanya itu, kemudian Ijal langsung pingsan.

Saat di pagi harinya, warga menemukannya Ijal yang masih pingsan di tepi jalan dan tidak berapa lama, Ijal pun tersadar dan menceritakan apa yang telah dia alami. Belakangan diketahui Ijal kini rajin beribadah dan menjadi santri di salah satu pondok pesantren di Cilongok, Banyumas.

Adapun cerita yang cukup menarik barangkali tidak satupun penduduk Desa Rempoah yang diganggu hantu penunggu tikungan. Jika mendengar suara-suara tertawa dan tangisan perempuan dari lokasi tikungan, warga sering mendengarnya. Tetapi warga disini tidak pernah diganggu oleh makhluk penunggu tikungan maut yang menurut orang tua kami adalah hantu wewe gombel.

Banyaknya kecelakaan yang kerap terjadi di kawasan tikungan maut tersebut, menurut Bayu, tokoh masyarakat Desa Rempoah yang memang diakui sering terjadi. Mungkin untuk mengurangi angka kecelakaan, menurut Bayu ada baiknya pengendara berhati-hati dan tidak ada salahnya membunyikan klakson sebagai tanda permisi jika memasuki kawasan tikungan maut tersebut. Selain itu ada baiknya juga di kawasan tersebut dipasang lampu penerangan jalan, sehingga mengurangi kesan angker dan gelap jalan di sana. “Siapa tahu setelah dipasangi lampu penerangan, hantu-hantu penunggu tikungan tersebut pada pergi dari sana.