Kumpulan Cerita Horor Di Dunia Nyata Dan Dunia lain.

Agenreferralpoker | Kumpulan daftar nama agen judi domino poker online terpercaya





Kamis, 08 Februari 2018

SEORANG PENCARI TOKEK DI KEJAR OLEH JIN PENGUASA RUMAH KOSONG
Kisah Nyata Jin Penunggu Bangunan Kosong - Cerita ini merupakan kisah nyata yang di alami oleh seorang yang mencari Tokek yang bernama Parman. Parman pernah bercerita tentang misteri saat ini di kejat jin penunggu bangunan kosong yang tidak jauh dari rumahnya. Bagaimana peristiwa itu terjadi? Simak terus di halaman ini.

Mahalnya harga tokek yang membuat Parman tergiur akan keuntungan yang di dapatnya dan tanpa berpikir panjang ia pun memutuskan untuk mencari tokek di sekitar rumahnya, dan ia mulai dari pohon melinjo yang kerap jadi sarang tokek di rumah penduduk, gedung sekolah, hingga bangunan kosong yang ia datangi untuk mendapatkan tokek sebagaimana harapannya.

Cerita horor yang di alami oleh Parman ini terjadi pada malam selasa kliwon, sebuah malam sakral bagi orang-orang pemegang teguh budaya jawa. Selepas mengantar anak perempuannya tidur seperti biasa malam itu Parman menyiapkan senter kepala, tongkat andalanya, serta karung bekas kantong gandum sebagai wadah tokek hasil buruannya. Sebelum berangkat menggunakan sepeda bututnya, sebenarnya istri Parman sudah mengingatkan agar malam tersebut Parman tidak keluar untuk mencari tokek karena malam selasa kliwaon. Selain takut di rumah tanpa ada seorang laki-laki, ia juga takut terjadi apa-apa dengan suaminya. Namun tekat Parman sudah bilat dan tidak menghiraukan perkataan istrinya.
Cerita Horor - Kisah Nyata Jin Penunggu Bangunan Kosong
Cerita Horor - Kisah Nyata Jin Penunggu Bangunan Kosong

Sambil mendayung sepedanya, Parman menajamkan pendengaran dan penglihatannya terhadap suara serta tanda-tanda keberadaan tokek di sekitar jalan yang di laluinya. Ketika mendengar suara tokek baik di rumah warga maupun di pepohonan ia segera turun dari sepeda dan bergegas menangkap tokek hidup-hidup. Pada sekitar pukul 11.30 malam Parman sampai di bangunan kosong bekas pukesmas yang sudah lama di tinggalkan. Di sana memang terkenal banyak jin penunggu yang menghuni bekas puskesmas tersebut, namun karena Parman mendengar suara tokek saling bersautan ia tidak lagi menghiraukan cerita horor yang kerap di dengarnya tentang bangunan kosong tersebut.

Di pojok bangunan ia telah melihat penampakan sosok tokek yang di carinya, dengan sigap ia berhasil mendapatkannya dan langsung memasukkan dalam karung gandum bersama puluhan tokek lain yang berhasil di tangkapnya. Tidak puan dengan hal tersebut ia melihat sekelilingnya barang kali masih ada tanda-tanda keberadaan tokek di sana. Benar saja Parman melihat begitu banyak sekali kotoran tokek di lantai pinggiran dinding bangunan kosong tersebut. Reflek ia mengikuti jejak kotoran tokek yang berujung di pintu utama bangunan tersebut. Pelan-pelan ia membuka pintu tua itu dan berharap ada tokek besar yang dapat ia tangkap. Namun betapa kagetnya ia ketika di depan pintu yang ia buka dan berdiri sosok lelaki berbadan tinggi besar tanpa baju sambila memandang dirinya dengan muka yang menyeramkan.

Dia baru tersadar bahwa yang ia hadapi tersebut adalah jin penunggu bangunan kosong itu dan kemudian badanya yang gemetaran serta keringat dingin bercucuran dari badan Parman. Tanpa berpikir panjang ia langsung membalikkan badan dan beranjak pergi dari bekas puskesmas tersebut. Sewaktu ia bergegas tersebut tanpa sengaja ia melihat jejak yang tadinya kotoran tokek berubah menjadi darah berceceran di lantai. Samar-samar namun keras di dengarnya suara raungan dari dalam bangunan itu, mungkin jin penunggu marah akan kehadiran Parman yang mengusik ketenangan tempat tersebut.

Parman pun yang ketakutan akhirnya mengambil sepeda miliknya dan di dayung sekuat tenaga untuk segera pergi dari halaman bangunan tua tersebut. Dayungan sepeda tua Parman berhenti di pinggir jalan raya. Kisah misteri yang di alami Parman tidak berakhir begitu saja, sejenak ia memutuskan untuk beristirahat memesan kopi pada penjual angringan sambil menceritakan cerita horor yang barusan ia alami. Penjual angkringan cukup tertarik mendengar cerita yang masih hangat tersebut hingga kopi pesanan Parman telah habis.

Waktu itu jam telah menunjukan pukul 01.00 Wib yang berarti perburuan hari itu harus dia akhiri. Sewaktu mendayung sepeda melintasi jalanan sepi pinggir sawah ia kembali merasa merinding, bulu kuduk berdiri tegang dan pori-pori kulitnya terasa membesar semua. Parman merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang. Ketika ia melihat ke belakang ia melihat ada sosok jin yang tadi berada di bangunan bekas puskesmas mengikutinya di belakang.

Dengan keadaan gugup setangah tidak sadar Parman menggenjot sepedanya sekuat tenaga dan sesekali menoleh ke belakang melihat jin yang mengejarnya. Namun semakin kuat ia mendayung sepedanya jin yang mengejarnya itu semakin meleset cepat pula mendekati kencang laju sepedanya. Perasaan tidak karuan di rasakan Parman, rasa, takut, gemetar, merinding, dingin, tegang dan lain sebagainya menambah malam itu semakin mencekam terasa dalam cerita horor tersebut. Hingga akhirnya setelah melewati jembatan waru, jin yang mengikutnya itu tidak lagi terlihat. Sambil menoleh ke arah belakang Parman mendayung sepedanya.

Setelah merasa lebih aman dia kemudian kembali menatap ke depan melihat jalanan gelap yang dilaluinya. Betapa terkejutnya ketika Parman melihat di depannya sosok Jin yang tadi menghadang jalannya. Parman yang tidak bisa berbuat apa-apa lagi kemudian reflek membanting stang menuju ke arah jalan yang berbeda. Rupanya ia masih dikejar jin penunggu bangunan bekas puskesmas itu.

Singkatnya Parman sampai di rumah dan buru-buru masuk lantas tidur. Cerita horor dikejar hantu penunggu bangunan tua ini rupanya dialami Parman hingga beberapa hari. Hantu jin yang mengejarnya itu baru berhenti setelah Parman mendatangi bangunan kosong bekas puskesmas untuk meminta maaf pada penghuni gaib di tempat tersebut serta membakar kemenyan dan memberikan sesaji kembang tujuh rupa.
Februari 08, 2018   Posted by Unknown in , with No comments

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search