Cerita Misteri - Sejarah Dan Asal Usul Dari Batu Merah Delima

MUSTIKA BATU MERAH DELIMA

Batu merah Delima mempunyai banyak kebudayaan memiliki cerita tersendirinya, seperti di India ada yang mempercayai bahwa batu merah Delima ini berasal dari buah dalam pohon di dalamnya berbentuk buah kecil berwarna putih, tapi lama kelamaan sesudah mulai menua serta terkena sinar matahari maka buah tersebut berubah menjadi warna merah serta siap di petik.

Di zaman kekaisaran India sebagai yang tertulis di banyak kitab kuno sanksekerta di masa lampau, dan masyarakat atau siapa pun yang mampu menemukan Batu Merah Delima maka orang tersebut akan memperoleh penghormatan serta memperoleh sambutan khusus dari kerajaan atas nama kaisar atau pun raja.

Dalam cerita legenda lainnya menyatakan bahwa Batu Merah Delima atau pun spinel yang mengeras yang berasal dari tetesan darah naga yang sedang berterung diangkasa terus membeku serta mengkristal berwarna merah menyerupai darah, mulai dari situlah munculnya dua pendapat yang terkait dengan Batu Merah Delima, ada juga yang jantan dan betina, Batu Merah Delima jantan warnanya merah tua cocok digunakan oleh kaum laki-laki dan batu Merah Delima berwarna merah muda amat cocok digunakan oleh seorang perempaun.

Cerita Misteri - Sejarah Dan Asal Usul Dari Batu Merah Delima

Di Indonesia Batu Merah Delima amat di percaya ditemukan di dalam buah delima sampai disebut-sebut mustika "Merah Delima", sebab itu ada yang menyatakan bahwa salah satu Batu Merah Delima aslinya memiliki ukuran besar seperti biji buah delima, kalau mempunyai ukuran lebih besar berarti sudah memperoleh yang palsu.

Untuk mempunyai batu ini pun tidak gampang, sebab cuma orang-orang tertentu yang mampu memiliki meski pun dia bisa membeli dengan harga yang amat mahal, karena batu Merah Delima sudah tidak cocok sama diri kita, batu tersebut yang telah kita beli bisa kembali kepada dunia asalnya yaitu dialam gaib serta cuma orang-orang yang berpiritual tinggi yang mampu menaklukan khodam batu Merah Delima.

Perburuan Batu Merah Delima
Dimasa Orde Baru, perburuan Batu Merah Delima pernah dilakoni secara besar-besaran, dimulai dari Rantai Babi, Samurai, Batu Merah Delima, serta Rantai Monyet sempat dijadikan obyek buruan, bahkan tidak tanggung-tanggung, para pelakunya banyak yang melibatkan kalangan pejabat negara, orang kaya hingga petani.

Tapi demikian tidak sedikit dari mereka yang terlihat jatuh bangkrut, yang paling utama makelar pada umumnya yang berkantong tipis dan cuma bermodalkan jual Sepeda Ontel, Becak, Mobil sampai Kebun, sebab untuk menjadikan makelar barang-barang mustika seperti itu, mereka yang harus keluar masuk Hotel, baik untuk bertemu dengan pembeli hingga melakukan pengetesan.

Bahkan untuk mencari Batu Merah Delima yang sesuai dengan keinginan pembeli, tidak jarang mereka yang harus melanglang buana, untuk keluar masuk Desa diberbagai daerah di Indonesia, sesudah Batu Merah Delima ada, terkadang pembeli tidak ada, begitu pun sebaliknya, pembeli ada namun Batu Merah Delima tidak ada, pembeli serta mustikanya ada sesudah dilakukan pengetesan ternyata Batu Merah delima tidak lulus tes atau pun kadang harganya terlalu tinggi.

Pernah suatu saat kami diajak seorang temen, ia seorang makaler barang-barang antik, kita sebut saja namanya Bapak Herman, pada jam 02.00 tengah malam kami langsung berangkat ke sebuah Desa di Bogor serta harus sampai ke tempat tujuan pukul 06.00 pagi, sebab menurut kabar pembelinya akan hadir pada jam 07.00 pagi.

Sesampainya kami disana yang harus menanti hingga tengah hari, tapi pembelian tetap tidak hadir, hingga kami memutuskan untuk kembali pulang ke Jakarta dengan perasaan kecewa, kejadian ini bukan cuma sekali namun berkali-kali tanpa ada membuahkan hasil sepersen pun bahkan kami setiap beroperasi harus mengeluarkan dana tidak sedikit, secara pribadi kami tidak ikut ambil bagian di dalam bisnis tersebut melainkan menjadi pengantar serta cuma ikut-ikutan untuk sekedar mengetahui, bagaimana bentuk Batu Merah Delima seperti itu bisa diperjual belikan serta kenyataannya memang tidak pernah ada satu pun terjadi transaksi yang sebenarnya dilakukan melainkan cuma omongan kosong saja.