Kumpulan Cerita Horor Di Dunia Nyata Dan Dunia lain.

Agenreferralpoker | Kumpulan daftar nama agen judi domino poker online terpercaya





Jumat, 15 September 2017



Kisah ini berawal ketika waktu itu aku masih berusia 17 tahun, kemudian aku tinggal bersama ibuku yang kasar dan selama 17 tahun yang menyakitkan. Waktu itu sekitar tengah malam dan ibuku sudah tidur, tiba-tiba saja terdengar ada yang mengetuk lembut didepan pintu, Karena ibuku sudah tidur, maka saya yang membuka pintu. Seorang gadis kecil yang terlihat kuno berdiri didepan pintu, dengan raut wajah yang pucat dan pipinya hampir tidak berwarna. Berambut pirang di kuncir kepang, gaun merah muda robek, tidak memakai alas kaki sehingga mengubah warna kakinya sedikit membiru, karena musim dingin, dan bola matanya yang berwarna hitam.
Cerita Horor - Hantu Anak Kecil Balaz Dendam
Cerita Horor - Hantu Anak Kecil Balaz Dendam
Aku langsung mempersilahkan dia masuk, karena aku merasa sangat kasihan dengan keadaanya dan tidak berapa lama kemudian, terlintas dipikiranku mengapa dia tidak menggigil, atau kenapa dia kesini? Aku antar dia ke ruang tamu, kemudian menyelimuti tubuhnya yang kecil dalam selimut tebal rajutan nenek, meskipun tampaknya itu tidak mempengaruhi dirinya. Kemudian aku tersenyum dan menanyai gadis itu.

Siapa namamu, manis? Dia menatapku dalam-dalam, yang awalnya aku tidak nyaman dengan tatapannya kemudian dia membuka bibirnya dan berbicara dengan suara lembut. “sofi.” Aku mengangguk dan tersenyum lagi. “Kamu dapat tinggal disini malam ini, Sofi” kataku, dan menunjuk ke sofa. Dia meringkuk dengan mata hitam masih menatap padaku, kemudian aku keluar ruangan meninggalkannya. Malam itu aku langsung tidur nyenyak, tidak khawatir tentang ibuku memukuli aku atau tentang gadis kecil yang aneh di sofaku.

Ketika pagi datang dan aku beranjak ke dapur, aku disambut dengan siraman dari secangkir kopi ke bahuku dan kemudian Aku berteriak lemah menahan rasa sakit, dan menatap ibuku. “Apa yang kau lakukan? Mengapa ada kotoran di sofa?” teriak dia. Kemudian aku pergi mengecek sofa, Sofi sudah tidak ada disana dan yang ada hanyalah lumpur dan tanah yang mungkin berasal dari baju dan kaki Sofi.

Akhirnya aku menanggung akibat dari apa yang aku lakukan, yaitu tamparan yang sangat keras pada pipiku, kemudian aku berangkat ke sekolah. Tiba-tiba aku mendengarkan berita yang sangat menggetarkan bulu kudukku. “Sofi yang ditemukan tewas tadi malam”. Akhirnya aku memutuskan untuk menonton siaran itu, berharap berita itu akan dimuat lagi, tapi ternyata tidak. Setelah tiba di rumah, akhirnya acara berita televisi menyiarkan laporan langsung tentang berita tersebut.

“Sofi, berusia 6 tahun, dilaporkan meninggal pada tujuh malam terakhir dan kemudian tubuhnya ditemukan di halaman belakang, dikubur disana saat mengenakan gaun merah mudanya. Sejauh ini belum ada tanda-tanda ibunya, Maria, yang diduga menjadi pelaku dari pembunuhan ini. Maria telah dilaporkan beberapa kali melakukan kekerasan pada Sofi, dan mungkin bertanggung jawab atas kematiannya”.

Tiba-tiba, gambar Sofi muncul di layar, dan gambarnya sama persis dengan bagaimana dia ketika aku bertemu dengannya, rambut pirang di kepang, gaun merah muda, wajah pucat. Hanya, pipinya memiliki warna dan matanya yang biru. Untuk sebagian besar orang, berita ini akan tampak tidak penting, tapi bagiku itu penting. Dia meninggal sebelum tiba di rumahku, jika apa yang pembawa berita sampaikan itu benar.

Berarti dia meninggal beberapa jam sebelumnya dan pada akhirnya aku mematikan televisiku, dan mencoba melupakan kejadian kemarin. Aku pergi tidur lebih awal agar tidak harus melihat dan menerima siksa dari Ibuku. Kemudian sekitar tengah malam tiba-tiba sentuhan jari dingin membelai memar dipipiku sehingga aku terbangun, yang Ternyata itu Sofi.

Tidak pernah lagi” bisik Sofi, sebelum tangannya lenyap dan sekitar 10 menit kemudian aku mendengar ibuku sedang menjerit. Aku bergegas masuk ke kamar tidurnya, aku hampir pingsan melihat kejadian yang terjadi pada waktu itu. Ibuku meronta-ronta liar di tempat tidurnya, di atasnya terlihat makhluk kecil mencengkeram dan membenamkan wajahnya ke dalam dadanya. Aku bisa mendengar suara daging robek, dan ibuku menjerit lebih keras lagi.

Aku berharap aku hanya bermimpi, tetapi tidak, ini bukan mimpi dan ketika makhluk itu menarik kembali kepalanya dari rongga dada ibuku yang terkoyak menganga, aku terkejut, ternyata itu adalah Sofi. Terlihat gigi yang seperti pisau cukur tajam, berkilauan dalam cahaya dan berkilauan dengan darah ibuku. Dia tersenyum polos padaku untuk sejenak, sebelum dengan cepat merobek keluar jantung ibuku dan pada saat melihat kejadian tersebut, aku pingsan seketika.

Ketika aku sadar, aku sudah berada di tempat tidur, kemudian aku berjalan ke kamar ibuku dan Setelah membuka pintu, aku dapati bahwa kamar itu kosong. Tempat tidur dibuat rapi, seolah-olah ibuku sudah berangkat kerja lebih awal. Keanehan berikutnya adalah adanya jejak kaki kotor kecil di atas lantai, dan jendela yang terbuka, menunjukkan bahwa Sofi benar-benar datang tadi malam. Sejak kejadian itu, aku tidak pernah melihat ibuku lagi, dan aku tidak pernah merindukannya sama sekali.

Aku akhirnya menikah, dan memiliki anak dan aku memberikan nama Sofi, kemudian Baru-baru ini, aku melihat putri tetanggaku memiliki banyak goresan dan memar di lengannya, kemudian Aku mulai mengawasi rumah mereka Dan beberapa hari kemudian aku melihat sesuatu yang aneh. Seorang gadis kecil berjalan tanpa alas kaki melalui halaman belakang mereka sampai jendela atas mereka.

Pada saat itu sekitar tengah malam, jadi aku tidak bisa melihat secara pasti, tapi aku pikir dia menatap mataku dengan matanya yang hitam, sejak saat itu kami perpindah rumah dengan ayah dan anak istri ku. Setelah kami pindah rumah dan aku tidak pernah melihat anak kecil itu lagi.
Asalqq Situs poker online, Kumpulan Situs Domino, Situs Poker Indonesia, poker online, domino online, agen domino qq, adu q, bandar sakong, sakong online

September 15, 2017   Posted by Unknown in , with No comments

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search