Saya bernama Lina, beberapa hari yang lalu saya dan teman2 saya sempat mengalami kisah seram di kampus. Hari itu saya dan kedua teman saya, Uci dan Maya kebetulan ada jadwal tutor dengan senior, sekitar jam setengah 7 malam di lantai 3. Karena masih sepi dan kebetulan tutor belum datang dan pada saat itu sudah masuk waktu maghrib, jadi kami solat maghrib terlebih dahulu di mushola lantai 4. Setelah selesai solat, kami pun balik lagi ke lantai 3, tapi karena malas turun tangga jadi kami memutuskan untuk menggunakan lift. Ketika kami membuka lift, memang sudah ada orang, jumlahnya sekitar 2 orang dan kemudian Masing-masing turun di lantai 4 dan 5 Posisi kami setelah 2 orang tersebut turun itu saya berada di pojok kanan tepat di depan tombol lift, Maya di tengah, dan Uci di pojok kiri.
Cerita Horor - Ada Penampakan di Lantai 7 |
Menuju lantai 6, tiba-tiba Uci angkat bicara “kenapa perasaan saya tiba-tiba tidak enakan..” “hust..” Kataku memperingatkan, karena pada saat itu mereka belum ada firasat apa, namun mereka berdua saling tatap-tatapan. Pintu lift pun terbuka kembali di lantai 6, namun kali ini suasana di lantai itu tidak begitu hening, saya mendengar samar-samar suara bapak-bapak yang lagi ngobrol. “untung udah ada orang” kata Uci. Saya kira yang dimaksud Uci adalah suara bapak-bapak yang saya dengar tadi, namun mata Uci seperti melihat ke suatu objek ketika berbicara seperti itu. Karena penasaran, saya pun sempat melihat ke sekitar, namun tidak ada satu orang pun.
Selepas kejadian di dua lantai tersebut, pintu lift selalu terbuka dengan sendirinya di setiap lantainya. Untungnya lantai 5 dan lantai 4 masih sedikit ramai yang masih ada beberapa orang yang lalu lalang, jadi kami mulai merasa sedikit tenang. Sampai di lantai 3, kami pun langsung saling cerita di depan kelas. “kenapa sih si? Ada apa??? Kenapa tadi hsstt-in Uci?” “engga, tadi saya ngerasa tidak enak saja, padahal saya sudah pencet lantai 3, kenapa tiba-tiba lift naik ke lantai 7, dan pas di lantai 7 pintu liftnya juga sempet kebuka lagi. Padahal saya mencetnya close dan diluar tida ada siapa-siapa kan? Jadi siapa yang mencet open dari luar coba? Kalo saya ceritain, kalian jadi takut dan nanti malah ada yang nampakin” “oh iya yah, untung di lantai 6 Uci sempet lihat ada orang si” “oh bapak-bapak ya? Saya juga denger tapi tida lihat ada bapak-bapak” “bukan si, ada cewe depan tembok, ngadep ke lift” “ha? Cewek? Tidak ada siapa-siapa ah Uci” bantah Maya tiba-tiba. “ih, Uci lihat sendiri maya. ceweknya pake kemeja putih, rambut di kuncir, pake celana, melihat ke kita. Makanya Uci bilang untung ada orang” “tidak ada Uci tidak ada orang” bantah kami berdua.
Tiba-tiba kakak senior di sebelah kami yang tidak sengaja mendengar percakapan kami tadi angkat bicara, “hmm lantai 7? Pake lift sebelah kiri ya?” “iya” kata ku. Dia hanya mengangguk, “hmm pantesan, lain kali hati2 ya”. Karena cerita pada waktu itu ada seorang anak murid yang meninggal di lantai 7. Ada juga yang melihat di lantai 7 dan anak tersebut melihat ke arah lift dengan tatapan kosong.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.